Ditahan Imbang West Brom, Peluang Juara Spurs Menipis

Berita

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Ditahan Imbang West Brom, Peluang Juara Spurs Menipis

Ada atmosfer kelam yang terasa ketika peluit panjang tanda pertandingan usai, dibunyikan wasit dalam pertandingan antara Tottenham Hotspur dengan West Brom telah usai. Ketika biasanya para pemain Tottenham yang membuat lawan terdiam di pengujung laga, kini mereka seakan merasakan pembalasan terhadap apa yang mereka lakukan. Dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Selasa (26/4), Kemenangan Tottenham sirna setelah Craig Dawson menyamakan kedudukan dan memaksa Tottenham mengakhiri laga dengan hasil imbang 1-1 padahal, Spurs sudah unggul sejak menit ke-33.

Hasil imbang ini memilki banyak arti. Skuat asuhan Mauro Pochettino bukan saja gagal untuk meraih kemenangan, tetapi juga mereka gagal memangkas jarak dengan pemuncak klasemen sementara Leicester City. Terlebih lagi hasil imbang di White Hart Lane juga semakin memuluskan langkah Leicester untuk menjadi kampiun Liga Primer Inggris. Riyad Mahrez dan kawan-kawan hanya butuh satu kemenangan lagi untuk memastikan diri sebagai juara.

Kelam sebenarnya sudah terlihat sejak wasit Mike Jones meniupkan peluit tanda laga dimulai. Tottenham yang biasanya eksplosif, baru bisa melakukan tendangan ke arah gawang pada menit ke-20 pertandingan. Penyerang Harry Kane yang biasanya tampil buas justru melempem pada pertandingan kali ini. Total dari 19 tendangan Spurs ke gawang West Brom yang dikawal Boaz Myhill, hanya dua di antaranya yang berhasil mengarah ke gawang.

Gol yang dicetak Tottenham pada pertandingan kali ini juga hanya berasal dari gol bunuh diri dari Craig Dawson yang kemudian mencetak gol ke gawang mereka menjelang pertandingan berakhir. Malam yang tidak biasa bagi tim dengan selisih gol terbesar di Liga Primer Inggris.

Gelandang muda Dele Alli yang baru saja dinobatkan sebagai pemain muda terbaik versi asosiasi pesepakbola profesional Inggris, PFA juga bermain buruk. Operan-operan serta pergerakannya tidak banyak membantu permainan. Ia justru terlibat insiden dengan Claudio Yacob, di mana Alli tertangkap kamera sudah mengarahkan tinjunya ke perut gelandanga asal Argentina tersebut. Alli bisa saja tidak bermain di sisa laga Liga Primer Inggris, andai komite disiplin menjatuhkan hukuman kepadanya.

Menanggapi kegagalan timnya untuk meraih kemenangan, manajer Mauricio Pochettino menyatakan bahwa dirinya kecewa. Tetapi ia masih optimis bahwa timnya akan bisa membawa pulang trofi juara.

"Tentu ada kekecewaan. gol yang dicetak oleh mereka membuat segalanya menjadi berubah," ujar Pochettino kepada BBC. "Ini yang terjadi ketika Anda membiarkan lawan anda percaya bahwa mereka bisa membobol gawang Anda."

"Tetapi saya tetap bangga kepada pemain-pemain saya. Peluang untuk juara masih tetap ada, meskipun sebenarnya itu sangat sulit."

Berjarak tujuh poin dengan tiga pertandingan tersisa. Leicester hanya butuh satu kemenangan lagi untuk memastikan diri sebagai juara. Pochettino mesti banyak berharap bahwa lawan Leicester nanti yaitu Manchester United, mampu memenangkan laga dan menunda pesta juara skuat asuhan Claudio Ranieri tersebut.


Sumber : BBC, tottenhamhotspur.com

ed: fva

Komentar