Pengusaha Tiongkok di Antara Kesepekatan Mr. Bee dan AC Milan

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Pengusaha Tiongkok di Antara Kesepekatan Mr. Bee dan AC Milan

Silvio Berlusconi, Presiden AC Milan, selalu menepis isu penjualan saham mayoritas klubnya ke pihak lain, termasuk kepada Bee Taechaubol, pebisnis dari Thailand. Selain kepada Bee, Milan juga dikait-kaitkan dekat dengan calon investor dari Tiongkok bernama Poe Qui Ying Wangsuo.

Bahkan, sempat dikabarkan jika kesepakatan penjualan saham lebih memungkinkan dilakukan dengan Wangsuo sebesar 51 persen. Tapi kabar itu cuma menjadi isapan jempol belaka. Sebab, kemudian Berlusconi mengumumkan penolakan tawaran saham tersebut. Pihak Fininvest, perusahaan pemegang saham Berlusconi di Milan, menegaskan tidak ada niatan untuk melepas saham klubnya tersebut.

Namun, disinyalir jika penolakan penawaran investor Tiongkok itu karena Berlusconi menerima negosiasi Taechaubol. Bahkan, Berlusconi sudah menandatangani nota-nota kesepakatan dengan Mr. Bee, sapaan akrab Taechaubol.

Berlusconi sendiri masih menjadi dalang utama pengontrol Milan sejauh ini meski telah ada kesepakatan pada Mei 2015 lalu antara Fininvest dengan Mr. Bee sendiri soal ukuran-ukuran besaran saham. Berlusconi pun berjanji akan melepas 48 persen saham Milan kepada Mr. Bee senilai 500 juta euro.

Baca juga : Hadiah Kevin-Prince Boateng untuk Milanisti.

Delegasi Fininvest lantas pergi ke Tiongkok untuk melakukan pertemuan langsung dengan Mr. Bee pada awal Januari lalu. Mereka memastikan kesepakatan yang seharusnya diselesaikan pada akhir September lalu. Hanya saja kepastian kesepakatan juga diundur sampai November, bahkan masih belum terjadi sampai saat ini.

Kabarnya, pendundaan-penundaan itu karena Mr. Bee kesulitan mengumpulkan modal untuk membeli saham Milan. Terakhir kalinya kedua pihak itu bertemu adalah pada pertengahan Oktober 2015. Fininvest pun jadi mempertimbangkan Mr. Bee, apakah ia orang yang tepat untuk memiliki saham minoritas Milan atau bukan.

Pertemuan pun dilakukan dan berlangsung terus sepanjang satu malam dengan tujuan mendefinisikan beberapa aspek penting. Penundaan kesepakatan saham itu juga membuat isu-isu lain yang berkembang soal calon kepemilikan Milan. Hal itulah yang melahirkan isu tentang calon pemilik saham dari Tiongkok lainnya.

"Itu hanya sedikit yang tidak ada hubungannya dengan fakta, detil yang jelas semua orang mempertimbangkan untuk menjadi yang marjinal sekarang," tulis pernyataan dari Fininvest seperti dikutip dari Football-Italia.

Tapi media La Repubblica mengklaim jika pembicaraan Mr. Bee dengan Fininvest menemui jalan buntu. Sementara itu, Milan digoda uang lebih besar, yakni sekitar 600 juta euro dari pengusaha asal Tiongkok tersebut yang belum diketahui namanya. Hal ini yang memungkinkan Milan mengesampingkan Taechaubol jika memang Milan hendak menjual saham klub.

Sumber lain : Bloomberg, ESPN FC, Gazzetta World.

Komentar