Garis Pertahanan Tinggi Bayern Hancurkan Barcelona

Analisis

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Garis Pertahanan Tinggi Bayern Hancurkan Barcelona

Bayern Munchen menghancurkan Barcelona pada laga perempat final yang dihelat Jum`at (14/8) waktu setempat. Duel dua tim yang paling banyak lolos ke perempat final Liga Champions (18 kali) ini berakhir dengan skor 8-2 untuk kampiun Bundesliga. Pertandingan ini merupakan pertandingan pertama Barcelona kebobolan delapan gol sejak 1946.

Quique Setien mengusung formasi 4-4-2 dengan duet Luis Suarez dan Lionel Messi di lini depan. Arturo Vidal dipercaya mengisi gelandang kiri dan Sergi Roberto di kanan. Sergio Busquets kembali dari larangan bermain. Susunan pemain Barca diisi oleh pemain berpengalaman dengan rataan usia 29 tahun 329 hari.

Sementara Hansi Flick tidak merubah susunan pemain setelah menang 4-1 atas Chelsea pada leg kedua 16 besar Liga Champions. 4-2-3-1 tetap digunakan pelatih yang menggantikan Niko Kovac pada November lalu itu. Meski formasi tidak berubah, cara bermain Bayern menjadi lebih ekstrim.

Flick tetap menerapkan high pressing seperti yang mereka lakukan di Bundesliga musim ini. Pada situasi tendangan gawang, Gerard Pique dan Clement Lenglet akan ditekan oleh Serge Gnabry dan Ivan Perisic. Kedua pemain itu juga melakukan cover shadow terhadap dua fullback Barca untuk menutup akses ke sayap. Sementara Robert Lewandowski menutup progresi ke tengah dengan menempel Busquets.

Barca kesulitan membangun serangan dari bawah karena intensitas tinggi tekanan Bayern. Bola berhasil direbut di area yang lebih tinggi sehingga mereka lebih dekat dengan gawang. Transisi cepat dan tepat membuat Bayern sangat berbahaya setelah merebut bola di area pertahanan Barca. Grafik di bawah ini menggambarkan agresivitas Bayern di area pertahanan Barca.

Gol Perisic lahir dari situasi ini. Gnabry sukses merebut bola dari Roberto. Semedo keluar dari posisi sehingga memberikan ruang di sisi kanan pertahanan Barca. Perisic langsung melebar membuat situasi 2v1 melawan Pique. Gnabry memberikan bola ke Perisic yang akhirnya mendapatkan ruang tembak.

High pressing dengan intensitas tinggi sudah fasih dilakukan oleh Bayern. Hal tersebut bukan hal yang aneh jika menonton pertandingan Bayern. Pada pertandingan ini, bedanya adalah Flick menerapkan garis pertahanan yang sangat tinggi, boleh dibilang radikal.

Barca bukanlah tim yang bisa diredam dengan mudah melalui high pressing. Taktik bertahan seperti itu juga merupakan filosofi Barca. Namun garis pertahanan tinggi sangat mengagetkan Barca ketika berhasil progresi ke sepertiga tengah lapangan.

Empat bek Bayern sangat dekat dengan garis tengah lapangan. Taktik ini membuat pemain Barca berada dalam posisi offside sehingga tidak dapat menjadi opsi umpan. Ruang antar lini juga mengecil menyebabkan Barca kesultian progresi melalui area tersebut.

Garis pertahanan tinggi otomatis membuka ruang di belakang lini. Hal ini sangat diantisipasi dengan baik oleh Bayern. Mereka percaya diri ketika beradu cepat dengan penyerang Barca yang mengejar umpan terobosan. Jerome Boateng, David Alaba, Joshua Kimmich, dan Alphonse Davies memiliki kecepatan yang baik untuk mengantisipasi umpan terobosan. Selain itu, Bayern juga memiliki Manuel Neuer sebagai sweeper keeper yang bisa keluar dari gawang untuk menyapu bola.

