Kalah dari Inter Tak Membuat Manajemen Milan Ancam Posisi Montella

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kalah dari Inter Tak Membuat Manajemen Milan Ancam Posisi Montella

AC Milan kembali tersungkur. Menghadapi Internazionale Milan dalam laga bertajuk Derby Della Madonnina di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (16/10) dini hari WIB, Milan harus menderita kekalahan 2-3 dari saudara mudanya itu.

Penderitaan Milan tak hanya sekadar menanggung malu karena koyak oleh Inter yang notabene pesaing sekota mereka. Lebih dari pada itu, mereka pun saat ini tersingkir dari persaingan lima besar di tabel klasemen sementara Serie A. Milan tercecer di posisi 10 dengan raihan 12 poin hasil dari empat menang dan empat kalah. Mereka terpaut tiga poin dari AS Roma yang bertengger di posisi lima.

Tentu sangatlah mengejutkan melihat kondisi Milan saat ini, mengingat di jendela transfer musim panas lalu mereka begitu gencar dalam melakukan manuver dalam mendatangkan pemain baru ke San Siro. Tercatat ada 11 pemain yang berhasil mereka boyong, beberapa nama masuk dalam kategori pemain besar seperti Leonardo Bonnuci, Andre Silva, Hakan Calhanoglu, Lucas Biglia, hingga Ricardo Rodriguez.

Jumlah uang yang dikeluarkan Milan pun tentu tak sedikit, total 194,50 juta euro mereka keluarkan untuk merekonstruksi skuat di musim 2017/2018 ini. Namun melihat performa inferior Milan saat ini tentu jumlah uang yang dikeluarkan masih belum sebanding dengan ekspektasi yang sebelumnya dilambungkan. Sosok Vincenzo Montella kemudian menjadi sorotan atas buruknya performa Milan di awal musim ini.

Desakan mundur dari para supporter banyak disuarakan kepada Manajer berusia 43 tahun itu, terlebih setelah Milan takluk dari Inter Milan. Satu hal yang wajar sebenarnya, mengingat kekalahan dari Inter menjadi hasil minor ketiga secara beruntun yang diderita Milan di Serie A. Sebelumnya, mereka juga takluk dari Sampdoria dan AS roma.

Posisi Montella seakan-akan berada di ujung tanduk saat ini, setelah banyaknya suara sumbang dari kalangan penggemar yang memintanya turun dari kursi kepelatihan I Rossoneri. Namun hal tersebut sepertinya tidak berlaku bagi para petinggi Milan. Mereka sepertinya belum merasa khawatir dengan tren negatif Milan saat ini. Bahkan Kepala eksekutif AC Milan, Marco Fassone, menyatakan dukungannya kepada Montella untuk terus menangani tim.

“Berada di posisi 10 klasemen bukanlah posisi yang bagus bagi Milan dan kami harus mengubah keadaan untuk segera bangkit. Tapi kami mendapat indikasi bagus, sekarang kita lihat tanda positif pertama. Montella benar-benar punya waktu untuk terus bekerja,” kata Fassone seperti dilansir dari Soccerway.

"Derbi selalu merupakan hal yang menakjubkan. Kali ini berubah buruk bagi kami dan mereka merayakannya dengan fans mereka. Kali berikutnya, saya yakin akan menyenangkan bagi fans kami. Babak kedua sepertinya permainan yang sama sekali berbeda dan, dengan kualitas dan sikap, kami menutup Inter di setengah lapangan mereka,” sambungnya menanggapi kekalahan Milan dari Internazionale.

Pemain Baru Butuh Adaptasi

Menakar ungkapan Fassone, tampaknya para petinggi Milan enggan terlalu terburu-buru menyimpulkan bahwa Montella telah gagal meningkatkan atau memperbaiki kinerja tim di awal musim ini. Banyak hal yang menjadi pekerjaan rumah bagi Montella untuk bisa membuat performa Milan sesuai dengan yang diharapkan.

