Islandia Puji Permainan Indonesia

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Islandia Puji Permainan Indonesia

Indonesia takluk dengan skor telak 4-1 dari Islandia dalam laga persahabatan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (14/1). Dalam laga tersebut Indonesia sebenarnya mampu unggul lebih dulu pada menit 30 melalui Ilham Udin Armayin yang sukses memanfaatkan kesalahan kiper Islandia, Runar Alex Runarsson.

Jelang pertandingan babak pertama berakhir, Islandia menyamakan kedudukan melalui Albert Gudmundsson pada menit ke-45. Skor imbang 1-1 bertahan hingga turun minum.

Memasuki paruh kedua, Islandia dominan mengambil alih jalannya pertandingan. Tiga gol tambahan dicetak oleh Arnor Smarason pada menit ke-59 dan kembali oleh Gudmundsson yang mencetak gol pada menit ke-66 dan 71, untuk menggenapkan kemenangan 4-1 Islandia atas Indonesia.

Seusai pertandingan, pelatih Islandia, Heimir Hallgrimsson, mengungkapkan bahwa pertandingan berlangsung seru. Menurutnya pertandingan melawan Indonesia menjadi laga penting untuk menambah jam terbang para pemain muda Islandia. Heimir mengungkapkan, secara keseluruhan ia menilai pertandingan berjalan bagus, dengan dukungan suporter yang sangat luar biasa dan kualitas stadion Gelora Bung Karno yang menurutnya juga sangat baik.

“Menurut saya, para pemain Indonesia memiliki kualitas individual yang sangat baik. Dribel mereka sangat baik. Tapi, kami lebih baik dalam hal teknik dan fisik. Di lapangan, kita lihat pada babak pertama permainan seimbang, babak kedua ada perubahan permainan dari Indonesia,” terang Heimir seusai pertandingan.

“Kami sangat senang bisa menghadapi tim dengan gaya permainan sepakbola yang berbeda dari kami. Karena kami sering menghadapi tim Eropa dan tujuan kami memang ingin mengetahui gaya permainan tim yang berada di belahan dunia lain seperti Asia hingga Afrika, yang akan menjadi calon lawan kami di fase Grup Piala Dunia 2018.”

Kemenangan atas timnas Indonesia menjadi kemenangan kedua yang diraih Islandia dalam lawatannya ke Indonesia. Sebelumnya, Islandia sempat melakoni satu laga uji tanding melawan Indonesia Selection pada 11 Januari lalu di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Pada laga tersebut, Islandia menang dengan skor telak 6-0.

Heimir melanjutkan dalam pertandingan melawan timnas Islandia, ia menurunkan komposisi pemain yang jauh berbeda dengan yang sebelumnya diturunkan. Heimir menegaskan, di laga melawan timnas Indonesia, komposisi yang diturunkannya secara kualitas jauh lebih baik dari para pemain yang diturunkan di pertandingan pertama.

“Saya rasa tim ini lebih kuat dari tim yang saya tampilkan sebelumnya. Lebih jelas permainan dan instruksinya, komposisi pemain yang diturunkan juga berbeda. Saya pikir, ini pertandingan yang lebih sulit bagi kami. Tapi, di sini kami punya waktu lebih persiapan. Jadi, kami bisa mengasah lebih banyak taktik permainan,” tegasnya.

Sementara pelatih Indonesia, Luis Milla, mengungkapkan bahwa secara hasil ia kecewa. Namun, secera permainan pelatih berkebangsaan Spanyol itu puas dengan performa anak asuhnya di lapangan. Milla melanjutkan, laga melawan Islandia sebenarnya bukan momentum yang pas bagi anak asuhnya bertanding, karena persiapan yang dimiliki minim.

“Sebelum pertandingan ini, kami hanya punya waktu latihan 6-7 hari latihan. Tapi, saya sangat senang degan sikap pemain dan semangat di dalam pertandingan mereka berkompetisi dengan sangat baik. Babak pertama kami bermain baik, tapi babak kedua fisik mulai menurun dan terlihat jelas lawan kita punya fisik yang lebih baik,” tegas Milla.

Milla melanjutkan bahwa mengacu pada permainan yang ditunjukkan, Evan Dimas dan kawan-kawan sebenarnya tidak pantas menelan kekalahan dengan skor telak. “Garis besarnya saya senang dengan semangat para pemain, tapi bukan hasilnya. Saya merasa para pemain tidak berhak kalah dengan banyak gol saya harap ini jadi pembelajaran buat kami,” tandas Milla.

Komentar