Inter vs Juventus: Eksploitasi Sisi Kanan, Kunci Kemenangan Inter

Analisis

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Inter vs Juventus: Eksploitasi Sisi Kanan, Kunci Kemenangan Inter

Derby d’italia mempertemukan Inter Milan dan Juventus pada Senin (18/1) dini hari. Tidak seperti musim lalu di mana laga ini merupakan laga antara dua kandidat kuat juara, musim ini hasil Derby d’italia akan menjawab siapa yang bisa bersaing dengan AC Milan, sang pemuncak klasemen. Sebelum laga, Inter unggul empat poin atas Juventus, dengan catatan Juventus memiliki satu pertandingan sisa.

Pada laga yang digelar di Giuseppe Meazza ini, Inter keluar sebagai pemenang. Dua gol dari gelandang mereka membawa anak asuh Antonio Conte meraih tiga poin. Hasil ini mengukuhkan Inter sebagai pesaing utama Milan dalam perebutan Scudetto.

Kunci di balik kemenangan Inter berada di sisi kanan serangan mereka. Kedatangan Achraf Hakimi pada awal musim memberi dampak instan. Eksplosifitas pemain asal Maroko ini membuat sisi kanan Inter berbahaya. Kali ini Juventus tidak mampu meredam sisi kanan serangan Inter.

Conte menurunkan formasi andalan dengan susunan pemain terkuat. Pelatih berusia 51 tahun itu mengusung formasi 3-5-2, menduetkan Lautaro Martinez dan Romelu Lukaku di lini depan. Wingback kanan diisi Hakimi, dibantu oleh Nicolo Barella sebagai gelandang tengah bagian kanan. Arturo Vidal dipasang di sisi berlawanan dan Marcelo Brozovic bermain sebagai gelandang bertahan.

Andrea Pirlo juga turun dengan formasi andalan, 4-4-2 di atas kertas namun berubah ketika menyerang menjadi 3-5-2. Struktur pertahanan 4-4-2 yang diusung Pirlo tidak efektif menghadapi permainan Inter yang sangat melebar, terutama sisi kiri pertahanan Juventus. Hakimi dan Barella memiliki peran penting.

Kelemahan Juventus terlihat sejak awal pertandingan. Pada menit keenam, Hakimi dan Barella dengan mudah mengeliminasi pressing Juventus dengan umpan satu dua. Aaron Ramsey sebagai gelandang kiri terlihat mengarahkan Hakimi ke sisi lapangan, tapi justru menjadi bumerang. Barella dengan cerdik menempatkan diri di ruang antar lini yang terbuka lebar. Gianluca Frabotta sebagai bek kiri terlalu menjaga zona sehingga Barella bebas.

Ramsey melakukan backward pressing tapi Hakimi terlalu cepat. Wingback 22 tahun ini akhirnya memiliki berbagai opsi menjanjikan. Martinez bisa menjadi opsi umpan ke depan, Ashley Young memperluas area permainan, dan Vidal memberi opsi jika Hakimi buntu. Sisi kiri Juve terus terekspos sepanjang laga.

Frabotta dan Ramsey selalu dibiarkan menghadapi situasi 2v2 melawan Hakimi dan Barella. Padahal kedua pemain Inter tersebut memiliki kecepatan dan teknik yang baik sehingga perlu tambahan pemain agar membuat situasi menang jumlah. Rodrigo Bentancur sebagai gelandang tengah bagian kiri kerap telat memberikan cover.

Hakimi merupakan pemain dengan kaki kanan sebagai kaki dominan. Meski begitu, ia tetap mampu melakukan cut inside yang kerap menarik pemain Juventus keluar dari zona. Gol pertama Vidal berawal dari situasi ini.

Berawal dari switch play, Hakimi mendapatkan bola di sisi kanan. Barella melakukan underlap yang memaksa Ramsey melebar sehingga memberi ruang bagi Hakimi untuk cut inside.

Tidak ada komunikasi antara Ramsey, Bentancur, dan Frabotta. Mereka bertiga berusaha merebut bola dari Hakimi namun tidak ada yang berhasil. Hakimi mengumpan ke Vidal yang langsung meneruskan ke Barella di sayap kanan. Barella berdiri tidak terkawal, hasil dari koordinasi tiga pemain Juventus yang buruk. Vidal masuk ke kotak penalti untuk membuat overload di tiang jauh. Umpan silang Barella sukses ditanduk Vidal ke gawang Wojciech Szczesny.

Peluang Lukaku pada menit ke-36 juga tercipta dari sisi kanan. Pressing Juventus kembali terlalu mudah dieliminasi. Terlihat posisi Frabotta, Bentancur, dan Ramsey yang tidak menyulitkan build up Inter. Struktur yang tidak baik membuat Barella bebas tidak terjaga. Setelah mendapatkan bola dari Hakimi, Barella melewati Adrien Rabiot dan melepaskan umpan silang ke Lukaku.

Tidak ada solusi dari Juventus untuk menambal lubang ini pada babak kedua. Mereka tetap tidak mampu meredam sisi kanan serangan Inter, baik itu dari permainan kombinasi atau switch play. Cukup ironi mengingat bahwa switch play merupakan kunci kemenangan Juventus atas Milan dua minggu lalu.

Awal babak kedua, terlihat Ramsey terlalu rapat ke tengah sehingga menghasilkan ruang bagi Barella dan Hakimi. Stefan De Vrij melepaskan umpan akurat ke Barella. Frabotta akhirnya menghadapi situasi 1v2 melawan Barella dan Hakimi.

Hakimi memang tidak mencetak gol atau asis, namun kontribusinya dalam mengacak-acak sisi kiri pertahanan Juventus tidak bisa dilupakan. Sementara Barella tampil luar biasa dengan satu gol dan satu asis. Ia sukses menuntaskan long ball indah dari Alessandro Bastoni.

*

Inter menang meyakinkan, Conte mengungguli Pirlo secara taktik. Pirlo gagal mengantisipasi serangan dari sisi kanan Inter. Barella dan Hakimi menjadi kunci dari suksesnya Inter mengeksploitasi pertahanan Juventus.

Komentar