Kalahkan Panama, Belgia Tak Terkalahkan di 20 Laga Terakhir

Berita

by Redaksi 18

Redaksi 18

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kalahkan Panama, Belgia Tak Terkalahkan di 20 Laga Terakhir

Panama gagal memberikan kejutan pada debutnya di ajang Piala Dunia 2018. Menjalani laga pembuka grup G di Fisht Stadium, Sochi, Senin (18/7), Panama dikalahkan Belgia dengan skor telak 3-0. Tiga gol Belgia dicetak oleh Dries Mertens (47’) dan Romelu Lukaku (69’ dan 75’). Berkat kemenangan ini, Belgia berhasil memuncaki klasemen sementara grup G dengan raihan tiga poin.

Belgia mendominasi jalannya laga. Menggunakan formasi 3-4-3, Belgia melakukan serangan lewat kedua sayap yang diisi oleh Eden Hazard dan Dries Mertens. Serangan Belgia ini acap kali diawali oleh tiga pemain belakang mereka yakni Toby Alderweild, Dedryck Boyata, dan Jan Vertonghen yang maju hingga lapangan tengah, memanfaatkan garis pertahanan rendah Panama. Dari sana kemudian bola dikirimkan ke Thomas Munier atau Yannick Carrasco untuk memulai serangan.

Namun upaya yang dilakukan Belgia itu selalu berakhir gagal begitu masuk area pertahanan Panama. Selain penampilan gemilang yang ditunjukkan penjaga gawang Panama, Jaime Penedo (tiga penyelamatan penting dilakukannya di babak pertama), para pemain belakang Panama pun tampil baik dan disiplin.

Panama yang turun dengan formasi 4-1-4-1 di awal laga, selalu mengubah formasinya menjadi 4-2-4 begitu Belgia memulai serangan. Skema pertahanan ini cukup efektif dalam meredam serangan Belgia yang bertumpu pada kekuatan sayap. Ketika pertahanan berhasil ditembus, Penedo ampuh menjadi benteng terakhir yang menggagalkan setiap upaya Belgia. Salah satunya saat menggagalkan peluang terbaik Belgia lewat Eden Hazard yang terjadi pada menit ke-38.

Sementara itu ujung tombak Belgia, Romelu Lukaku, cukup kesulitan melepaskan diri dari kawalan ketat para pemain belakang Panama. Sepanjang babak pertama, Lukaku hanya melakukan tujuh sentuhan. Kevin de Bruyne pun selalu gagal saat memberikan suplai bola kepada Lukaku.

Di sisi lain, Panama sendiri cukup kesulitan membongkar pertahanan Belgia. Anak asuh Roberto Martinez ini cukup disiplin dalam melakukan transisi dari menyerang ke bertahan. Belgia mengubah susunan formasi menjadi 5-2-2-1 ketika Panama melakukan tekanan. Upaya ini sangat efektif. Terbukti dari sangat minimnya peluang yang didapat Panama di babak pertama. Satu-satunya ancaman berarti dari Panama terjadi pada menit ke-34 saat Jose Rodriguez melakukan penetrasi di sisi kiri. Beruntung bagi Belgia, Toby Anderweild sigap meredam upaya yang dilakukan Rodriguez.

Skor sama kuat 0-0 bertahan hingga turun minum. Belgia unggul cukup jauh dalam hal penguasaan bola (60 banding 40 persen). Begitu pun dalam hal jumlah peluang yang diperoleh.

Di babak kedua, Belgia tetap berupaya menekan lewat sayap. Hanya berselang dua menit sejak sepak mula, upaya tersebut membuahkan hasil.

Dries Mertens yang melakukan tusukan di sisi kanan melepaskan umpan silang. Umpan tersebut berhasil dihalau oleh pemain Panama. Akan tetapi bola hasil halauan itu kembali tertuju pada Mertens. Melihat posisi Penedo yang sedikit maju, dengan cerdik Mertens langsung melakukan tembakan melambung ke arah gawang.Tendangan tersebut tak mampu dibendung Penedo.

Sepuluh menit berselang Belgia nyaris menggandakan keunggulan lewat tendangan bebas yang dilakukan Kevin de Bruyne. Sayangnya eksekusi Bruyne masih melenceng tipis.

Panama yang meningkatkan serangan setelah tertinggal satu gol sempat mendapatkan peluang emas lewat upaya yang dilakukan Michael Murillo pada menit ke-53. Umpan yang dilepaskan pemain tengah Panama berhasil menemuinya di sisi kanan. Murillo yang luput dari kawalan pemain belakang Swiss tinggal berhadapan dengan penjaga gawang Thibaut Courtois. Namun tembakannya berhasil diblok oleh penjaga gawang Chelsea tersebut.

Alih-alih berhasil menyamakan kedudukan, Panama justru semakin jauh tertinggal ketika Romelu Lukaku berhasil membukukan gol di menit ke-69. Lukaku mencetak gol dengan memanfaatkan umpan yang dilepaskan Kevin de Bruyne. Asis Bruyne tersebut sekaligus menjadi operan kedua yang sukses dikirimkannya kepada Lukaku di pertandingan tersebut.

Enam menit berselang, Belgia menambah keunggulan lewat gol yang kembali dicetak Lukaku. Berawal dari serangan balik, Eden Hazard melepaskan umpan terobosan dengan cermat kepada Lukaku. Lukaku yang tinggal berhadapan dengan Penedo, sukses menyelesaikannya dengan sebuah chip.

Keunggulan tiga gol Belgia bertahan sampai akhir laga. Dengan hasil ini, Belgia sukses memperpanjang rekor mereka yang belum terkalahkan di 20 pertandingan terakhir yang mereka jalani. Belgia terakhir kali menelan kekalahan saat menjalani laga persahabatan menghadapi Spanyol pada September 2016. Belgia kalah dengan skor 2-0 ketika itu.

Komentar