Apa yang Bisa Diberikan Gareth Bale Untuk Tottenham?

Analisis

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Apa yang Bisa Diberikan Gareth Bale Untuk Tottenham?

Gareth Bale hengkang dari Tottenham Hotspurs ke Real Madrid pada 2013 lalu. 251 penampilan dan 13 trofi kemudian, ia kembali ke London Utara. Bale kembali berseragam putih Tottenham dengan status pinjaman.

Musim 2019/20 tidak berjalan baik bagi pemain asal Wales itu. Bukan hanya keluar masuk ruang perawatan yang membuatnya absen 13 pertandingan, keretakan hubungan dengan Zinedine Zidane juga menjadi catatan negatif Bale. Ia hanya tampil 20 kali dengan catatan tiga gol dan dua asis, tentu saja tidak ideal bagi pemain dengan gaji £600 ribu per pekan.

Seperi yang dikemukakan oleh Bale, ini adalah waktu yang tepat untuk kembali ke Tottenham dan memulai episode baru karirnya. "Saya berpikir ketika saya pindah (dari Tottenham) saya akan senang untuk kembali, dan saat ini kesempatan itu muncul. Saya rasa ini cocok, waktu yang tepat untuk saya. Saya lapar, saya termotivasi, saya ingin bermain baik dan tidak sabar untuk mulai," ujar Bale pada wawancara resmi klub.

Live streaming Liga Primer Inggris 2020/21

Namun, Tottenham kini tidak seperti Tottenham yang ia tinggalkan tujuh tahun lalu. Bukan hanya tidak lagi bermain di White Hart Lane, tapi Tottenham juga berkembang secara kualitas. Mencapai final Liga Champions 2018 menjadi puncaknya meski masih gagal berbuah trofi. Status pemain bintang juga tidak hanya dimiliki oleh pemain 31 tahun itu, Harry Kane dan Son Heung-min terbukti menjadi tulang punggung Tottenham beberapa musim terakhir.

Begitu pula dari segi taktikal. Jose Mourinho sebagai pelatih senang bermain reaktif dan mengandalkan serangan balik cepat. Meski sama-sama pernah bekerja untuk Real Madrid, Mourinho dan Bale tidak bertemu. Mourinho keluar ketika Bale berlabuh ke Madrid. Bale harus beradaptasi dengan Mourinho dan skema yang diterapkannya.

Musim lalu Tottenham dominan bermain dengan formasi 4-2-3-1, seperti yang dilansir dari data Understat di bawah ini. Dele Alli diplot sebagai pemain nomor 10. Kondisi sedikit berbeda setelah performa Alli sangat menurun belakangan ini. 4-3-3 kemungkinan menjadi pilihan utama Mourinho, terlebih jika Son dan Bale sama-sama bermain, kedua pemain itu tidak banyak membantu pertahanan.

Sayap kanan adalah posisi terbaik Bale. Kemungkinan besar ia akan mengisi posisi tersebut pada formasi 4-3-3 Mourinho. Dengan kaki kiri sebagai kaki terkuat, Bale akan sering melakukan cut inside atau naik memberikan superioritas jumlah di kotak penalti. Ruang di sayap bisa diberikan ke Matt Doherty yang rajin overlap.

Bale yang sekarang bukan lagi Bale yang menghancurkan Inter Milan di White Hart Lane pada 2010 lalu. Total dribel per laga Bale kian menurun dari musim ke musim. Dribel merupakan aksi sepakbola yang membutuhkan fisik mumpuni, sementara Bale berulang kali cedera. Hal ini tentu mempengaruhi fisik prima Bale untuk melakukan dribel melewati lawan.

Musim Dribel per Pertandingan
2009/102
2010/112,1
2011/121,8
2012/131,8
2013/142,1
2014/152,1
2015/161,8
2016/171,4
2017/181,2
2018/190,9
2019/201,1

Statistik dribel Bale juga menurun ketika performanya luar biasa di Madrid. Penyebabnya adalah Bale sering beroperasi di kotak penalti ketika bola mencapai sepertiga akhir lapangan. Ia memberikan opsi umpan silang bagi bek sayap Madrid. Puncaknya adalah musim 2015/16 ketika ia mencetak tujuh gol lewat sundulan. Dari total 105 gol untuk Madrid, 18 di antaranya dicetak menggunakan kepala. Meskipun gol lewat sundulan terakhir ia cetak pada musim 2017/18 lalu.

Bale seharusnya lebih mudah menemukan kembali kualitas positioning dan duel udara untuk melakukan heading dibanding kembali fit untuk dribel melewati lawan. Kemampuan ini bisa memberi warna bagi sayap Tottenham. Hanya dua gol sundulan tercipta dari Son, Lucas Moura, Steven Bergwijn, dan Erik Lamela pada Premier League musim lalu.

Tottenham tidak kekurangan suplai dari bek sayap mereka. Kedatangan Sergio Reguilon menambah daftar bek sayap ofensif Tottenham yang bisa memberikan asis. 18 asis dicetak Reguilon, Doherty, dan Aurier pada semua kompetisi musim lalu dengan tim masing-masing.

Selain itu, Bale juga memberikan tambahan opsi bagi Kane. Pada laga melawan Southampton, skema Kane turun dan memberikan umpan terobosan ke belakang lini pertahanan lawan terbukti sukses menciptakan empat gol yang dicetak oleh Son. Buruknya garis pertahanan tinggi Southampton memang menjadi faktor besar kesuksesan skema tersebut, tapi skema Kane turun dan pemain sayap mencoba mencari ruang tampak akan sering terjadi.

Jika sewaktu-waktu Mourinho menggunakan formasi tiga bek, Bale bisa tetap beroperasi sebagai sayap kanan. Ia bahkan tidak perlu banyak track back karena terdapat bek sayap dan bek tengah bagian sayap yang memberikan cover. Menarik juga dilihat siapa yang akan menemani Kane jika Mourinho menerapkan formasi 4-4-2.

Namun aksi Bale bersama Tottenham belum bisa dinikmati dalam waktu cepat. Minggu lalu, tim medis Tottenham menemukan bahwa Bale mengalami cedera yang membuat ia absen hingga empat minggu. Bale diperkirakan baru bisa merumput pada akhir Oktober setelah jeda internasional.

Tak hanya di dalam lapangan, Bale juga bisa berkontribusi di luar lapangan. Terutama dengan mental juara yang terbangun ketika di Madrid. Sebuah keping puzzle yang belum dimiliki Tottenham, sekalipun setelah Mourinho datang.

“Anda tidak akan mengetahui hingga anda di sana, berada di situasi tersebut, di laga final. Memahami apa yang harus dilakukan di situasi itu, rasa gugup, tekanan, semua diraih dari pengalaman. Semoga saya bisa memberikan hal itu di ruang ganti, memberi kepercayaan bahwa kami bisa memenangkan trofi,” ungkap Bale. 13 trofi yang diraih di Madrid, termasuk empat trofi Liga Champions tentu membuat Bale memiliki mental juara yang kuat.

Bagi Bale, kepindahan ini bisa dikatakan sebagai keputusan terbaik. Ia tentu tak ingin kembali menjadi penghangat bangku cadangan di Madrid selama dua musim ke depan hingga kontraknya habis. Kemampuan yang tidak dimiliki sayap Tottenham lain dan mental juara diharapkan dapat membawa Tottenham ke level yang lebih tinggi.

Live streaming Liga Primer Inggris 2020/21

Komentar