Menanti Performa Terbaik Alassane Plea

Analisis

by Redaksi 6

Redaksi 6

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Menanti Performa Terbaik Alassane Plea

Nama Alassane Plea di skuad Borussia Moenchengladbach musim ini mungkin tidak sementereng Marcus Thuram atau bintang muda Florian Neuhaus. Tetapi, kontribusinya untuk die Fohlen hampir tidak dapat tergantikan. Pemain asal Perancis berusia 27 tahun itu sudah mencetak enam gol serta enam asis dari total 12 pertandingan di semua kompetisi.

Dua gol dan dua asis dari total catatan tersebut didapatkan Plea dalam dua pertandingan terakhir. Ia mencetak dua asis saat melawan FC Schalke 04 di Spieltag 9 Bundesliga, serta dwigol melawan Inter Milan di matchday 5 babak grup Liga Champions tengah pekan lalu (2/12). Walaupun moncer di UCL, Plea baru membukukan satu gol dari total tujuh penampilan di Bundesliga musim ini.

Alasan utama minimnya gol Plea di Bundesliga mungkin terkait peran barunya sebagai striker tembok, mirip-mirip peran Harry Kane musim ini di Tottenham di bawah arahan Jose Mourinho. Plea memiliki rataan umpan kunci terbaik kelima (satu umpan kunci per laga) dari seluruh pemain Gladbach musim ini, hanya kalah dari para gelandang macam Jonas Hofmann (2,4), Patrick Herrmann (1,3), serta Lars Stindl (1.2).

Selain itu, Plea merupakan salah pemain terbaik saat menjaga bola dari serbuan lawan. Rata-rata Plea hanya 0,4 kali kehilangan bola di tiap laganya; paling sedikit setelah gelandang bertahan Christoph Kramer (0,2) dan Ramy Bensebaini (0,3). Padahal, dari kedua pemain tersebut, postur Plea relatif pendek (181 cm).

Link streaming pertandingan Bundesliga: SC Freiburg vs Borussia Moenchengladbach

Meski dengan peran barunya, Plea tetap menjadi pemain depan paling berbahaya milik die Fohlen. Dia merupakan pemain Gladbach dengan rata-rata tembakan ke gawang paling tinggi (2,1). Gol-gol Plea di Bundesliga sepertinya hanya perlu menunggu waktu saja.

"Saya belum pernah melihat kualitas setinggi ini. Jika dia melepaskan tembakan di dalam atau di sekitar area penalti, Anda hampir bisa bersiap untuk merayakannya." ungkap Pelatih Kepala Moenchengladbach, Marco Rose.

Sebelum menjadi tumpuan utama di lini depan tim Marco Rose, Plea sejatinya sering bermain sebagai seorang winger saat masih berseragam Nice. Dari total 135 penampilan bersama klub Perancis tersebut, Plea 32 kali ditempatkan di sisi sayap.

Lantaran bukan posisi favoritnya, dari 32 kali ditugaskan sebagai pemain sayap, Plea hanya sanggup mencetak sembilan gol. Kontras ketika mencetak 34 gol dari 91 penampilan sebagai striker Nice.

"Semua orang tahu saya lebih suka bermain lebih ke tengah. Di kiri, saya tidak sepenuhnya di rumah, tapi saya melakukannya untuk tim. Saya seorang pejuang, bukan pria yang merajuk. Saya ini siapa bisa-bisanya menolak untuk dimainkan di posisi sayap?" ungkap Plea menyoroti posisi favoritnya.

Jasa Plea akan kembali dibutuhkan Moenchengladbach saat tim akan melawat ke markas Freiburg pada Sabtu (5/12). Sejak menang 3-1 atas Freiburg di ajang Bundesliga 2 musim 2007/08, die Fohlen tercatat belum pernah menang di 10 lawatan terakhir ke
Schwarzwald-Stadion, sembilan kali kalah serta sekali meraih hasil imbang.

Borussia Moenchengladbach akan menjalani pertandingan tandang melawan SC Freiburg pada Sabtu (5/12) pukul 21:30 WIB. Pertandingan tersebut, seluruh pertandingan Bundesliga 2020/21, serta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).

Komentar