Patrick Cutrone: Saya Didikte Rasa Lapar dan Tekad!

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Patrick Cutrone: Saya Didikte Rasa Lapar dan Tekad!

Gol semata wayang Patrick Cutrone memberikan kemenangan AC Milan atas Internazionale Milan saat pertandingan perempat final Coppa Italia 2017/2018 di Stadion San Siro, Kamis (28/12).

Perlu waktu 105 menit pada pertandingan ini sehingga Cutrone mencetak gol. Cutrone baru dimasukan Milan pada menit 75 untuk menggantikan Nikola Kalinic yang mendapatkan cedera. Gol yang dicetak Cutrone pada laga ini seolah mengingatkan kepada Filippo Inzaghi.

Cutrone menganggap bahwa golnya itu seperti mimpi karena sebelumnya ia hanyalah penyerang di skuat muda Milan Primavera. Maka dari itu perayaan golnya begitu hebat dan hampir menangis ketika diwawancara setelah pertandingan. Baginya, kemenangan atas Inter di Coppa Italia adalah kebutuhan secara moral.

Alasannya karena laga bertajuk Derbi della Madonnina itu tidak pernah bisa digambarkan seperti pertandingan biasa. Sekarang Cutrone sedang menikmati kemenangan yang mengantarkan Milan ke semifinal ini. Kemudian fokus mempersiapkan pertandingan melawan Fiorentina pada pertandingan Serie-A 2017/2018 berikutnya di Stadion Artemio Franchi, Sabtu (30/12).

"Impian saya adalah tetap di sini karena saya mencintai Milan dan saya ingin tetap berada di tim ini. Pergerakan saya di lapangan didikte oleh rasa lapar (mencetak gol) dan tekad saya. Saya keluar dari bangku cadangan dan benar-benar ingin mencetak gol," ujarnya seperti dikutip dari Football-Italia.

Milan sendiri tampil tanpa Gianluigi Donnarumma sehingga Marco Storari awalnya dipersiapkan menjadi kiper utama.
Tapi Storari mendapatkan cedera saat pemanasan sehingga pertandingan ini menjadi debut bagi Antonio Donnarumma.

Kendati demikian, Antonio tampil gemilan pada laga ini. Terutama saat menahan tendangan jarak dekat Joao Mario. Selain itu, Antonio juga sempat menahan tendangan keras Ivan Perisic dan Antonio Candreva yang memanfaatkan bola liar.

Sebetulnya Inter memulai pertandingan dengan baik dengan mendapatkan dua kesempatan tendangan sudut dalam lima menit pertama. Namun strategi Milan untuk meredam sayap Inter pun berhasil. Selengkapnya: Rencana AC Milan untuk Mengalahkan Inter Milan di Perempat Final Coppa Italia 2017/2018.

Hal itu membuat Mauro Icardi kurang mendapatkan suplai bola dari rekan-rekannya. Milan sendiri memasang Ricardo Rodriguez pada posisi full-back kiri dan Ignazio Abate di sebelah kanan. Mereka mengapit dua bek tengahnya yang diisi Alessio Romagnoli dan Leonardo Bonucci.

Bagi Candreva, kekalahan dari Milan ini merupakan di luar dugaan dan sangat menyakitkan karena Coppa Italia adalah gelar yang diincar Inter musim ini. Ia juga mengatakan bahwa skuatnya membutuhkan rasa percaya diri untuk pertandingan berikutnya.

"Setelah awal (musim) yang baik, sekarang kami menghadapi beberapa masalah pertama dan kami harus melakukan yang terbaik untuk mengangkat diri. Kami kalah dari Udinese dan Sassuolo (pertandingan sebelumnya). Ini memalukan bagi kami dan juga para pendukung," imbuh Candreva seperti dikutip dari situs resmi Inter.

Sumber: Forza Italian, Fourfourtwo.

Komentar