Dalglish Junior dan Perjuangannya di Sepakbola

Berita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Dalglish Junior dan Perjuangannya di Sepakbola

Sosok bapak dan anak dalam sepakbola memang memancing sisi positif dan negatif dalam sepakbola. Yang mana tentu saja gadang-gadang karier sang anak lebih kencang ketimbang bapak menjadi faktor yang paling sering dihembuskan.

Bahkan, beberapa waktu lalu, kiper Leicester City, Kasper Schmeichel mengaku bahwa kariernya sama sekali tak terbantu dengan keberadaan ayahnya sebagai kiper legendaris Manchester United, Peter Schmeichel.

Tak hanya Kasper, anak Kenny Dalglish, Paul Dalglish, juga tak lepas dari bayang-bayang sang ayah. Bahkan, hingga ia kini berkarier sebagai pelatih, bayang-bayang ayahnya yang merupakan salah satu legenda di Liverpool tersebut tak sirna. Hingga ia mengaku terpaksa beberapa kali pindah klub yang tak melihat latar belakang tersebut.

Kini Paul memutuskan hijrah ke kompetisi sepakbola Amerika Serikat, North America Soccer League (NASL) untuk menangani Ottawa Fury, yang menurutnya tak terlalu melihat latar belakangnya sebagai anak Kenny.

“NASL merupakan liga yang besar dan di sini mereka tak melihat latar belakang saya sebagai anak seorang Kenny Dalglish,” ujarnya kepada Daily Mail kemarin (24/2).

“Menangani Ottawa Fury di NASL bukan hal yang mudah. Ini liga yang sangat menantangkan, karena beberapa sosok pemain besar berada di sini. Melihat mereka berada di kompetisi divisi dua, rasanya hal tersebut sangat impresif,” imbuhnya.

“Kompetisi di sini tumbuh tiap tahunnya. Tidak hanya di NASL, tapi juga di Amerika secara keseluruhan,” ungkapnya.

Pernyataan Paul pada dasarnya tak salah. Sebab, beberapa eks pemain di klub besar Eropa tengah menancapkan namanya di liga yang musim depan akan berisi 12 tim ini. Diantaranya adalah Bruce Grobbelaar, Paolo Maldini, Alessandro Nesta, Ronaldo, Adriano, dan Marcos Senna. Tak hanya menjadi pemain maupun pelatih, beberapa nama tersebut juga menjadi pemilik klub.

Saat ditanya mengapa memilih Ottawa, Paul mengungkapkan bahwa keberadaan Grobbelaar, yang tengah menjabat sebagai pelatih kiper Ottawa menjadi alasannya. Kedekatan ayahnya dengan Grobbelaar memang tak perlu ditanyakan, mengingat keduanya pernah membawa Liverpool meraih gelar Liga Inggris.

“Bruce (Grobbelaar) menjadi alasanku berada di sini. Sebab, dia adalah salah satu pahlawanku saat aku masih kecil. Belajar banyak dari seseorang yang telah memenangkan banyak gelar sangat istimewa menurutku,” jelasnya.

“Suatu kehormatan bagi saya untuk berada di samping Bruce. Dia masih terlihat menonjol dari segi kemampuan. Semua hal yang ia berikan untuk klub saat ini membuat semua orang senang berada di dekatnya,” tambahnya.

Melihat motivasi dan alasan Paul Dalglish, rasanya tak perlu mengharapkan banyak hal darinya mengingat dirinya sendiri bahkan tak mau disamakan dengan anaknya. Mungkin, yang terpenting baginya kini adalah membawa Ottawa juara, mengingat musim lalu mereka hanya berada di peringkat tujuh dari 11 kontestan.

Komentar