Contohnya pada momen di bawah ini ketika Jordi Alba melepaskan umpan terobosan dari situasi tendangan bebas ke Suarez. Alaba lebih cepat dari Suarez sehingga ia bisa merebut bola lebih dahulu.

Risiko taktik ini sangat tinggi. Jika penyerang Barca mampu menerima umpan terobosan dengan baik, ia memiliki ruang yang besar untuk penetrasi ke kotak penalti Bayern. Umpan silang juga bisa menjadi opsi. Bek Bayern akan berada di belakang bola ketika umpan silang dilepaskan, hal ini menyulitkan mereka untuk menyapu bola. Gol Barca lewat bunuh diri Alaba tercipta dari momen ini.

Permainan sangat terbuka seperti ini akan menghadirkan banyak gol bagi kedua tim. Tinggal bagaimana kedua tim mampu mengantisipasi dengan baik. Bayern tentu lebih siap karena mereka yang memaksa Barca berada di situasi yang tidak sering terjadi seperti ini. Bayern akhirnya menutup babak pertama dengan skor 4-1.

Babak kedua Bayern tidak mengendur. Mereka tetap melakukan high pressing dan menerapkan garis pertahanan tinggi. Meski akhirnya Suarez mampu mencetak gol untuk memperkecil ketinggalan memanfaatkan garis pertahanan tinggi Bayern.

Selain mengagetkan Barca, taktik ini juga membuat pemain Barca cepat kelelahan karena harus banyak berlari, baik itu saat menguasai bola atau tidak menguasai bola. Barca akhirnya kesulitan ketika menghadapi situasi 1v1. Selain perbedaan kualitas, faktor stamina juga mempengaruhi Semedo yang dilewati dengan mudah oleh Davies pada proses gol Kimmich.

Kingsley Coman yang masuk menggantikan Perisic pada menit ke-67 memberikan masalah baru bagi Barca. Begitu pula dengan Philippe Coutinho yang bermain pada menit ke-75. Meski berstatus sebagai pemain pinjaman dari Barca, Coutinho bermain profesional. Ia semakin menenggelamkan Barca dengan mengeksploitasi lini pertahanan Barca yang kelelahan. Pemain Brasil itu sukses mencetak dua gol dan satu asis.

Semua pemain Bayern bermain luar biasa. Kredit pula untuk sang penerjemah ruang, Thomas Muller yang sukses mencetak dua gol dan satu asis. Leon Goretzka juga tampil impresif sebagai penyeimbang permainan dengan catatan tiga tekel dan empat intersep, lebih banyak dari semua pemain pada pertandingan ini.

*

Bayern akhirnya menggilas Barca dengan skor mencengangkan. Kekalahan ini menjadi kekalahan pertama Barca dengan selisih enam gol sejak tahun 1951. Alarm kencang untuk Barca berbenah. Pemain yang kian menua, pelatih kepala yang kurang kompeten, serta masalah manajemen menjadi beberapa hal yang harus diperbaiki.

Di sisi berlawanan, Bayern menegaskan bahwa mereka tak hanya mengerikan di kompetisi domestik yang kerap dinilai kurang kompetitif. Taktik radikal berisiko tinggi dari Flick jika dieksekusi dengan baik oleh pemain kelas dunia akan menghasilkan kemenangan yang luar biasa. Kemenangan besar ini tentu menjadikan Bayern sebagai kandidat kuat juara Liga Champions musim 2019/20.


Untuk menambah keseruan menonton pertandingan, Anda bisa seru-seruan dengan bermain MPL Fantasy. Aplikasi MPL menyediakan permainan fantasy football yang memberikan Anda kesempatan untuk memenangkan GoPay dan LinkAja. Satu berlian yang Anda dapatkan dalam permainan MPL Fantasy dapat Anda tukarkan langsung dengan Rp100 rupiah saldo GoPay dan LinkAja. Download aplikasi MPL pada link berikut melalui ponsel android Anda.

[Download aplikasi MPL]

Komentar