Ambisi Roma untuk Menghapus Nasib Sial di 16 Besar Liga Eropa.

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Ambisi Roma untuk Menghapus Nasib Sial di 16 Besar Liga Eropa.

Ada beberapa hal yang diwaspadai Luciano Spalletti ketika melatih Roma menghadapi Olympique Lyonnais pada pertandingan 16 besar Liga Eropa 2016/2017 di Stadion Parch Olympique Lyonnais, Jumat (9/3). Pertama Spalletti sempat menyaksikan dua pertandingan Lyon baik kandang maupun tandang pada laga penyisihan grup Liga Champions 2016/2017. Spalletti menganggap jika Lyon menunjukan permainan yang luar biasa walau tidak mampu mengalahkan Juventus.

Kekhawatiran kedua Spalletti adalah semakin meratanya kekuatan Ligue 1 Prancis pada musim ini. Lyon sempat bergabung dengan perburuan gelar Ligue 1 2016/2017 bersama AS Monaco, OGC Nice dan Paris Saint-Germain (PSG). Dan Spalletti juga tidak meluputkan perhatian kepada Alexandre Lacazette yang selalu diandalkan Lyon di lini depan. Sejauh ini pun Lacazette sudah mencetak 22 gol untuk Lyon pada Ligue 1 musim ini. Faktor itulah yang membuat Spalletti enggan jumawa hanya karena pernah mengalahkan Lyon pada Liga Champions 2006/2007.

Spalletti memperkirakan bahwa melawan Lyon akan menguras tenaga skuatnya. Maka dari itu ia ingin mengambil keunggulan gol tandang agar bisa lebih ringan menghadapi Lyon pada leg kedua di kandang Roma, "Kami ingin menguasai permainan dan mencoba untuk menang, tapi kami harus menjaga keseimbangan," ujar Spalletti seperti dikutip dari Sports Keeda.

Roma sendiri selalu terluka di 16 besar Liga Eropa dalam hampir 20 tahun ke belakang. Terakhir kalinya mereka mampu maju ke babak delapan besar hanya terjadi pada Liga Eropa 1998/1999. Kala itu Roma berhasil lolos dari 16 besar setelah mengalahkan FC Zurich dengan agregat 3-2. Seterusnya Roma sudah lima kali tersingkir dari babak 16 besar Liga Eropa. Terakhir, Roma disingkirkan Fiorentina dari 16 besar Liga Eropa 2015/2016.

Di sisi lain, Lyon pun mengincar kemenangan ketika menjamu Roma nanti. Sebab mereka ingin menjuarai Liga Eropa 2016/2017 sebagai alternatif kegagalan karena tersingkir dari Liga Champions. Maka salah satu cara untuk menggapai tujuannya itu adalah mengalahkan kesebelasan besar di Liga Eropa musim ini. Dan Bruno Genesio sebagai pelatih Lyon mengatakan bahwa skuatnya memiliki syarat untuk mengalahkan Roma. Ia mengaku sudah tahu cara bermain kreatif menghadapi kesebelasan berjuluk I Giallorossi (Si Serigala) tersebut. Genesio sadar bahwa skuatnya harus siap ketika kehilangan bola karena pertahanan kuat Roma.

Hal itu tidak lepas dari mampunya Lyon merepotkan Juventus di Liga Champions. Perlawanan Lyon kepada JUventus menunjukan bahwa skuatnya bisa menyebabkan masalah kepada kesebelasan-kesebelasan besar. Walau Genesio tahu bahwa menghadapi Roma akan menjadi berbeda dan bermanfaat bagi skuatnya, "Kami sudah banyak mempelajari tim itu (Roma) dan bagamiana cara mereka menyerang. Kesabaran adalah salah satu yang harus kami jaga kepada tim berjenis itu. Satu taktik yang sangat bai. Kami harus mampu mengatasi pertandingan ini, menciptakan kreatifitas, sementara pada saat yang sama menjaga keseimbangan kami. Pertandingan ini akan menjadi penting untuk tidak kebobolan," ujarnya seperti dikutip dari situs resmi Lyon.

Sumber lain: AS Roma.co.uk, Gianluca Di Marzio.

Komentar