Pertunjukkan Berat Sebelah

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pertunjukkan Berat Sebelah

Sebutan “pertunjukkan berat sebelah” rasanya pantas disematkan kepada lanjutan putaran kedua DFB-Pokal 2015/16. Selain SV Sandhausen yang tersingkir karena kalah adu penalti, tujuh kesebelasan lain kalah di waktu normal dengan enam di antaranya tidak mencetak gol.

Di antara kesebelasan-kesebelasan yang tersingkir hanya SC Paderborn yang mencetak gol. Itu pun hanya satu dan sebagai balasannya, mereka kebobolan tujuh kali dalam pertandingan melawan Borussia Dortmund. Paderborn kalah dengan selisih enam gol, seperti Viktoria Köln yang kalah setengah lusin dari Bayer Leverkusen.

Bermain tandang tidak membuat Leverkusen sungkan. Baru 120 detik pertandingan berjalan mereka sudah menciptakan peluang, walau tendangan Hakan Çalhano?lu melenceng sedikit di luar sasaran. Baru pada menit ke-15 Leverkusen benar-benar membuka pesta gol mereka lewat Julian Brandt. Dua puluh menit setelah mencetak gol, pemain berusia 19 tahun tersebut mencetak dua assist dalam waktu tiga menit – untuk Karim Bellarabi di menit ke-35 dan Javier Hernández di menit ke-38 – dan membawa kesebelasannya unggul lebih jauh.

Pertandingan ini milik Brandt. Sembilan menit babak kedua berjalan ia kembali mencetak assist, dan lagi-lagi untuk Hernández, yang juga akrab disapa Chicharito. Gol kedua Chicharito di pertandingan ini, secara keseluruhan adalah gol ketujuhnya sejak membela Leverkusen.

Dua pemain lain yang tampil sebagai pencetak gol di pertandingan ini adalah Stefan Kießling yang terakhir kali mencetak gol di pekan pembuka Bundesliga musim ini dan Vladlen Yurchenko, yang sebelumnya belum pernah mencetak gol untuk Leverkusen. Kedua pemain tersebut mencetak gol mereka masing-masing pada menit ke-80 dan ke-83.

Di Westfalenstadion, gol pembuka datang lebih lambat. Borussia Dortmund sang tuan rumah malah harus kebobolan lebih dulu. Gol Adrián Ramos di menit ke-25 adalah penyeimbang untuk gol Paderborn yang dicetak Sr?an Laki? empat menit sebelumnya. Dortmund memasuki ruang ganti dengan keunggulan 3-1 berkat gol-gol Gonzalo Castro (30’) dan Shinji Kagawa (43’).

Empat gol di babak kedua dimulai dengan tendangan penalti ?lkay Gündo?an di menit ke-54. Empat menit berselang Castro mencetak gol keduanya. ?ukasz Piszczek dan Henrikh Mkhitaryan menegaskan bahwa kesebelasannya tidak akan berhenti hanya karena unggul 5-1; masing-masing dengan sebuah gol pada menit ke-87 dan ke-89.

Bahan pembicaraan utama dari kemenangan Dortmund, barangkali, ada di Arena AufSchalke, kandang kesebelasan saingan, Schalke 04. Di sana Borussia Mönchengladbach menang tandang dua gol tanpa balas, meredakan niatan Schalke yang juga kalah dengan selisih dua gol (1-3 di Stadion im Borussia-Park) dari lawan yang sama tiga hari sebelumnya.

Alih-alih membalas dendam, Schalke tampak menerima ketidakmampuan mereka. Para pendukung Schalke meninggalkan stadion sebelum pertandingan berakhir dan para pendukung Dortmund yang mengetahui hal ini dengan senang hati menjadikannya bahan olok-olok di media sosial.

Kesebelasan-kesebelasan lain yang lolos ke putaran berikutnya bersama Leverkusen, Dortmund, Mönchengladbach, dan delapan kesebelasan lain yang menjalani pertandingan pada 27 Oktober adalah Werder Bremen (1-0 melawan FC Köln), Stuttgart (2-0 Calr Zeiss Jena), Eintracht Braunschweig (4-0 SSV Reutlingen), FC Heidenheim (menang adu penalti 4-3 melawan Sandhausen), dan FC Augsburg (3-0 SC Freiburg).

Komentar