Liga Inggris Kini Mulai Memikat Publik Amerika Serikat

Berita

by redaksi

Liga Inggris Kini Mulai Memikat Publik Amerika Serikat

Kultur sepakbola di berbagai belahan dunia memang berbeda-beda. Meskipun jarang berprestasi di tingkat internasional, tapi fanatisme masyarakat Indonesia terhadap Indonesia terbilang tinggi. Meski meminati siaran liga-liga Eropa, tapi Liga Indonesia sendiri tak ditinggalkan, Liga Indonesia masih menjadi primadona di negeri sendiri.

Namun lain cerita di negara Paman Sam, Amerika Serikat. Liga-liga Eropa malah menghadirkan bencana bagi MLS. Mayoritas penggemar sepakbola (soccer) di Amerika, lebih memilih menyaksikan Liga Inggris ketimbang MLS. Itulah yang diungkapkan Kolumnis ESPNFC, Jason Davis.

Pertandingan memang digelar di kota Manchester, London, dan Liverpool, tapi penggemar di Amerika telah siaga. Karena perbedaan waktu dengan kota New York berkisar empat hingga lima jam, maka pertandingan pun disiarkan pagi dan siang hari.

Pertandingan pembuka antara Manchester United menghadapi Swansea contohnya. Pertandingan tersebut digelar pukul 12.45, sehingga disiarkan pukul 7.45 waktu New York. Semua pertandingan Liga Inggris akan disiarkan langsung melalui channel NBC. Pemain-pemain tenar, hingga suasana stadion Liga Inggris yang penuh nyanyian begitu menarik perhatian. Lantas kenapa hal ini bisa terjadi?

Adalah akses kemudahan yang menjadi kendala kenapa hal itu bisa terjadi.  David misalnya, menurutnya ia lebih banyak menonton liga Eropa ketimbang MLS. Klub MLS di kotanya menjual tiket jauh lebih mahal ketimbang pertandingan baseball. Padahal, sepakbola tidak begitu mengakar di Amerika. Ini dianggapnya sebagai pilihan yang kurang cerdas.

Penggemar lainnya beranggapan Liga Inggris selalu disiarkan di televisi setiap pagi di akhir pekan. Ini yang membuatnya jauh lebih populer ketimbang MLS. Sementara itu, sulit untuk mencari televisi yang secara reguler menyiarkan pertandingan MLS. Mereka mesti datang langsung ke stadion dan membeli tiket. Selain itu, para pemainnya pun tidak begitu familiar.

Ada yang salah memang dari cara jual MLS di Amerika. MLS hanya dianggap mendompleng ketenaran sepakbola belaka. Lantas, menjadi wajar jika Liga Inggris membuat mereka berpaling.

Meskipun demikian, ada pula sekelompok minoritas dalam penggemar sepakbola di Amerika. Mereka adalah orang yang begitu loyal pada MLS dan menolak menonton Liga Eropa khususnya Liga Inggris. Mereka beranggapan tidak adanya kedekatan secara wilayah dan emosional, membuat mereka abai terhadap sikap kebanyakan orang yang mendukung penuh tim-tim Eropa. Apa yang terjadi di Amerika adalah pelajaran bagi pengelola liga di negeri ini. Jika tak bisa mengolahnya dengan baik entah itu mengolah dalam artian teknis di lapangan atau mempercantik secara bisnis, maka siap-siap saja Liga Indonesia akan ditinggalkan.

[fva]

Komentar