Fans Newcastle Ini Kembali Kunjungi St. James Park Setelah 60 Tahun

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Fans Newcastle Ini Kembali Kunjungi St. James Park Setelah 60 Tahun

Sepakbola adalah candu yang masih belum ditemukan obatnya. Terlebih jika hidup di lingkungan penggemar sepakbola. Awalnya cuma suka, lama-lama malah jadi cinta.

Ini yang dirasakan Norman Allison. Untuk pertama kalinya dalam 60 tahun terakhir, ia akhirnya kembali ke St. James Park.

Norman adalah penggemar fanatik The Toon Army. Ia lahir di Benwell, Newcastle. Hampir semua pertandingan kandang, ia selalu datang.

Lalu, kenapa setelah 60 tahun ia baru kembali ke St. James Park?

Ceritanya, pada 28 Agustus 1954, ia bertaruh untuk kemenangan menghadapi Sheffield United. Saat itu, Newcastle diisi oleh sejumlah legenda seperti Jackie Milburn, Bob Stokoe, Charlie Crowe, Ronnie Simpson, Alf McMichael dan Jimmy Scoular. Namun, The Toon Army kalah 1-2.

Setelah pertandingan tersebut, ia pun beremigrasi ke Kanada. Di sana, ia tinggal selama 50 tahun, untuk kemudian pindah ke Sidney, Australia.

Tinggal di negara orang, membuatnya rindu untuk kembali hadir di stadion. Ia pun bermimpi untuk bisa menyaksikan langsung ke stadion. Momen yang dinanti itu pun terjadi. Pada Sabtu (30/8) kemarin, ia bersama adiknya, Brian, kembali hadir di tribun St. James Park.

“Aku begitu intens mengikuti Newcastle, dan dimanapun Anda berada, akan terlihat banyak orang dengan kostum hitam dan putih,” ujar Norman. “Aku tidak menyaksikan pemandaangan itu seperti sudah seratus tahun.”

Menjadi fans Newcastle sebenarnya telah mengalir dalam darahnya. Ibu dan bibinya sering hadir di stadion, mereka menjual kue pie pada penggemar yang lain.

Enam puluh tahun tak jumpa, Norman pasti berharap ada sajian menarik di St. James Park. Benar saja, meskipun ditahan seri 3-3 oleh Crystal Palace, tapi pertandingan berlangsung ketat dan terbuka. Kedua tim silih berganti melancarkan serangan. Meski hasilnya tak memuaskan, tapi kunjungan pertama kali setelah enam puluh tahun itu, tetaplah berkesan.

Dari cerita Norman tadi, ada pelajaran yang bisa dipetik. Setelah menjadi cinta, sepakbola membuat seseorang menjadi setia.

Sumber gambar: newslocker.com

Komentar