Buang-Buang Waktu à la Berahino

Berita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Buang-Buang Waktu à la Berahino

Masih muda dan tajam di depan gawang. Pemandangan itulah yang dapat kita lihat dari Saido Berahino musim lalu, yang membuatnya mampu mencetak 14 gol di Liga Primer Inggris. Namanya disebut-sebut menjadi buruan utama Tottenham Hotspurs pada awal musim ini. Selain itu, Newcastle juga dikabarkan tertarik, meski harga Berahino terlalu mahal untuk ukuran pemain muda.

Tidak hanya karena gaya bermain Berahino yang sesuai dengan taktik Manajer Spurs, Mauricio Pochettino, namun lebih daripada itu, Berahino adalah partner Harry Kane saat keduanya bermain di Timnas Inggris U-21. Meski demikian, proses transfer pemain kelahiran Burundi menuju Spurs tidak mulus, setidaknya hingga hari ini.

Beberapa kali tawaran yang diajukan oleh Tottenham mulai awal musim lalu hingga sekarang, (Newcastle juga dikabarkan mulai ikut perburuan) terus menerus ditolak oleh Direktur Sepakbola West Bromwich Albion (WBA), Richard Garlick, yang mana ia mengatakan bahwa tawaran yang datang untuk Berahino terlalu kecil.

Hasilnya dapat diprediksi, Berahino mulai bermalas-malasan saat latihan. Imbasnya, kekecewaan muncul dari pelatih WBA, Tony Pulis. Ia merasa bahwa Berahino mengacaukan semuanya, termasuk timnya yang kini tak sekalipun mendapatkan manfaat dari keberadaan Berahino.

“Rasanya tak menyenangkan memiliki tim yang kualitasnya menurun, akibat kelakuan pemain sendiri. Apa yang dia (Berahino) lakukan tak membantu semuanya,” ujar Pulis kepada Daily Mail kemarin (29/1).

“Jika dia masih berada di sini (setelah berakhirnya bursa transfer Januari), ada baiknya dia menyadari bahwa apa yang dia lakukan hanyalah buang-buang waktu. Dia harus sadar bahwa apa yang dia lakukan mempengaruhi semuanya, dia harus kembali ke bentuk permainannya sebelumnya,” imbuhnya.

Pulis menambahkan bahwa Berahino harus sadar kalau dia telah membuang banyak waktu kala tak bersemangat saat latihan dan hal itu berimbas ke tim. Imbasnya, Berahino tak masuk dalam rencana pemain reguler Pulis.

“Saya memilih tidak memainkannya karena dia tidak berada di puncak permainannya saat latihan. Rasanya cukup beralasan melakukan itu, karena pemain yang ingin berada di lapangan saat pertandingan harus berada dalam kondisi puncak, dan sayangnya Berahino tak seperti itu, baik secara fisik maupun mental,” tambahnya.

Manajer berusia 58 tahun ini berujar bahwa ia sebenarnya mengakui bahwa Berahino merupakan calon pemain hebat. Namun dia kecewa karena Berahino tak bisa berpikir baik karena banyak orang yang mempengaruhinya untuk pindah.

Hingga pekan ke-23, Berahino hanya tampil sebagai starter sebanyak delapan kali, dan cuma mampu mencetak tiga gol. Melihat minimnya penampilan serta gol Berahino, akankah Tottenham dan Newcastle mendatangkannya?

Sumber: The Week, Daily Star

Komentar