Mainz vs Hoffenheim: Permainan Kolektif Jadi PR Jan-Moritz Lichte

Analisis

by Redaksi 6

Redaksi 6

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mainz vs Hoffenheim: Permainan Kolektif Jadi PR Jan-Moritz Lichte

FSV Mainz 05 berhasil meraup tiga poin perdananya musim ini saat menyungkurkan Freiburg dengan skor 3-1 pada Spieltag 8. Bintang utama die Nullfuenfer adalah Jean-Philippe Mateta yang mencetak hat-trick.

Empat poin dari dua pekan terakhir memang mengangkat Mainz dari zona degradasi. Tetapi secara kolektif, die Nullfuenfer belum bisa dikatakan solid. Mereka hanya tertolong oleh penampilan impresif masing-masing individu. Akurasi operan (75,4%) mereka terburuk ketiga di liga dan mereka merupakan tim dengan rata-rata penguasaan bola paling minim kedua (42,3%) setelah Augsburg (41,5%).

Selain Mateta sebagai pencetak gol ketiga terbanyak di Bundesliga musim ini (tujuh gol), nama-nama seperti Leandro Barreiro dan kiper Robin Zentner merupakan individu-individu dengan catatan impresif.

Link streaming pertandingan Bundesliga: FSV Mainz 05 vs TSG Hoffenheim

Jika Barreiro merupakan pemain dengan jarak tempuh (13,7 km) terjauh dalam laga Freiburg vs Mainz, Zentner menjadi kiper dengan jumlah penyelamatan terbanyak (34) di Bundesliga, walau catatan itu tidak menampik fakta bahwa ia belum pernah mencetak clean sheet dan telah dibobol 21 gol (terbanyak kedua di liga).

Alasan banyaknya jumlah saves dan kebobolan Zentner bukan karena performanya yang kurang oke di bawah mistar gawang. Lebih kepada konsentrasi pertahanan Mainz yang belum bagus. Empat dari sembilan gol terakhir yang bersarang ke gawang Zentner terjadi di tiap 10 menit akhir pertandingan.

Rata-rata, Mainz menghadapi 16,6 tembakan per pertandingannya (terbanyak ketiga setelah SC Freiburg dan tim juru kunci FC Schalke 04). Per pertandingan, Zentner rata-rata membendung 4,3 di antaranya. Lebih dari itu, 2,5 tembakan dari total rata-rata tersebut terjadi di area kotak penalti dan berhasil ditepis oleh kiper berusia 26 tahun tersebut.

Dalam laga melawan Freiburg, Zentner memang melakukan lima penyelamatan, tetapi hanya satu yang bisa dikatakan krusial. Faktornya tidak lain karena kembalinya Alexander Hack sebagai bek tengah, menggeser posisi Luca Kilian.

Dibangkucadangkan sejak pekan ketiga hingga ketujuh, Hack kembali dipercaya pelatih Jan-Moritz Lichte. Hack berhasil membuat lini pertahanan Mainz lebih stabil. Di laga melawan Freiburg, Hack menjadi pemain Mainz dengan akurasi umpan paling apik (80%) dan membuat dua tekel bersih. Whoscored memberinya rating 7,4, terbaik keempat di laga tersebut.

“Kami tak bisa berasumsi bahwa simpulnya [tekanan] sudah terurai dan semuanya secara otomatis akan berjalan seperti ini [vs Freiburg]. Bisa dikatakan, [kemenangan lawan Freiburg memberi] perasaan yang lebih puas,” ungkap pelatih Jan-Moritz Lichte usai meraih kemenangan perdana musim ini.

“Sekarang terserah kepada tiap individu untuk menunjukkan: `Saya sudah mengerti`. Lalu kami akan kembali menampilkan permainan apik melawan Hoffenheim. Ini menjadi ujian berat bagi kami untuk melewatinya bersama-sama,” imbuh sang pelatih.

Mainz tentu harus waspada terhadap Hoffenheim, terutama ketajaman Andrej Kramaric. Pemain asal Kroasia tersebut mengemas tujuh gol, jumlah yang sama seperti Mateta. Kramaric selalu berhasil mencetak gol di empat pertandingan yang dimainkannya. Terlebih, Hoffenheim menang enam kali dari 11 pertemuan terakhir kontra Mainz (dua imbang, tiga kalah).

Lain itu, Hoffenheim akan kembali diperkuat para pilar utamanya seperti Munas Dabbur, Robert Skov, Sebastian Rudy, hingga Kevin Vogt yang baru saja dinyatakan negatif COVID-19.

FSV Mainz 05 akan menjamu TSG Hoffenheim pada Senin (30/11) pukul 00:00 WIB. Pertandingan tersebut, seluruh pertandingan Bundesliga 2020/21, serta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini)

Komentar