Lebih Kompetitif, Format Terbaru Untuk Piala AFF 2018

Berita

by redaksi

Lebih Kompetitif, Format Terbaru Untuk Piala AFF 2018

Piala AFF akan kembali dihelat pada 2018 mendatang, setelah terakhir kali dihelat pada 2016 silam dengan Thailand sebagai juaranya. Namun untuk perhelatan Piala AFF 2018, akan ada beberapa aturan baru yang diterapkan oleh AFF selaku badan yang menaungi sepakbola di wilayah Asia Tenggara.

Dalam Council Meeting of the AFF ke-12 yang diselenggarakan di Bali, Sabtu (23/9/2017), selain mengangkat Joko Driyono sebagai Wakil Presiden AFF, ada sebuah keputusan lain yang ditelurkan berdasarkan hasil rapat bersama anggota delegasi federasi sepakbola se-Asia Tenggara. Keputusan tersebut adalah mengubah format kompetisi dari Piala AFF pada 2018 nanti.

Sesuai rencana, Piala AFF 2018 akan diselenggarakan pada 8 November sampai 15 Desember 2018. Sebanyak sepuluh tim akan berpartisipasi dalam ajang Piala AFF 2018 ini, dengan satu tempat diperebutkan oleh Brunei Darussalam dan Timor Leste melalui babak kualifikasi yang akan dilaksanakan pada 3 dan 11 September 2018 (berdasarkan kalender internasional FIFA).

Jika biasanya babak grup Piala AFF diselenggarakan dengan format dua grup dan dua negara (satu negara menjadi tuan rumah untuk satu grup), untuk Piala AFF 2018 nanti akan ada format baru yang digunakan oleh AFF. Sepuluh tim masih akan terbagi ke dalam dua grup, namun pertandingan tidak akan dipusatkan di satu negara saja.

Dengan format baru ini, setiap tim akan menjalani dua partai kandang dan dua partai tandang di fase grup. Penentuan kandang-tandang ini akan didasarkan kepada pengundian yang dilakukan oleh pihak AFF. Misalkan begini, Indonesia berada satu grup dengan Malaysia, Kamboja, Laos, dan Myanmar. Indonesia pun memiliki potensi untuk bertanding di kandang sendiri melawan Laos dan Malaysia, serta menjalani partai tandang ke Myanmar dan Kamboja. Intinya, akan ada dua partai kandang dan dua partai tandang yang dijalani sebuah tim dalam satu grup.

Namun untuk babak semifinal dan final, formatnya masih belum berubah. Partai semifinal dan final masih akan tetap berjalan selama dua leg, dengan format kandang-tandang. Perubahan hanya terjadi di fase grup saja. Satu tim akan menjalani dua partai kandang dan dua partai tandang (satu grup Piala AFF berisikan lima negara).

Akankah lebih kompetitif?

Dengan format baru yang disajikan oleh AFF untuk Piala AFF ini, maka timbul pertanyaan: akankah Piala AFF menjadi lebih kompetitif? Jika melihat penerapan format dua kandang-dua tandang ini, kemungkinan besar Piala AFF akan menjadi lebih kompetitif dari sebelumnya.

Menggunakan format dua grup di dua negara berbeda, keuntungan akan muncul bagi tuan rumah (meski tidak selalu begitu). Negara yang menjadi tuan rumah grup akan mendapatkan keuntungan lebih karena akan selalu didukung oleh suporternya setiap kali bertanding melawan tim lain di grup tersebut. Menggunakan format dua kandang-dua tandang ini, maka tidak akan ada tim yang menjadi tuan rumah. Semua tim punya peluang besar untuk main di kandang, tanpa harus lolos lebih dahulu ke babak semifinal.

Lebih jauh, selain perkara ke-kompetitif-an, format baru ini juga menjadi semacam bentuk keadilan tersendiri bagi tim-tim macam Filipina, Kamboja, ataupun Laos. Mereka jadi punya peluang untuk main di kandang dalam fase grup, tanpa harus lolos ke babak semifinal. Dukungan dari suporter, setidaknya akan memantik semangat mereka untuk memenangkan pertandingan di fase grup. Peluang untuk lolos ke semifinal pun menjadi terbuka bagi mereka.

(sf)

Komentar