Preview Laos vs Indonesia: Tambah Tabungan Gol

Analisis

by Ifsani Ehsan Fachrezi

Ifsani Ehsan Fachrezi

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Preview Laos vs Indonesia: Tambah Tabungan Gol

Pertandingan penuh tensi akan tersaji di matchday ketiga Grup B Piala AFF 2020, Minggu (12/12) pukul 16.30 WIB. Setelah kalah 0-2 vs Vietnam dan 0-4 vs Malaysia, Laos wajib meraih poin penuh atas Indonesia untuk menjaga peluang lolos ke semifinal.

Kemenangan atas Indonesia saja tidak cukup bagi Laos untuk menjaga harapan lolos dari fase grup. Mereka juga harus berharap Vietnam takluk dari Malaysia di hari yang sama. Meski peluangnya teramat berat, Laos jelas akan tetap berusaha meraih kemenangan ketiganya sepanjang sejarah keikutsertaan di turnamen.

Di sisi lain, laga melawan Laos wajib dimenangkan oleh Indonesia dengan selisih gol besar sebagai modal jelang laga krusial melawan Vietnam dan Malaysia di sisa fase grup. Jika berhasil menang dengan selisih minimal lima gol, skuad asuhan Shin Tae-yong bahkan berkesempatan mengambil alih singgasana puncak klasemen yang diduduki Malaysia.

Peluang Tunjukkan Perbaikan

Pertandingan kontra Laos juga bisa menjadi kesempatan berharga bagi pelatih Shin Tae-yong untuk membenahi kekurangan demi kekurangan dalam permainan Indonesia di atas lapangan. Pasalnya, permasalahan mengatur tempo, akurasi umpan, transisi antar lini, hingga ketajaman lini depan masih cukup terlihat kala Indonesia menang 4-2 atas Kamboja, Kamis (9/12).

Skuad Garuda terlalu mudah hilang bola, sehingga transisi antar lini tidak berjalan dengan baik. Beberapa kali salah umpan dilakukan oleh pemain Indonesia, sehingga bola kembali berada di kaki pemain Kamboja. Dari total 383 operan yang dilepaskan, hanya 79% yang sukses. Dibanding Kamboja yang memiliki total 479 operan dengan akurasi 81%. Beberapa kali pula pemain Indonesia melepaskan umpan silang. Dari 22 total umpan silang, hanya 22% yang sukses.

Jika mampu memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut, Indonesia memiliki peluang besar untuk pesta gol ke gawang Laos. Pasalnya, tiga dari total enam gol yang bersarang di jala gawang Laos sejauh ini berawal dari kelengahan pertahanan dalam mengantisipasi umpan terobosan yang dikirim oleh lini tengah lawan.

Ketika menghadapi Vietnam, Laos hanya menguasai bola sebanyak 24% dan dipaksa melakukan 31 sapuan selama 90 menit pertandingan. Dominasi penuh Vietnam semakin terlihat dari jumlah peluang yang didapatkan Laos. Mereka hanya mampu melepaskan empat tembakan, dibandingkan Vietnam yang melakukan tembakan sebanyak 23 kali.

Ketika melawan Malaysia, Laos lebih mampu berkembang dalam memberikan ancaman di mulut gawang Malaysia. Kendati demikian, dari total 10 tendangan, hanya dua yang tepat sasaran. Permainan yang lebih terbuka, membuat lini bertahan Laos kewalahan dalam menghadapi serangan balik dan umpan terobosan sehingga kemasukan empat gol.

Duel kreator serangan

Beberapa peluang dari Laos berasal dari kaki penyerang tunggalnya, yakni Billy Ketkeo. Nama Billy menjadi sorotan beberapa media yang meliput Piala AFF 2020. Pasalnya, pemain yang sempat membela klub Ligue 1, Anger SCO, itu merupakan pemain naturalisasi.

Permainan Billy paling mentereng diantara rekan satu timnya ketika kalah dari Vietnam dan Malaysia. Sayangnya, Billy tidak dimanjakan oleh asupan bola yang matang dari lini sayap maupun tengah. Dengan begitu sesekali ia menjemput bola ke tengah dan menyodorkan umpan kepada rekannya, bahkan sesekali berada di area pertahanan Laos.

Tak hanya itu, tendangan bebas juga selalu diambil oleh Billy. Perannya sebagai striker tidak berjalan dengan baik ketika dirinya secara langsung mengambil peran sebagai playmaker. Bertumpunya permainan Laos pada sosok Billy membuat permainan Laos mudah terbaca oleh lawannya.

Lain dengan Laos, permainan dari Indonesia didominasi oleh lini tengahnya. Rachmat Irianto, Evan Dimas, dan Ricky Kambuaya menjadi perpaduan yang efektif dalam menciptakan gol. Terbukti, empat gol yang dilesatkan Indonesia bersumber dari ketiga gelandang tersebut.

Ricky Kambuaya, mencatatkan namanya sebagai pemain terbaik di laga perdana Indonesia melawan Kamboja. Gol ke empat Indonesia yang dicetak oleh Ramai Rumakiek, berawal dari assist Kambuaya yang pintar melihat posisi Rumakiek berada pada posisi bebas.

Dalam lima laga terakhir Indonesia, Kambuaya selalu dipercaya oleh pelatih STY dan namanya selalu terpampang dalam susunan sebelas pertama. Ketika pertandingan melawan Kamboja, permainan apik Kambuaya sebagai gelandang serang berhasil menciptakan peluang, salah satunya berbuah gol. Aksi apik Kambuaya membuatnya dipercaya tampil penuh selama 90 menit dan mendapat gelar Man of The Match.

Indonesia tak terkalahkan atas Laos

Dalam lima pertemuan terakhir, Laos tidak pernah meraih kemenangan atas Indonesia. Pertemuan terakhir dengan Indonesia terjadi di laga AFF 2014, dan berakhir dengan skor mencolok 5-1. Itupun gol yang dicetak oleh Laos berawal dari titik putih.

  • Piala AFF 2004: Indonesia 6-0 Laos
  • Piala AFF 2007: Indonesia 3-1 Laos
  • Piala AFF 2010: Indonesia 6-0 Laos
  • Piala AFF 2012: Indonesia 2-2 Laos
  • Piala AFF 2014: Indonesia 5-1 Laos

Masih cukup sulit membayangkan Laos bisa menang atas Indonesia di Stadion Bishan. Namun, jika Indonesia tak mampu memaksimalkan keunggulan materi pemain yang dimiliki dan kehilangan konsentrasi, bukan tidak mungkin kejutan dapat terjadi.

Komentar