Fabregas Sempat Lupa Caranya Bermain Bola

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Fabregas Sempat Lupa Caranya Bermain Bola

Krisis kepercayaan diri memang kejam. Kadang ia bisa menghantam begitu keras kemampuan diri sekaligus membuat kita merasa tidak mampu melakukan apa-apa. Seolah-olah, saat kita mengalami sebuah krisis kepercayaan diri, kita adalah orang yang tak mampu untuk melakukan segala sesuatu dengan baik.

Jika merunut kepada ilmu psikologi, saat seseorang dilanda sebuah krisis kepercayaan diri, maka ia akan mengalami sebuah situasi-situasi seperti tidak memiliki sesuatu yang ditargetkan secara sungguh-sungguh, kurang memiliki motivasi untuk maju ke depan, malah sampai gagal dalam menjalani sebuah tugas atau tanggung jawab. Orang-orang yang dilanda krisis kepercayaan diri pun biasanya mudah frustasi atau mudah menyerah saat menghadapi sebuah masalah.

Situasi seperti inilah yang sempat dialami oleh Cesc Fabregas, gelandang asal Spanyol yang saat ini membela Chelsea. Masa-masa terakhir Chelsea bersama Jose Mourinho, tepatnya kisaran akhir tahun 2015 adalah masa-masa ketika dirinya mengalami krisis kepercayaan diri yang begitu berat. Saat itu, Chelsea tengah sedang berada pada sebuah masa sulit, dan bahkan digadang-gadang sebagai klub yang akan terdegradasi musim depan karena buruknya performa yang The Blues tunjukkan.

"Ada sebuah kejadian setelah pertandingan melawan Bournemouth saat itu ketika saya tidur bersama istri saya di rumah. Entah kenapa saya merasa begitu kecewa, begitu sedih, sampai akhirnya saya berkata kepada istri saya `sepertinya saya lupa caranya bermain bola`, begitu," ujar Fabregas seperti dilansir oleh ESPN FC.

"Entah kenapa, saya merasa seperti bukan diri saya sendiri. Ketika bertanding, saya beberapa kali mendapatkan bola, tapi tidak tahu kemana bola itu akan saya arahkan. Bulan-bulan yang cukup sulit bagi diri saya saat itu, dan saya pun tidak merasa percaya diri sama sekali," tambahnya.

Beruntung, Mourinho akhirnya pergi di bulan Desember dan Chelsea dilatih oleh manajer interim asal Belanda, Guus Hiddink. Dari situ, gelandang yang juga pernah merumput bersama Barcelona dan Arsenal ini merasakan bahwa ada perubahan pada dirinya. Selepas kedatangan manajer yang juga pernah menjadi manajer interim Chelsea di musim 2008/2009 ini Fabregas mampu tampil lebih baik.

"Terimakasih Tuhan, keadaan berubah setelah (Guus) Hiddink datang. Sekitar tiga atau empat bulan ke belakang saya bisa bermain lebih baik. Dari kejadian itu, saya belajar bahwa hal terpenting adalah bagaimana kau bangun setelah kau memiliki sebuah krisis kepercayaan diri yang begitu berat. Semoga, saya tetap bisa tampil baik sampai akhir musim nanti," ujar Fabregas.

Kepercayaan diri inilah yang akan menjadi modal utama Fabregas dalam menjalani laga melawan Bournemouth, Sabtu (24/3) malam di Vitality Stadium. Kalau di putaran pertama Fabregas tidak bisa tidur nyenyak setelah pertandingan, dengan kepercayaan diri yang lebih untuk meraih kemenangan, semoga Fabregas bisa tidur nyenyak usai pertandingan nanti.

foto: thesun.co.uk

Komentar