Iaquinta dan Para Pemain di Balik Jeruji Besi

Berita

by redaksi

Iaquinta dan Para Pemain di Balik Jeruji Besi

Mantan penyerang Juventus sekaligus juara Piala Dunia 2006, Vincenzo Iaquinta, terancam dijatuhi hukuman penjara dua tahun oleh Pengadilan Reggio Emilia, Italia, akibat pelanggaran senjata api. Menurut hukum Italia, Iaquinta berhak mengajukan banding sebanyak dua kali sebelum hukuman resmi dijatuhkan.

Sementara itu Giuseppe Iaquinta, ayah Vincenzo Iaquinta, dijatuhi hukuman 19 tahun penjara akibat terbukti membantu jaringan mafia Italia selatan, ‘Ndrangheta. Iaquinta dan ayahnya adalah dua dari nyaris 150 orang yang disidang karena diduga memiliki kaitan dengan ‘Ndrangheta—120 di antaranya terbukti bersalah.

Meski Giuseppe terbukti membantu ‘Ndrangheta, Vincenzo terbebas dari tuduhan memiliki kaitan dengan kelompok mafia tersebut. ‘Ndrangheta adalah kelompok kriminal yang berpusat di Calabria, Italia selatan.

‘Ndrangheta telah berkembang selama 10 tahun terakhir karena menyelundupkan kokain dan obat-obatan lainnya ke wilayah Eropa dari Amerika Selatan. Saat ini, anggota ‘Ndrangheta diperkirakan mencapai lebih dari 6.000 orang.

Iaquinta buka suara atas dakwaan tersebut. Menurutnya, dia dan keluarga tidak tahu apa-apa tentang sindikat kriminal tersebut. “Di keluarga kami, kami bahkan tidak tahu apa `Ndrangheta itu. Itu tidak mungkin,” ujar Iaquinta seperti dilansir Sky Sports. “Mereka (Pengadilan) merusak hidup saya dari ketiadaan, karena saya berasal dari Calabria. Saya menderita untuk keluarga dan anak-anak saya dan saya belum melakukan apa-apa.”

Lebih lanjut, Iaquinta juga menampik tuduhan bahwa ayahnya memiliki kaitan dengan kelompok mafia tersebut. “Kami (keluarganya) tidak melakukan apa-apa dan kami tidak ada hubungannya dengan `Ndrangheta. Saya menderita seperti anjing, tanpa alasan,” ungkapnya kepada Reuters.

Sebelum bergabung bersama Juventus pada musim 2000/01, Iaquinta menghabiskan waktunya bersama Udinese. Selama tujuh musim, dia menorehkan 67 gol dari 204 laga. Pada musim 2007/08, dia bergabung dengan Juventus dan menorehkan 40 gol dari 108 laga. Kemudian, dia mengakhiri kariernya bersama Cesena dan mencetak 1 gol dari 7 laga, sebelum akhirnya gantung sepatu pada akhir musim 2011/12. Iaquinta juga tergabung dengan skuat Timnas Italia yang menjuarai Piala Dunia 2006. Dia mencatatkan 40 caps bersama Timnas Italia dan mencetak 6 gol.

Bukan Satu-Satunya

Jika pada akhirnya pengadilan menjatuhkan hukuman kepada Iaquinta, dia bukan satu-satunya pesepakbola yang harus mendekam di balik jeruji besi. Pada 1984, Legenda Manchester United George Best pernah merasakan tinggal di penjara Pentonville, Inggris selama 3 bulan. Best dijatuhi hukuman akibat berkendara dalam keadaan mabuk. Selain Best, mantan pemain Arsenal dan Liverpool, Jermaine Pennant, juga pernah masuk penjara akibat berkendara saat mabuk. Pennant dijatuhi hukuman satu tahun penjara.

Diego Maradona juga pernah mendekam di balik jeruji besi. Maradona dijatuhi hukuman 2 tahun 10 bulan penjara akibat menembakkan senapan angin ke arah supporter dan fotografer. Maradona memang terkenal dengan perilaku kurang terpujinya di luar lapangan. Dia seringkali berurusan dengan aparat penegak hukum akibat obat-obatan terlarang.

Di Brazil, ada pemain Palmeiras, Danilo, yang dijatuhi hukuman satu tahun penjara akibat berteriak rasis tepat di depan wajah Manoel, pemain Atletico Paranaense pada tahun 2010 silam. Dia meneriakkan kata “macaco”. Dalam bahasa Portugis, “macaco” artinya monyet.

Bergeser ke Kolombia, kiper eksentrik Rene Higuita harus mengubur mimpinya untuk tampil di Piala Dunia 1994 karena harus menetap di penjara selama 7 bulan. Dia terlibat kasus penculikan seorang gadis berusia 11 tahun.

Mantan gelandang Manchester City, Adam Johnson masih harus menghabiskan masa hukumannya di balik jeruji besi. Johnson dijatuhi hukuman 6 tahun penjara oleh Pengadilan Bradford, Inggris akibat pelecehan seks terhadap gadis di bawah umur pada tahun 2015 lalu.

[mag/pik]

Komentar