Belum Maksimalnya Sentuhan Ivan Kolev di Skuat PS TNI

Berita

by redaksi

Belum Maksimalnya Sentuhan Ivan Kolev di Skuat PS TNI

Pemandangan berbeda terjadi di skuat PS TNI saat Liga 1 ini bila dibandingkan dengan saat gelaran Indonesia Soccer Championship 2016 lalu. PS TNI menjelma jadi tim yang sulit dikalahkan saat ditangani pelatih Laurent Hatton. Pada ISC A 2016, mereka acap kali jadi bulan-bulanan tim lain.

Mereka menembus posisi lima besar dengan mengoleksi lima angka, sekali menang, dan dua kali imbang. Dari segi permainan, di bawah pelatih asal Prancis, PS TNI bermain lebih atraktif dan disegani lawan. Tim sekelas Persib Bandung saja dibuat terkejut saat mereka mampu comeback setelah tertinggal dua gol.

Namun cerita indah The Army bersama mantan pelatih Guinea ini hanya berlangsung sebentar. Dengan dalih permintaan manajemen baru yang menginginkan pelatih yang sudah berpengalaman, Hatton pun tersingkir dan perannya digantikan oleh Ivan Kolev. Ibarat masinis di kereta atau pilot di pesawat, pergantian pelatih dari Hatton dan Kolev mengubah gaya permainan hingga taktik yang diterapkan PS TNI.

Ditambah lagi tim yang bermarkas di Stadion Pakansari ini juga mengganti dua pemain asing yang lama yakni Aboubacar Sylla dan Aboubacar Leo Camara dengan dua pemain asing anyar, Leonel Jorge Nunez dan Facundo Talin. Hal ini tergambar jelas gagalnya mereka mendulang angka penuh dalam laga kandang di Stadion Pakansari, Jumat (5/5/2017) sore saat ditahan imbang Persiba Balikpapan.

Memang terlalu dini menyebut hasil imbang ini sebagai hasil buruk bagi PS TNI. Mengingat Hatton juga meraih hasil imbang 2-2 di laga debutnya melawan Borneo FC. Apalagi Kolev baru sekitar lima hari saja memegang tim ini.

Tapi secara aspek permainan pelatih asal Bulgaria ini menampilkan banyak hal yang berbeda bila dibandingkan dengan pelatih sebelumnya. Bahkan Kolev menyebutkan ada tiga perubahan yang dilakukan olehnya dalam seminggu menangani PS TNI.

"Saya kira tidak bagus tentunya untuk mengubah total yang ada di dalam tim apalagi ini sudah masuk kompetisi. Saya di sini hanya mengubah tiga hal yakni tugas pemain belakang, organisasi permainan dari tengah ke depan, setelah itu taktik ada bola di mana ini yang jadi fokus kami di laga ini," ujar Kolev selepas laga.

Sayangnya hal yang ditekankan mantan pelatih timnas Indonesia ini tidak berjalan dengan baik di awal-awal pertandingan bahkan hingga babak pertama berakhir. Secara permainan Andi Setyo dkk dibilang berantakan. Terbukti dengan satu gol Marlon Da Silva yang bersarang ke gawang Dhika Bayangkara pada menit ke-11.

Tidak terlihat juga pressing ketat seperti yang diterapkan oleh tim saat dilatih Hatton, ditambah lagi Hong Soon Hak seperti bekerja sendirian melapis seluruh lini tengah pasca tidak adanya Manahati Lestusen yang absen karena akumulasi kartu merah.

"Saya akui sedikit kehilangan sosok Manahati Lestusen dan Abduh Lestaluhu yang memiliki kualitas bagus. Selain itu taktik yang diberikan Kolev banyak pemain yang tidak mengerti mengingat ia beberapa kali melatih mungkin langkah demi langkah. Saya rasa secara keseluruhan pelatih ini bagus apalagi banyak perubahan mungkin butuh waktu saja dia," tegas Soon Hak mengomentari.

Hal sama juga diutarakan kapten tim, Andi Setyo yang menilai kesalahan gol yang terjadi lantaran komunikasi antara pemain masih belum terjadi. Mengingat dirinya juga mendapatkan duet baru yakni Facundo Talin.

"Menurut saya karena komunikasi kurang dan kurang disiplin jaga daerah. Ditambah partner saya juga baru beberapa kali latihan sehingga belum nyetel aja satu sama lain," timpal Andi.

Bek timnas Indonesia U-22 ini mempunyai pandangan sendiri mengenai perbedaaan yang mendasar dari pelatih Hatton dan Kolev. Menurutnya tidak banyak yang mencolok.

"Tidak terlalu banyaklah, mereka sama-sama menerapkan pressing. Mungkin tadi saya lihat komunikasi yang kurang sama finishingnya juga. Ditambah belum klop aja mudah-mudahan kedepannya kita saling menyesuaikan satu sama lain terutama pemain asing,"harapnya.

Beruntung pada babak kedua, permainan PS TNI mulai terlihat membaik. Organisasi permainan yang buruk dan koordinasi yang tidak berjalan baik tidak terlalu gamblang terlihat di babak kedua. Pergantian pemain dan situasi hujan deras hingga pertandingan diberhentikan juga sedikit memengaruhi. Sementara itu, bicara hasil imbang di laga debutnya sebagai pelatih Kolev, mengaku ada kepuasan dan rasa tidak puas sekaligus.

"Secara permainan, saya cukup puas dengan tim ini. Namun, juga ada rasa tidak puas dengan hasil pertandingan karena sebenarnya kami punya banyak peluang untuk mencetak gol," tegasnya.

(glr/sfs)

Komentar