Indonesia Mulai Kembangkan Sepakbola Jalanan Melalui ISSC 2016

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Indonesia Mulai Kembangkan Sepakbola Jalanan Melalui ISSC 2016

Ketika mendengar tentang sepakbola jalanan atau street soccer, salah satu yang pasti terlintas di pikiran adalah gocekan si kulit bundar di atas tanah Brasil. Sebab begitu banyak pesepakbola profesional asal Brasil yang banyak dilahirkan dari street soccer. Dari Pelle, Ronaldinho, Neymar dan "si bengal" Diego Costa, pernah merasakan kreativitas dan kerasnya street soccer di Brasil. Jika pun Anda menonton film berjudul "City of God", sedikit mempertontonkan anak-anak Brasil sedang bermain bola di atas tanah pengembangan daerah Rio de Janeiro.

Kendati penikmat sepakbola sudah lebih berkiblat kepada permainan di atas rumput hijau stadion, street soccer tetap tidak terlupakan dari seninya. Dan street soccer pun dikemas lebih modern dari tahun ke tahun. Dalam artian sudah terfasilitasi dan dikompetisikan secara resmi di berbagai negara. Berbicara street soccer di Indonesia, tentu tidak akan melupakan bagaimana aksi heroik yang mengikuti Homeless World Cup setiap tahunnya di berbagai negara.

Sekarang, Indonesia lebih terbuka kepada street soccer, yaitu dengan menjadi tuan rumah bertajuk International Street Soccer Championship (ISSC) 2016. Sebanyak 12 negara akan mengikuti rangkaian kompetisi dari 7-12 Oktober 2016 yang digelar di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Tapi peserta akan berkurang satu karena perwakilan dari Mesir setelah terkendala visa dan administrasi.

"Kita berharap bisa berjalan selama 2 tahun sekali. Kalau hasilnya maksimal ya bisa diikuti dengan jumlah yang lebih banyak (peserta)" ujar Tommy Pratomo, Ketua Panitia ISSC 2016, ketika dihubungi melalui sambungan telepon.

Menurutnya, ISSC ini akan menarik untuk disimak. Selain akan melibatkan pemain-pemain terbaik yang pernah berlaga di ajang Street Football World Festival dan Homeless World Cup, trio mantan pesepakbola nasional yaitu Aples Tecuari, Aris Indarto dan Rochy Putiray akan diuji meramu sebuah skuat Street Soccer Indonesia. Menurut Tommy, hal yang paling menarik yaitu publik Indonesia bisa lebih mengetahui regulasi Street Soccer itu sendiri.

"Street soccer ini bukan permainan yang menggunakan banyak power. Lebih ke smart play. Karena waktunya sebentar hanya 10 menit. Karena lapangannya kecil tidak ada out, jadi tidak ada berhenti. Jadi tidak ada istirahat. Selama 10 menit itu mereka full akan bergerak," kata Tommy.

Aturan street soccer itu mengacu kepada setiap tim diisi empat pemain, yaitu satu kiper dan tiga pemain. Kiper dilarang keluar dari lingkaran gawangnya dan pemain tidak ada yang bola masuk ke area tersebut. Tapi pemain bebas mengoper bola kepada kiper. Ketika bertahan, satu orang harus menunggu di daerah lawan, jadi bertahannya dua melawan tiga pemain. Sebab ketika menyerang, tiga pemain diperbolehkan berada di wilayah lawan.

Kemudian kiper dilarang melempar bola terlalu tinggi yang melampaui atas kepala. Dan jika bola keluar arena menjadi out, tidak boleh ada lemparan ke dalam melalui tendangan seperti futsal, melainkan digulirkan memakai tangan. Pada intinya street soccer menjaga bola agar tetap bergulir di daratan dan jangan sampai terlalu tinggi sampai keluar lapangan.

"Flat board untuk membatasi sekitaran lapangannya. Jadi Flat board ini yang jadi pemain ke limanya. Jadi operan-operannya bisa lewat flat board dan itu memang regulasi permainannya," jelas Tommy lebih lanjut.

Komentar