Rasa Malu Gattuso Setelah Membawa Milan Dipermalukan Verona

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Rasa Malu Gattuso Setelah Membawa Milan Dipermalukan Verona

Gennaro Gattuso bisa dibilang belum punya rekam jejak mentereng untuk melatih kesebelasan besar seperti AC Milan.

Dalam tiga tahun terakhir ini (selain Sinisa Mihajlovic dan Vincenco Montella, Milan nampak hobi menunjuk pelatih muda yang merupakan mantan kesebelasan tersebut. Mulai dari Clarence Seedorf, Filippo Inzaghi dan Cristian Brocchi diberikan target besar.

Mereka semua pun berakhir dengan pemecatan yang tragis. Kali ini giliran Gattuso yang sebelumnya melatih Milan Primavera. Debutnya mesti dikecewakan oleh hasil imbang 2-2 atas gol dramatis yang dicetak seorang kiper dari Benevento, Alberto Brignoli.

Awal karirnya di Milan semakin mengecewakan lagi ketika dikalahkan tuan rumah Rijeka pada pertandingan Grup D Liga Eropa musim ini. Gattuso pun mengubah formasi 3-5-2 yang sebelumnya dipakai Montella menjadi 4-3-3 setelah dikalahkan Rijeka.

Perubahan formasi itu membuat Milan bermain lebih bertahan seperti filosofinya bersama kesebelasan-kesebelasan yang dilatih Gattuso sebelumnya. Tapi perubahan formasi itu mulai memberikan hasil baik dengan mengalahkan Bologna pada pertandingan selanjutnya.

Kemudian ia juga semakin perkasa ketika menggilas Hellas Verona dengan skor 3-0 pada ajang Copa Italia 2017/2018. Melawan kesebelasan yang sama, Milan justru dibantai balik dengan skor yang serupa di Stadion Marc`Antonio Bentegodi, Minggu (17/12).

Antonnio Carraciolo membuka gol Verona pada menit 24`. Kemudian gol disusul Moise Kean pada menit 55` dan Daniel Bessa pada menit 77`.

Dua sisi pertahanan Milan dijadikan kecenderungan serangan Verona pada laga ini. Dua gol terakhir Verona sama-sama dijadikan proses gol dari sisi kiri maupun kanan.

Gol yang dicetak Kean didapatkan setelah menerima umpan dari Daniel Bessa dari sisi kiri. Sementara gol Daniel Bessa didapatkan setelah mendapatkan umpan dari Romulo dari sisi kanan. Romulo memang tampil baik pada laga ini.

Selain umpan kepada Daniel Bessa, asis lainnya diberikan kepada gol Carraciolo melalui umpan dari tendangan sudut. Selain dua asis, ia juga berhasil melakukan dua dribel sukses.

Salah satunya ketika mengecoh Fabio Borini yang menjadi full-back kiri sejak babak kedua. Awalnya mantan pemain Sunderland itu ditempatkan menjadi pemain sayap kiri.

Borini menjadi full-back kiri setelah Rodriguez ditarik keluar digantikan Patrick Cutrone. Padahal Gattuso masih memiliki stok full-back kiri di bangku cadangan, yaitu Luca Antonelli.

Tapi entah mengapa Gattuso lebih memilih menjadikan Borini menjadi full-back kiri setelah pergantian Rodriguez. Hal pasti adalah Gattuso mengeluhkan kekalahan ini setelah pertandingan.

"Ini memalukan. Kami harus melihat ke depannya. Akan lebih mudah untuk mengatakan bahwa kami, padahal para pemain menerima upah mereka tepat waktu, klub membuat kehadiran mereka terasa, tidak ada masalah di ruang ganti," imbuhnya.

"Kami harus mencari tahu mengapa kami bermain bagus dan siap mencetak gol. Tapi setelah kebobolan pertama, kami tidak bereaksi. Atau jika kami bereaksi, itu di dalam mode yang kacau tanpa terorganisir. Saya tidak suka ini," sambung Gattuso seperti dikutip dari 42.

Kekalahan itu membuat Milan tergelincir ke posisi delapan klasemen sementara Serie-A 2017/2018 dengan raihan 24 poin. Perolehan itu sama dengan Atalanta yang naik ke peringkat tujuh setelah menahan imbang SS Lazio.

Komentar