Demi Mencetak Gol, Jerman Harus Lebih Berani Ambil Risiko

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Demi Mencetak Gol, Jerman Harus Lebih Berani Ambil Risiko

Jelang laga melawan Irlandia Utara, Jerman dilanda kekhawatiran yang cukup mendalam. Kekhawatiran ini timbul setelah Jerman begitu sulit mencetak gol dalam pertandingan kedua Grup C menghadapi Polandia, yang berkesudahan 0-0. Ketika itu, Jerman mendapatkan banyak sekali peluang, namun, tak satu pun dari peluang-peluang itu yang berbuah menjadi gol.

Menghadapi Irlandia Utara dalam pertandingan pamungkas Grup C Piala Eropa 2016, Mats Hummels pun angkat bicara soal sulitnya Jerman dalam menciptakan gol. Bek yang sekarang resmi membela Bayern Muenchen ini berujar bahwa salah satu hal yang menyebabkan timnas Jerman kesulitan mencetak gol adalah karena para pemain tidak berani untuk mengambil resiko menembus pertahanan lawan.

Ia pun mengaitkan bahwa sulitnya menembus pertahanan lawan ini terkait dengan apa yang menjadi tren dalam ajang Piala Eropa 2016 kali ini. Ia menyebut bahwa kebanyakan tim-tim bertahan begitu dalam dengan tujuan agar tidak kebobolan terlebih dahulu. Hal inilah yang menjadi kesulitan tersendiri bagi tim yang memilih untuk menginisiasi sebuah serangan.

"Sudah jelas bahwa tren dalam Piala Eropa kali ini adalah banyak tim yang bertahan begitu dalam. Bagi saya, bertahan dengan baik itu lima kali lebih mudah daripada menyerang dengan baik. Sederhananya, merusak sesuatu lebih mudah daripada membentuk sesuatu," ujar Hummels seperti dilansir ESPN FC.

"Untuk membongkar pertahanan yang dalam dan ketat seperti itu, saya merasa bahwa kami membutuhkan seorang penggiring bola yang baik, yang tidak ragu untuk membongkar pertahanan lawan dengan dribelnya. Sayang, di timnas Jerman ini sedikit pemain bertipikal seperti itu. Ada nama Goetze, namun, entah kenapa belakangan ia tidak percaya diri untuk melakukan hal itu," tambahnya.

Ketika melawan Polandia, Jerman begitu sulit mencetak gol karena bola lebih banyak mengalir di area sepertiga lapangan akhir dan sedikit sekali diarahkan masuk ke dalam kotak penalti lawan. Mario Goetze yang sering berlari di dalam kotak penalti untuk meminta bola pun tidak pernah diberi bola oleh rekannya karena mereka merasa posisi Goetze tidak pas.

Namun, hal itu harus segera diatasi. Asisten pelatih Jerman, Thomas Schneider, mengatakan bahwa Jerman memiliki peluang untuk menentukan takdirnya sendiri sekarang, dan tentunya, mereka mengincar posisi sebagai juara grup.

"Kami memiliki tujuan kami sendiri dalam ajang ini. Untuk sekarang, tujuan kami adalah lolos ke babak 16 besar Piala Eropa 2016 dengan status sebagai juara grup. Tidak ada yang lain," ujarnya kepada DFB.

"Kami menghormati lawan, dan mereka pun menunjukkan permainan yang luar biasa ketika melawan Ukraina. Namun, itu bukan berarti bahwa mereka tidak bisa dikalahkan." tambahnya.

ed: fva

Komentar