Landon Donovan, Berawal di Amerika, Berakhir di Amerika

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Landon Donovan, Berawal di Amerika, Berakhir di Amerika

Final Piala MLS pada Senin (8/12/2014) dini hari nanti, akan menjadi laga sarat emosional bagi Landon Donovan. Pertandingan itu bukan sekadar final bagi pemain berusia 32 tahun tersebut. Akan tetapi pertandingan yang digelar di Stubhub Centre, Amerika Serikat, tersebut merupakan partai puncak karirnya.

Tidak lama setelah pensiun dari timnas Amerika, Donovan memutuskan gantung sepatu seutuhnya. Maka, laga melawan New England itu merupakan pertandingan kompetitif terakhirnya. Cukup disayangkan memang, karena Donovan pensiun di usia yang masih dianggap berkompeten memainkan si kulit bundar. Di musim terakhirnya bersama LA Galaxy ini, Donovan mampu mengemas 13 gol dari 35 kali penampilan.

Mantan kapten timnas Amerika ini mengaku sudah bulat atas keputusannya. Masa-masa terakhir karir sepakbolanya pun sangat dihayati oleh Donovan. "Saya sangat bersemangat setiap hari untuk bangun dan pergi ke tempat latihan. Terus terang,saya tidak ingin ini berakhir," akunya. Donovan yang pernah bermain di Everton pun meninggalkan banyak gelar manis di LA Galaxy. Tiga piala MLS telah dipersembahkan oleh Donovan.

Pemain yang bisa menjalani peran striker atau gelandang serang ini, memulai karirnya di IMG Academy pada tahun 1999. Akademi itu adalah pelatihan bagi atlet profesional dan Donovan memilih sepakbola. Olahraga yang pada umumnya kalah oleh softball di Negeri Paman Sam itu.

Untuk mengejar jenjang karirnya, pria kelahiran Ontario, Amerika, ini hijrah ke Jerman. Di sana ia bergabung dengan Bayer Leverkusen II. Tidak lebih dari setahun, di musim 2000/2001 Donovan naik ke tim senior. Akan tetapi ia hanya mengecap tujuh kali penampilan, kemudian dipinjamkan ke San Jose Earthquakes. Disinilah, karir Donovan mulai meningkat.

Memperkuat San Jose dari musim 2001 hingga 2004, pria setinggi 173 sentimeter ini memberikan dua piala MLS. Dari 87 kali berlaga, sebanyak 32 gol pula dia catatkan. Akan usahanya itu, Donovan pun dipanggil memperkuat Timnas Amerika. Namanya mulai dikenal penikmat sepakbola dunia, ketika muncul di Piala Dunia 2002 yang digelar di Korea-Jepang.

Rupanya The Los Galacticosnya Amerika yakni LA Galaxy, menginginkan tenaga Donovan. Pada 2005, pemain bernomor punggung 10 ini dipinang LA Galaxy. Donovan sempat kembali berkarir di Jerman. ia dipinjamkan ke Bayern Munich pada musim 2009. Bersama The Bavarrians, Donovan main sebanyak enam kali.

Tanah Britania pun sempat diinjak oleh Donovan. Pada 2010, Everton tertarik meminjam jasanya. Dari 10 penampilan, pemain kelahiran 4 Maret ini, ikut menyumbangkan dua gol.

Setelah dikembalikan ke LA Galaxy, Donovan ketagihan untuk dipinjamkan kembali kepada Everton. Walau cuma berlaga sebanyak tujuh kali bersama The Toffes di tahun 2012. Rupanya Everton merupakan perjalanan terakhir kapten LA Galaxy itu di Eropa. Kemudian dua tahun terakhir sepakbolanya diabdikan kepada Los Galacticos.

Keputusannya untuk gantung sepatu bukan tanpa kekecewaan. Namun karena sudah sangat ditekadkan, rekan-rekan lainnya pun tidak kuasa untuk mencegahnya. "Dia telah membuat keputusan bahwa ia akan pensiun. Tapi itu terserah dia dan anda harus menghormati keputusannya," ujar Robbie Keane, striker LA Galaxy.

Laga Senin (8/12) dini hari nanti pun merupakan terakhir kalinya ia berseragam putih-putih LA Galaxy.Akan lebih lengkap jika laga nanti, Donovan mampu memberikan kemenangan dan mencetak gol tentunya.

Bisa dibayangkan ketika harunya Donovan berhenti bermain untuk Timnas Amerika. Mungkin perpisahan nanti, akhir pertandingan bakal lebih mengharukan dan bercucuran air mata. Pasalnya, akan cukup mustahil melihat sang legenda Amerika nanti mengolah si Kulit Bundar lagi.

Goodbye Captain America !

Komentar