Kecerobohan Menyedihkan dalam Kicauan Seorang Pemain Muda

Berita

by Redaksi 38

Redaksi 38

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kecerobohan Menyedihkan dalam Kicauan Seorang Pemain Muda

Jika suatu saat ada pertanyaan “siapa pemain-pemain sepakbola paling sial di dunia?”, mungkin anda harus menjawab salah satunya dengan jawaban: Julio Rey. Meski mungkin bukan satu-satunya pemain sepakbola di dunia ini yang tertimpa sial, tetap saja Julio Rey patut dimasukkan ke dalam kategori "pesepakbola yang sial karena kecerobohan sendiri".

Ia merupakan orang Spanyol. Bersama jutaan anak-anak Spanyol lainnya, ia juga bercita-cita menjadi pemain profesional. Sebagi pemuda tanggung, atau kita bisa sebut ABG (anak baru gede), Julio Rey hidup dan menghidupi teknologi informasi dan komunikasi seperti saat ini. Julio yang lahir pada 18 Maret 1995 ini pun sangat akrab dengan media sosial untuk bercuap-cuap pelbagai berbagai hal.

Julio sendiri memang seorang pemain sepakbola. Ia memulai karir sepakbolanya dari umur 14 tahun. Tercatat di laman lapreferente.com bahwa karir sepakbola Julio bermula dari kesebelasan junior Arosa Socieda Cultural yang berbasis di kampung halamannya, Vilagarciano, salah satu daerah kecil di Galicia, Spanyol.

Meski bermain untuk kesebelasan liliput dari daerah asalnya, itu tak membuat Julio menyerah. Bahkan dua tahun kemudian, karir Julio  terus menanjak. Ia bermain untuk tim senior Arosa SC di divisi Preferente. Bahkan dengan penampilan oke-nya tersebut Julio Rey diboyong oleh kesebelasan junior Espanyol pada musim 2013-14 lalu. Sayang, ia dan Espanyol harus finish di peringkat kedua di liga Division de Honor grup 3 di bawah sang rival abadi, Barcelona.

julio rey
Julio Rey saat membela tim junior Espanyol (sumber: diariodearousa.com)

Penampilan ciamiknya di lini tengah Espanyol akhirnya membuat CF Pobla de Mafumet, salah satu kesebelasan di Katalunya, merekrut dirinya di musim 2014-15.  CF Pobla de Mafumet, sebelumnya hanya berkutat di divisi Tercera (divisi keempat) selama delapan musim dan sisanya bermain di kompetisi lokal Katalunya. Kini mereka berhasil promosi ke divisi Segunda B (divisi ketiga dalam piramida sepakbola Spanyol), prestasi tertinggi mereka sepanjang sejarah.

Penampilan Julio sempat menarik perhatian Deportivo La Coruna. Super Depor sempat kesengsem permainan Julio musim lalu. Mereka pun mencoba merekrutnya untuk tim cadangan mereka  (Deportivo La Coruna B) dengan iming-iming opsi kesempatan bermain di tim utama Super Depor tersebut.

Sayangnya, perilaku umum ABG yang sering meledak-ledak pernah ditunjukkan Julio Rey tiga tahun yang lalu, tahun 2012, atau tepat saat ia masih berumur 17 tahun. Ia yang masih membela Arosa SC ternyata membuat kesalahan fatal yang nantinya akan menghambat perkembangan karirnya.

Apa pasal? Ternyata, sidik punya selidik, Deportivo La Coruna menemukan kicauan twit dari Julio Rey yang menghina Depor & Riazor (kandang dari Depor) dengan tulisan “P**A DEPOR, P**A RAZOR” yang jika diartikan dalam bahasa Inggris “F**K DEPOR, F**K RIAZOR”. Sungguh bukan perbuatan yang patut ditiru siapapun, apalagi pelaku olahraga seperti Julio Rey.

Julio-Rey-tweet
Capture-an tweet dari Julio Rey yang membuatnya gagal bermain untuk Deportivo La Coruna (sumber: twitter)

Kekhilafannya di sosial media tersebut membuat pihak kesebelasan Deportivo La Coruna membatalkan kontrak perekrutan dari Julio ini. Bahkan secara khusus, laman resmi Deportivo La Coruna merilis pertnyataan remisnya yang isinya sebagai berikut:

“Dengan ini kami Deportivo La Coruna mengumumkan bahwa Julio Rey batal mendapatkan kontrak dari Deportivo La Coruna setelah tertangkap menghina klub lewat komentar di sosial media pribadinya beberapa tahun lalu.”

“Kami tahu bahwa ia sebetulnya layak untk berseragam biru dan putih khas Deportivo. Namun ia harus mencerminkan sportifitas, sikap menghargai sesama walaupun itu lawan, komitmen serta aura positif untuk kesebelasan (Deportivo La Coruna)

Kejadian ini sempat menghebohkan persepakbolaan Spanyol, apalagi di dunia maya. Ia yang sebetulnya warga asli dari daerah Galicia (yang juga menjadi asal Deportivo La Coruna) seharusnya tidak perlu melontarkan hal demikian. Mungkin, sebagai pengecualian, jika ia adalah pendukung Celta Vigo yang merupakan rival Deportivo La Coruna. Perjumpaan kedua kesebelasan itu salah satu yang tersengit di Spanyol dan diberi tajuk Derby Galicia.

Kini, proses pulang kampung Julio Rey untuk membela kesebelasan asal Galicia sudah resmi terhambat karena perilakunya. Mungkin, musim depan ia akan melanjutkan petualangannya di CF Pobla de Mafumet yang baru saja promosi ke divisi Segunda B.

Julio memberi kita pelajaran untuk berhati-hati melontarkan komentar di dunia maya. Karena zaman sekarang, bisa jadi, kicauanmu adalah harimaumu yang bisa mengerkah batang lehermu. Ingat, dunia maya juga museum data dan informasi. Jangan kira apa yang pernah kita ucapkan bertahun-tahun lalu di media sosial dan internet akan terhapus. Selalu ada peluang kicauan dan ucapan kita tersimpan di suatu tempat, entah di sebuah server atau dalam sebuah capture-an.

Komentar