Miroslav Klose Masih Terus Terbang Tinggi

Beberapa bulan menjelang kick-off Serie-A musim 2011/2012, SS Lazio membuat sebuah keputusan mengejutkan. Alih-alih mendatangkan penyerang baru yang lebih segar untuk menggantikan para bomber yang hengkang seperti Mauro Zarate (yang pindah ke Inter Milan) dan Sergio Floccari (AC Parma), tim asal ibukota Italia tersebut justru mengontrak Miroslav Klose yang kala itu sudah berusia 33 tahun.

Meski pada awalnya keputusan tersebut dipertanyakan, Klose kemudian berhasil membuktikan bahwa dirinya belum habis. Selama lima tahun di Italia, Klose total sudah mencetak 48 gol Serie-A. Jumlah ini melebihi total jumlah golnya selama empat musim berseragam FC Bayern Munchen; selama bermain untuk die Roten, Klose hanya mencetak 24 gol Bundesliga.

Meskipun sudah uzur, Klose terus menjadi andalan Lazio. Lebih luar biasanya lagi, penyerang asal Jerman berusia 37 tahun ini menyatakan tidak akan pensiun di akhir musim nanti. Klose juga membuka peluang untuk terus bersama Lazio, yang memungkinkannya bermain hingga usia 40 tahun.

“Saya tidak menyesal ketika memilih untuk hijrah ke Lazio lima tahun lalu,” ujar Klose seperti yang dilansir ESPN FC. Karena saya tahu kualitas dari para pemain dan pengaruh dari kedekatan fans kepada kami, termasuk pada musim ini. Jika kesehatan memungkinkan saya masih ingin bermain disini untuk dua tahun lagi.”

Di usianya yang sudah mulai senja, Klose tidak kehilangan ambisinya untuk terus merengkuh kesuksesan. Berhasil membawa Lazio melaju ke babak enam belas besar Europa League, Klose berharap bisa membawa timnya berhasil mengakhiri kompetisi sebagai juara. Karena untuk Klose sendiri, gelar kejuaraan Eropa adalah sesuatu yang belum pernah ia raih sepanjang kariernya. Dalam kesempatan tersebut Klose juga berujar timnya sanggup untuk menjadi juara.

“Saya pikir tim kami memiliki kualitas untuk menjadi kampiun,” ujar Klose. “Bukan hanya saya tetapi juga para pemain yang lain. Yang terpenting saat ini adalah kami harus menunjukan yang terbaik di lapangan. Kami bisa mempraktekan segala sesuatu yang direncakan dalam latihan. Lebih penting lagi kami harus menganggap bahwa setiap pertandingan sama pentingnya.”

Sumber : ESPN FC, sslazio.it

Foto : ESPN FC

(pik)