Meksiko Raih Kemenangan Kedua di Piala Dunia

Berita

by Redaksi 18

Redaksi 18

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Meksiko Raih Kemenangan Kedua di Piala Dunia

Meksiko kembali meraih hasil maksimal di pertandingan matchday kedua Grup F Piala Dunia 2018. Kemenangan kali ini diraih Meksiko atas Korea Selatan dengan skor 2-1. Dwigol Meksiko dijaringkan oleh Carlos Vela (26’) dan Javier Hernandez (66’). Sedangkan satu gol balasan Korea Selatan dicetak oleh Son Heung-min pada menit ke-93. Terakhir kali Meksiko meraih kemenangan berturut-turut di dua pertandingan pembuka Piala Dunia terjadi pada edisi Korea Selatan-Jepang 2002.

Pada pertandingan yang digelar di Rostov Arena, Sabtu (23/6) itu, pelatih Meksiko, Juan Carlos Osorio, tak banyak melakukan perombakan starting eleven. Sepuluh dari sebelas pemain Meksiko yang turun bertanding adalah mereka yang menjadi starter saat mengalahkan Jerman di matchday pertama. Hanya Hugo Ayala yang posisinya digantikan oleh Edson Alvarez di lini belakang El Tri.

Walau menurunkan skuat yang hampir sama dengan pertandingan pertama, cara bermain yang ditampilkan Meksiko sama sekali berbeda. Di awal laga, tak terlihat lagi serangan-serangan balik mendadak yang mengandalkan kecepatan Hirving Lozano, Javier Hernandez, dan Carlos Vela di lini depan. Hal tersebut dikarenakan para pemain Korea Selatan yang tampil sangat disipilin dalam menggalang pertahanan.

Turun dengan formasi 4-4-2, anak asuh Shin Tae-yong ini menerapkan garis pertahanan rendah untuk meladeni Meksiko yang selalu membangun serangan melalui operan-operan pendek. Para pemain Korea Selatan baru akan melakukan tekanan kepada pemain Meksiko ketika bola sudah memasuki area sepertiga akhir pertahanan mereka. Tak ayal bola yang dikuasai Meksiko pun lebih banyak berkutat di lini tengah. Ini terjadi setidaknya selama 20 menit sejak sepak mula.

Di sisi lain, Korea Selatan kerap melakukan serangan melalui umpan langsung ke arah depan memanfaatkan kecepatan Son Heung-min. Strategi ini sempat berbuah ketika pada menit ke-22, Son mendapat peluang setelah menerima umpan panjang yang dikirimkan dari lini belakang Korea. Sayangnya tembakan yang dilepaskan pemain Tottenham Hotspur tersebut masih bisa dihalau para pemain belakang Meksiko.

Sial bagi Korea Selatan, karena pada menit ke-26 pertahanan kokoh mereka akhirnya bobol berkat handsball yang dilakukan Jang Hyun-soo di kotak penalti ketika coba menghalau umpan Andres Guardado. Wasit langsung menunjuk titik putih tanpa merasa perlu meninjau ulang lewat VAR. Carlos Vela yang menjadi eksekutor menunaikan tugasnya dengan baik.

Setelah gol tersebut barulah Korea Selatan sedikit menaikkan garis pertahanan mereka. Kini para pemain Meksiko tak dibiarkan berlama-lama memainkan bola di lapangan tengah. Akan tetapi keunggulan satu gol Meksiko bertahan hingga turun minum. Meksiko pun unggul dalam hal penguasaan bola dengan 68 persen dibandingkan Korea Selatan yang hanya 32 persen.

Memasuki babak kedua, Korea yang ingin mengejar ketertinggalan mulai lebih aktif melakukan serangan. Namun nahas hal itu malah menjadi bumerang bagi mereka ketika pada menit ke-66, Javier Hernandez berhasil menggandakan keunggulan Meksiko lewat sebuah gol yang diawali oleh serangan balik cepat.

Gol tersebut menjadi gol internasional ke-50 Hernandez selama bermain untuk Meksiko. Sekaligus menjadikan Hernandez sebagai pemain ketiga Meksiko (setelah Cuauhtemoc Blanco dan Rafael Marquez) yang selalu berhasil mencetak gol di tiga edisi Piala Dunia berbeda (2010, 2014, 2018).

Upaya Korea untuk mencetak gol baru berbuah jelang laga berakhir. Tembakan keras Son Heung-min dari luar kotak penalti tak mampu dibendung Guillermo Ochoa. Terlalu sedikit waktu yang tersisa bagi Korea guna menyamakan kedudukan. Alhasil skor 2-1 untuk Meksiko bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

Dengan dua kemenangan yang diraih, Meksiko semakin berpeluang untuk lolos ke babak 16 besar. Jika kemudian mereka lolos, maka El Tri memperpanjang rekor mereka yang selalu lolos ke 16 besar Piala Dunia sejak 1986.

Komentar