Harapan dan Keberuntungan yang Dibutuhkan Sinisa Mihajlovic?

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Harapan dan Keberuntungan yang Dibutuhkan Sinisa Mihajlovic?

Kemenangan AC Milan atas Internazionale Milan pada Derby della Madonnina 1 Ferbuari lalu, dirasa Sinisa Mihajlovic sebagai kemenangan terbaiknya selama menjadi seorang pelatih. Kemenangan dengan skor 3-0 itu memberikan banyak suntikan moral bagi skuat besutannya. Maka Mihajlovic telah mewujudkan sesumbarnya, setelah pernah mengatakan butuh sebuah langkah kecil yang bisa melambungkan kesebelasannya.

Kemenangan itu jauh lebih besar dari sekadar langkah kecil. Kemenangan tersebut dirayakan oleh 77 ribu Milanisti di San Siro yang biasanya menyisakan kekosongan sampai tiga ribuan kursi. Hasil ini juga amat memuaskan terlebih Milan mengawali musim dengan buruk. Kritikan yang diarahkan pada pelatih asal Serbia tersebut justru membangun hal positif saat Milan menghadapi kesebelasan yang kuat, terutama usai memasuki 2016 ini. Sebelum mengalahkan Inter pada Derby della Madonnina, Ricardo Montolivo dkk., mengalahkan Fiorentina dan menahan imbang AS Roma terlebih dahulu.

Selain itu, kemenangan 3-0 pun merupakan yang terbesar kala menghadapi Inter setelah terakhir kali pada April 2011. Sehingga terlalu dini jika Mihajlovic akan berakhir di Milan sebelum Juni 2016, meski santer terdengar Presiden Milan, Silvio Berlusconi, masih belum memberi jaminan soal jabatan kepelatihan kepadanya.

Masa depan Mihajlovic memang masih tanda tanya sejauh ini. Namun, yang jelas ia masih terus berharap dinaungi keberuntungan yang menolongnya. Sayangnya, keberuntungan itu cuma bertahan saat menghadapi Palermo di partai selanjutnya.

Mantan Pelatih Sampdoria itu gagal mempertahankan aura kemenangan atas Inter dan Palermo. Berikutnya, Milan ditahan imbang Udinese dengan skor 1-1 di San Siro, Minggu (7/2). Padahal, Mihajlovic menganggap para pemainnya sudah tampil dengan baik. Apalagi jika melihat kesebelasannya menghasilkan banyak peluang untuk mencetak gol. Bahkan kesebelasan berjuluk I Rossoneri tersebut melepaskan 22 percobaan tendangan dalam laga pekan lalu itu. Tapi hasil imbang membuat Mihajlovic kembali meminta maaf kepada para pendukung Milan.

Mario Balotelli pun kembali ke lapangan setelah kebugarannya dirasa pulih. Dirinya masuk pada menit ke-45 menggantikan Juraj Kucka yang cedera. Memang masuknya Balotelli membuat permainan Milan lebih baik. Balotelli melepaskan tiga percobaan tendangan dan satu antaranya tepat sasaran. Dirinya juga menciptakan satu peluang melalui open play. Namun, tetap saja masih dirasa kurang oleh Mihajlovic karena skuatnya tidak meraup kemenangan. Padahal, pelatih 46 tahun itu begitu berharap banyak kepadanya.

Sehingga sempat muncul isu Balotelli tidak akan dipermanenkan setelah musim ini. Sebagai gantinya, mereka mengincar Leonardo Pavoletti dari Genoa. "Saya mengharapkan lebih kepada Balotelli dan kebugarannya akan datang lebih baik. Kebugarannya sudah meningkat dan dia melakukan yang harus dilakukan. Tapi kau bisa melihat dia bukan seperti Balotelli sebelumnya. Masih ada sesuaty yang hilang secara fisik," ungkapnya seperti dikutip dari Daily Mail.

Baca juga : Jangan Pernah Menganggap Karir Balotelli Telah Berakhir.


Milan sangat dibutuhkan untuk meraup poin penuh agar merangkak naik ke zona Eropa. Saat ini, Rossoneri masih berada di peringkat keenam klasemen sementara Serie-A musim ini dengan 40 poin. Mereka tertinggal empat poin dari AS Roma di peringkat kelima. Selanjutnya, Milan akan menghadapi Genoa di San Siro pada akhir pekan ini, Minggu (14/2). Kendati Kucka cedera, namun Giacomo Bonaventura dikabarkan sudah pulih dari cedera.

Sebetulnya, kepercayaan-kepercayaan Mihajlovic kepada para pemainnya sudah mulai terjawab. Salah satu contohnya adalah terus meroketnya permainan M`Baye Niang. Enam laga Serie-A terakhir tanpa terkalahkan bukanlah sesuatu yang buruk, apalagi bagi klub yang mengejar tiket ke Eropa. Maka, jangan sampai Rossoneri terus mengulang kesalahan-kesalahan yang menutup ruang untuk keberlangsungan musim depan. Apalagi mereka hampir berpeluang ke kompetisi Eropa musim depan setelah mengalahkan Alessandria 1-0 di leg pertama semi-final Coppa Italia.



Sumber laing : 90 Mins, Football-Italia, Gazzetta World.

Komentar