Real Madrid Harus Bermain di Afrika

Berita

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Real Madrid Harus Bermain di Afrika

Di awal musim 2018/19, kesebelasan-kesebelasan La Liga Spanyol sempat menolak bermain di Benua Amerika (Amerika Serikat). Namun pada lanjutan Copa del Rey Spanyol, Real Madrid ternyata harus bermain di Benua Afrika. Pada undian babak 32 besar yang dilangsungkan pada Jumat (19/10), Los Blancos mendapatkan lawan dari Segunda División B, Union Deportiva Melilla.

UD Melilla adalah kesebelasan asal Kota Melilla (kadang disebut Meliya), sebuah kota otonomi Spanyol yang terletak di pesisir Maroko bagian timur, Afrika Utara.

Dua pesepakbola terkenal yang pernah lahir di Melilla adalah Ramón Martínez Pérez atau Ramoni—yang pernah dua kali membela Tim Nasional Spanyol pada 1950-an—dan penjaga gawang Timnas Maroko yang saat ini bermain di Málaga, Munir Mohand Mohamedi El Kajoui.

Melilla adalah salah satu dari dua daerah kantong (enclave) Spanyol yang dihuni secara permanen di daratan Afrika; satu enclave lainnya adalah Ceuta. Kota ini menjadi bagian Provinsi Málaga hingga 14 Maret 1995, ketika Statuta Otonomi kota disahkan. Melilla dan Ceuta adalah pelabuhan bebas sebelum Spanyol bergabung dengan Uni Eropa.

Peta Ceuta dan Melilla (Sumber: Alternate History Wiki - Fandom)

Kedua kota ini dikelilingi pagar kawat untuk menghindari para pencari suaka yang ingin masuk ke Eropa (karena Spanyol adalah negara Eropa). Kebanyakan dari para pencari suaka ini bahkan bukan berasal dari Maroko, melainkan negara-negara Afrika lainnya.

Jika Melilla memiliki UD Melilla sebagai kesebelasan dari kota tersebut, Ceuta memiliki Asociación Deportiva Ceuta. Sayangnya AD Ceuta sudah bangkrut pada 2012. Padahal kedua kesebelasan ini memiliki derbi Spanyol yang cukup terkenal di daratan Maroko, yaitu Ceuta-Melilla Derby.

Babak 32 besar Copa del Rey akan dimainkan dalam dua leg. Pada leg pertama, Los Blancos bertandang ke Estadio Municipal Álvarez Claro, kandang UD Melilla, pada 31 Oktober 2018. Sementara di leg kedua, Melilla yang akan bertandang ke Estadio Santiago Bernabéu, Madrid, pada 5 Desember 2018.

Jarak Madrid ke Melilla adalah 574,41 km, dengan waktu tempuh kurang dari dua jam menggunakan pesawat terbang.

Selain Melilla dan Ceuta, sebenarnya ada batas negara Spanyol lainnya yang nanggung di sekitar daratan Maroko dan Afrika Utara, yaitu Peñón de Vélez de la Gomera, Peñón de Alhucemas, Isla de Alborán, dan Islas Chafarinas.

Jika jarak dari Madrid ke Melilla dinilai terlalu jauh untuk satu negara Spanyol, sebenarnya jarak yang lebih jauh pernah terjadi bahkan di divisi teratas mereka, La Liga. Kesebelasan Las Palmas memiliki letak di Kepulauan Canaria (Canary Islands), daerah barat laut pesisir Afrika di Samudera Atlantik. Gugusan kepulauan ini lebih dekat ke Benua Afrika daripada Benua Eropa.

Pemain Maroko, Oussama Tannane, pernah menyesal dipinjamkan ke Las Palmas dari Saint-Étienne karena ia tak tahu Las Palmas terletak jauh dari Spanyol. "Ketika aku berkata ya [untuk dipinjamkan], aku bahkan tak tahu tim itu ada di sebuah pulau," katanya.

Bukan hanya daerah-daerah di atas, Spanyol juga sebenarnya memiliki batas negara nanggung dengan Britania Raya melalui kehadiran Gibraltar di dekat Selat Gibraltar, yang memisahkan daratan Eropa dengan Afrika.

Pada babak 32 besar Copa del Rey, Melilla bukan merupakan kesebelasan yang berada pada divisi terbawah. Mereka berada di divisi ketiga. Kesebelasan dengan divisi terbawah di babak ini adalah Unió Esportiva Sant Andreu dari divisi keempat, Tercera División.

Sama seperti Melilla, Sant Andreu juga akan melawan kesebelasan asal Kota Madrid. Mereka akan berhadapan dengan Atlético Madrid.

>

[dex/pik]

Komentar