Kalahkan Man City 3-0, Liverpool Lupakan (Sejenak) Kekalahan di Piala Liga

Berita

by redaksi

Kalahkan Man City 3-0, Liverpool Lupakan (Sejenak) Kekalahan di Piala Liga

Setelah bertemu di Piala Liga, Liverpool kembali bersua Manchester City di Liga Primer. Jika pada laga final tersebut Liverpool kalah, kali ini di Stadion Anfield, Liverpool berhasil menang dengan skor telak 3-0.

Gol dicetak oleh Adam Lallana pada menit ke-34, kemudian James Milner mengoyak jala mantan timnya tujuh menit kemudian. Gol dari Roberto Firmino pada menit ke-57 semakin memupuskan harapan Manchester City untuk meraih pulag poin penuh demi menjaga peluang meraih titel musim ini.

Liverpool yang bermain cepat dan melakukan pergerakan yang merepotkan barisan pertahanan City membuahkan hasil yang nyata. Terbukti tuan rumah unggul dua gol sebelum turun minum.

Upaya Pellegrini untuk bangkit pada babak kedua dengan menarik keluar Raheem Sterling yang bermain amat buruk dan memasukkan Wilfried Bony berjalan tanpa hasil. Pada pertengahan babak, gelandang Fernandinho juga ditarik keluar dan digantikan penyerang Kelechi Iheanacho.

Bagi Manchester City, laga ini seakan menjadi bukti nyata dampak buruk yang dihasilkan semenjak pengumuman Pep Guardiola menjadi manajer mereka di musim depan. Hasil satu kali menang dan kekalahan ketiga beruntun pasca-pengumuman tersebut pada 1 Februari. Mereka juga besar kemungkinan sudah keluar dari jalur perebutan gelar.

Juergen Klopp memasang lima perubahan pada komposisi starting line up nya, sementara tim tamu hanya mengubah tiga nama. Hasil yang diraih Manchester biru membuat manajer Manuel Pellegrini menyatakan bahwa fokus Man City bukan untuk memenangi gelar liga musim ini.

“Saya tidak memikirkan tentang titel, saya tidak memikirkan tentang kualifikasi ke Liga Champions. Hal terpenting adalah untuk mengembalikan kembali performa kami di Premier League karena kami telah kalah di tiga laga. Tentu kami tidak bisa memainan apa yang ditampilkan malam ini. Kami kebobolan tiga gol dan tidak menembak satupun ke gawang Liverpool,” ujarnya usai laga.

Pellegrini menyebut kelelahan yang dialami anak asuhnya menjadi alasan kuat tidak optimalnya kebugaran mereka setelah menjalani jadwal yang padat. “Tapi itu terjadi karena kami tidak segar (bugar). Dari awal kami mengatakan bahwa kami tidak segar. Liverpool memiliki lebih banyak energi dan bermain dalam kecepatan tinggi. Mereka bisa mengganti banyak pergantian. Kami tidak bisa mengganti pemain tengah untuk digantikan tanpa Yaya Toure. Kami hanya mempunyai bek atau satu penyerang untuk pergantian.”

Jka Pellegrini mengeluhkan kebugaran, kubu tuan rumah tak sependapat. Menurut Manajer Liverpool, Juergen Klopp, kelelahan bukan jadi sesuatu pembenaran bagi sebuah kekalahan. “Menjadi kelelahan dalam momen ini jelas tidak bisa dikatakan karena semua orang juga mengalaminya,” ujar eks-pelatih kepala Dortmund tersebut.

Klopp berharap bahwa Liverpool akan terus menjaga ritme agar menampilkan permainan seperti yang ditunjukkan pada laga ini. Manajer 48 tahun tersebut mengungkapkan laga ini sebagai malam yang indah untuk para pecinta Liverpool.

“Saya terlalu tua untuk mengatakan, ‘Ya, kami ingin bermain seperti ini sepanjang waktu’. Namun Anda melihat apa yang mungkin. Semua orang yang menyukai Liverpool dapat menyaksikan laga ini dan lupa dalam 93 menit tentang kekalahan pada hari Minggu [Final Piala Liga],” ujar Klopp.

Foto: reuters

[tr]

Komentar