Hak Siar, Awal Ekspansi Liga Primer ke Tiongkok

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Hak Siar, Awal Ekspansi Liga Primer ke Tiongkok

Liga Primer telah menjual hak siarnya ke televisi di Tiongkok dengan harga sekitar 564 juta paun per tiga tahun. Hak siar ini dijual kepada PPTV, yang juga merupakan bagian dari Suning Group yang mengakuisisi saham Inter Milan pada pertengahan 2016 silam (kisaran Juni-Agustus).

Keputusan menjual hak siar Liga Primer ke Tiongkok ini didasari oleh perhatian akan sepakbola yang sedang meningkat pesat di sana. Presiden Tiongkok, Xi Jinping, tengah berupaya untuk menjadikan Tiongkok sebagai salah satu kekuatan sepakbola dunia. Investast jutaan ribu dolar telah ia pergunakan untuk membangun pusat pelatihan, akademi, serta mendatangkan pelatih-pelatih dan pemain-pemain dari liga-liga di Eropa ke Liga Super Tiongkok.

Selain itu, perusahaan-perusahaan dari Tiongkok pun sekarang sudah banyak membeli saham-saham klub-klub liga Eropa. Contohnya adalah Suning Group yang mengakuisisi saham Inter Milan. Ada juga Yunyi Goukai Sports Development Limited yang mengakusisi 88% saham West Bromwich Albion, klub Liga Primer.

Melihat geliat Tiongkok yang begitu bergairah dalam sepakbola, akhirnya pihak Liga Primer pun menjual hak siarnya ke salah satu televisi di Tiongkok. Berdasarkan sumber yang dilansir The Guardian, kesepakatan antara Liga Primer dan PPTV ini merupakan salah satu kesepakatan cukup besar yang pernah dilakukan oleh Liga Primer perihal hak siar.

Per musim 2019/2020, tayangan Liga Primer akan mulai tayang di PPTV. Ketika ditanya perihal tentang kesepakatan ini oleh pihak The Guardian, PPTV menolak untuk memberikan komentar. Sementara itu, pihak Liga Primer pun belum mau untuk berbicara lebih jauh tentang kesepakatan yang sudah terjalin ini.

Hak siar memang menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar bagi Liga Primer selama beberapa tahun ke belakang. Ia menjadi durian runtuh bagi para klub-klub yang berkompetisi di dalamnya dan juga menjadi biaya yang mampu mencukupi kelangsungan Liga Primer meski tidak ada titel sponsorship di dalamnya.

Salah satu pendapatan terbesar yang didapat oleh Liga Primer soal hak siar adalah dari televisi berbayar Sky dan BT Sport. Kesepakatan yang dijalin oleh Liga Primer dan kedua televisi tersebut, yang harganya mencapai 5,2 miliar paun per tiga musim, atau 10 juta paun per pertandingan, merupakan jumlah yang besar dan menghasilkan untung yang banyak bagi Liga Primer.

Tapi, di sisi lain, hal ini pun menjadi kesulitan tersendiri bagi para penggemar Liga Primer, terutama di Tiongkok kelak karena mereka harus membayar lebih mahal untuk menyaksikan pertandingan Liga Primer di televisi. Tapi setidaknya, ini bisa menjadi awal bagi Liga Primer untuk berekspansi ke Tiongkok.

Komentar