Kemenangan Arab Saudi yang Pertama dan Terakhir

Berita

by Redaksi 18

Redaksi 18

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kemenangan Arab Saudi yang Pertama dan Terakhir

Arab Saudi berhasil meraih kemenangan atas Mesir dengan skor 2-1 di pertandingan matchday ketiga Grup A Piala Dunia 2018. Bagi tim berjuluk Elang Hijau itu, kemenangan ini menjadi yang pertama sekaligus terakhir di Piala Dunia 2018, mengingat sebelumnya mereka sudah dipastikan tersingkir usai menelan dua kali kekalahan berturut-turut dari Rusia dan Uruguay.

Pada laga yang digelar di Volgograd Arena, Senin (25/6) itu, Mesir sempat unggul lebih dahulu lewat gol yang dicetak bintang mereka, Mohamed Salah pada menit ke-22. Usai menerima umpan panjang dari lini tengah, pemain Liverpool itu kemudian menyelesaikannya dengan sebuah tendangan lob untuk memperdaya penjaga gawang Yasser Al-Mosailem yang maju keluar dari gawangnya.

Arab Saudi kemudian berupaya membalas dengan lebih banyak mendominasi permainan, namun mereka cukup kesulitan dalam membongkar pertahanan Mesir. Turun dengan formasi 4-4-2, Mesir menerapkan garis pertahanan rendah dengan menyimpan 8 pemain di area sepertiga akhir pertahanan mereka ketika Arab melakukan tekanan. Beberapa kali serangan Arab yang dibangun lewat operan-operan pendek patah saat memasuki area tersebut.

Arab baru memiliki peluang terbaik saat wasit Wilmar Rodan menunjuk titik putih akibat handsball yang dilakukan pemain bertahan Mesir pada menit ke-41. Akan tetapi eksekusi Fahad Al-Muwallad digagalkan oleh penjaga gawang Mesir, Essam El-Hadary. Ia berhasil menepis bola sepakan Fahad yang mengarah ke sisi kiri gawang.

Penampilan El-Hadary menciptakan sejarah baru di Piala Dunia. Ia menjadi pemain tertua yang tampil di Piala Dunia dengan usia 45 tahun lebih 161 hari, mengalahkan rekor sebelumnya yang dicatatkan oleh Faryd Mondragon dari Kolombia. Sama seperti El-Hadary, Mondragon juga bermain sebagai penjaga gawang.

Pada masa tambahan waktu, Arab kembali mendapatkan hadiah penalti setelah Fahad dilanggar pemain belakang Mesir di kotak penalti. Wasit sempat melakukan peninjauan ulang terkait insiden tersebut menggunakan VAR, dan keputusannya memberikan penalti terkonfirmasi. Kali ini Salman Al-Faraj yang menjadi eksekutor dan berhasil menunaikan tugasnya dengan baik.

Memasuki babak kedua, Arab Saudi kembali baru berhasil mencetak gol di penghujung waktu lewat sepakan pelan Salem Al-Dawsari. Mesir tak punya waktu untuk berupaya membalas karena wasit langsung meniup peluit panjang usai gol tersebut.

Kekalahan yang diderita Mesir tentunya sangat menyakitkan bagi mereka. Mengingat satu hari sebelum pertandingan digelar, kepala pelatih Mesir, Hector Cuper sangat bertekad untuk meraih kemenangan di laga pamungkas.

“Ini adalah pertandingan yang penting karena kami ingin menang dan berakhir di posisi peringkat yang baik. Kami telah menyiapkan strategi dengan sebaik mungkin dan kami ingin membuat masyarakat Mesir bahagia dengan meraih kemenangan,” ujarnya dikutip dari laman resmi FIFA.

Bagi Arab Saudi, kemenangan ini juga mengakhiri rekor buruk mereka yang tak pernah menang dalam 12 pertandingan terakhir yang mereka jalani di Piala Dunia. Terakhir kali Arab Saudi meraih kemenangan di ajang empat tahunan ini, adalah saat mengalahkan Belgia di Piala Dunia 1994. Saat itu Arab menang dengan skor 1-0.

Komentar