Salah satunya harmonisasi dan kekompakan yang menjadi modal untuk membentuk kolektivitas permainan tim. Sejauh ini memang belum terlihat adanya harmonisasi dan kekompakan dari para pemain Milan. Montella juga sebelumnya pernah mengakui hal tersebut, dikatakan mantan pelatih Fiorentina itu bahwa Milan memiliki pemain dengan kualitas individu yang baik. Namun mereka belum bisa bermain selayaknya sebuah tim.

Baca juga: Haruskah AC Milan Khawatir?

Milan memang berhasil memboyong 11 pemain baru ke San Siro pada awal musim ini. Namun hal yang patut dicatat juga bahwa Milan dalam waktu yang sama telah melepas sekitar 13 pemain mereka dari skuat senior. Hal ini tentu menyiratkan bahwa Milan benar-benar merombak total skuatnya di musim 2017/2018.

Kehadiran pemain baru, dengan jumlah yang banyak pula, tidak akan langsung membuat Milan menjadi tim tangguh yang tak terkalahkan. Mereka para pemain anyar membutuhkan waktu adaptasi untuk mengenal gaya bermain dan kultur sepakbola Italia. Apalagi enam dari 11 pemain baru yang didatangkan Milan hanya lima pemain yang diboyong dari kesebelasan Serie A.

Fassone tampaknya mengerti betul dengan kondisi Milan saat ini, sehingga hal tersebut juga yang menjadi salah satu alasan kenapa Milan tetap mendukung kinerja Montella di kursi Manajer Il Diavolo. "Kami pasti ikut bersama Vincenzo (Montella). Saat kami merekonstruksi klub kami, kami perlu memberi waktu dan kesempatan,” tegasnya.

Jangan Lupakan Pengaruh Tampil di Kompetisi Eropa

Permasalahan yang dihadapi Milan di awal musim ini juga bukan hanya soal adaptasi pemain baru saja, namun juga merembet pada beberapa persoalan salah satunya keikutsertaan mereka di Liga Europa. Keberhasilan Milan menembus Liga Europa selayaknya disambut kegembiraan, sebab kali terakhir mereka tampil di kompetisi Eropa adalah musim 2013/2014.

Namun keberhasilan tersebut bukan berarti tak memengaruhi performa Milan di kompetisi domestik. Tiga tahun tentunya waktu yang cukup panjang bagi Milan absen di kompetisi Eropa. Mereka memang kesebelasan yang punya tradisi bagus di kompetisi Eropa, khususnya Liga Champions.

Namun setelah tiga musim absen, rasanya Milan juga butuh waktu lagi untuk bisa beradaptasi mengatur performa tim agar bisa tampil apik di kompetisi Eropa maupun domestik. Apalagi, kali terakhir Milan tampil di Liga Europa itu terjadi pada tahun 2008/2009 silam. Patut diketahui bahwa jadwal pertandingan Liga Europa berbeda dengan Liga Champions.

Jadwal di Liga Europa bisa dibilang jauh lebih memberatkan, karena umum digelar menjelang akhir pekan,di mana kesebelasan akan bermain di kompetisi domestik juga. Jadi Montella juga butuh waktu untuk bisa mengatur timnya agar masalah-masalah yang bisa ditimbulkan karena melakoni jadwal padat semisal cedera atau penurunan stamina tidak menimpa mereka.

Meski saat ini penampilan Milan di Serie A agak sedikit mengecewakan, di Liga Europa mereka justru dominan. Sejak memulai babak play-off hingga akhirnya lolos ke putaran final, Milan tercatat belum pernah mengalami kekalahan. Bahkan enam pertandingan dilakoni dengan sapu bersih kemenangan.

***

Pekerjaan rumah bagi Montella saat ini tentunya hanya tinggal bagaimana ia membuat tim menjadi lebih kompak, juga memperbaiki kinerja di kompetisi domestik, agar asa juara tetap mereka miliki. Kompetisi masih panjang, jarak poin dengan kesebelasan lain yang berada di papan atas pun belum terlalu jauh. Belum ada kata terlambat bagi Milan untuk bangkit di pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Foto: Italian Football Daily

Komentar