Tinjauan Filipina vs Indonesia: Sukses Memanfaatkan Situasi Filipina

Analisis

by Ifsani Ehsan Fachrezi

Ifsani Ehsan Fachrezi

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tinjauan Filipina vs Indonesia: Sukses Memanfaatkan Situasi Filipina

Tim Nasional Indonesia berhasil melibas Filipina dengan skor 0-4 pada pertandingan lanjutan Grup A Sea Games 2021 di Stadion Viet Tri, Vietnam, Jumat (13/5). Gelontoran gol Indonesia itu dicetak Muhamad Ridwan (18’), Rizky Ridho (44’), Egy Maulana Vikri (74’), dan Marselino Ferdinan (85’).

Hasil ini cukup memuaskan untuk memastikan Indonesia lolos dari fase grup. Sebab Indonesia sama-sama memiliki enami poin yang sama dengan Myanmar. Bahkan Indonesia unggul selisih gol dengan Myanmar sehingga berada di peringkat dua klesemen sementara. Sekarang, tim berjuluk Garuda itu berada di peringkat dua yang di mana Myanmar ada di bawahnya.

Sementara pertandingan penentu akan terjadi ketika melawan Myanmar di Stadion Viet Tri, Minggu (15/5). Saat itu, Indonesia hanya butuh satu poin saja agar bisa lolos ke babak semi-final. Jika melihat gaya permainan ketika mengalahkan Filipina, nampaknya peluang Indonesia untuk menang pada laga selanjutnya akan lebih besar.

Egy Mengeksploitasi Sisi Kiri Pertahanan Filipina

Sejak babak pertama, Indonesia menurunkan pemain yang tidak jauh berbeda ketika melawan Timor Leste. Hanya Asnawi Mangkualam di posisi full-back kanan dan Muhammad Ridwan di penyerang yang menjadi pembeda dari komposisi ini. Tidak seperti melawan Timor Leste, kali ini keduanya diturunkan sejak sepak mula.

Terutama bagi Ridwan yang baru pada laga ini dimainkan Indonesia. Nyatanya Ridwan mampu memainkan perannya target man maupun pemantul bola dengan baik pada laga ini. Peran penyerang dari Persik Kediri itu terlihat dari beberapa peluang yang tercipta. Sementara lini serang Indonesia lebih memanfaatkan lebar lapangan melalui kecepatan Witan dan Egy.

Beberapa kali Witan dan Egy saling memberikan umpan kunci dan mengisi ruangnya masing-masing. Melalui faktor-faktor inilah Indonesia bisa membongkar pertahanan sekaligus mencetak empat gol ke gawang Filipina. Dua gol di babak pertama adalah yang paling terlihat dari Indonesia yang sukses memanfaatkan lebar lapangan.

Gol pertama berawal dari operan panjang Rizky kepada Egy yang berposisi bebas di sayap kanan Indonesia. Kemudian pemain dari FK Senica itu menggiring bola hingga kotak penalti dan mengirimkannya kepada Ridwan yang bergerak dari tengah sehingga menjadi gol.

Proses gol kedua pun tidak jauh berbeda dengan yang pertama. Egy kembali menjadi kunci serangan. Setelah Marc Klok mengantarkan operan panjang dari tengah lapangan, Usaha Egy melewati full-back kiri Filipina berbuah pelanggaran. Lalu tendangan bebas yang dieksekusi Syahrian Abimanyu mengarah ke tiang dekat dan disambut manis oleh sundulan Rizky hingga berbuah gol.

Babak pertama pun menjadi milik Indonesia dengan keunggulan stamina. Kesebelasan besutan Shin Tae-Yong ini memanfaatkan faktor kelelahan para pemain Filipina. Beberapa kali pertahanan tim berjuluk Azkals ini kewalahan ketika beradu lari.

Efektifnya Pergantian Pemain Indonesia

Masuk babak kedua, Shin memasukkan dua pemain dengan tipikal menyerang, yaitu Marselino dan Irfan Jauhari. Pergantian ini mencerminkan jika Indonesia ingin menambah keunggulan dan mengejar selisih gol. Benar saja, dua gol tambahan tercipta tidak luput dari kontribusi kaki para pemain pengganti. Gol pertama tercipta lagi-lagi berawal dari sektor kanan.

Operan panjang yang mengalir ke sisi kanan, disambut Irfan yang dibayangi overlap dari Egy. Kemudian pemain bernomor punggung 10 ini berhasil menyelesaikan umpan dari Irfan menjadi gol ketiga untuk Indonesia. Lalu gol keempat dicetak oleh eksekusi penalti Marselino. Hukuman penalti bagi Filipina ini juga buah hasil dari pemain pengganti, yaitu Ronaldo Kwateh. Aksi individu penyerang dari Madura United ini memaksa pertahanan Filipina melanggarnya di dalam kotak penalti.

Indonesia cukup memahami kondisi fisik Filipina yang rapuh ketika beradu kecepatan melalui permainan tempo tinggi. Mencuri keunggulan di babak pertama pun menjadi salah satu kunci Indonesia bermain percaya diri ketika babak kedua.

Komentar