16 Dribel Neymar yang Menyingkirkan Atalanta

Analisis

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

16 Dribel Neymar yang Menyingkirkan Atalanta

PSG sukses membalikkan keadaan pada menit-menit akhir pertandingan usai tertinggal pertama dari Atalanta. Kemenangan 2-1 anak asuh Thomas Tuchel memastikan satu tempat untuk PSG di semifinal Liga Champions, setelah terakhir lolos ke semifinal pada musim 1994/95. Kekalahan Atalanta membuat empat besar kompetisi paling bergengsi di Eropa ini kembali tanpa wakil Italia.

Tuchel menggunakan formasi 4-3-3 tanpa diperkuat oleh beberapa pemain kunci seperti Marco Verratti yang cedera dan Angel Di Maria yang terkena akumulasi kartu. Kylian Mbappe juga belum fit sehingga penyerang Prancis tersebut memulai pertandingan dari bangku cadangan. Pablo Sarabia mengisi slot Mbappe dan Ander Herrera dipercaya menggantikan Verratti.

VIDEO: Latihan para pemain Paris Saint-Germain setelah pertandingan melawan Atalanta



Gian Piero Gasperini tetap menggunakan formasi 3-4-1-2 dengan Papu Gomez sebagai pemain nomor 10. Atalanta tidak diperkuat top skor mereka, Josip Ilicic yang mengakhiri musim lebih cepat karena masalah pribadi. Posisi Ilicic digantikan oleh Mario Pasalic.

PSG bertahan dengan blok menengah, mengandalkan agresivitas tiga gelandang tengah mereka yaitu Herrera, Marquinhos, dan Idrissa Gana Gueye. Juan Bernat menjadi pemain yang kerap diekspos oleh Atalanta. Overlap bek sayap Hans Hateboer pada menit ke-11 tidak diantisipasi oleh Bernat, beruntung Navas masih sigap dalam menghalau sundulan Hateboer. Bernat juga tidak menyadari keberadaan Pasalic pada gol yang dicetak oleh mantan pemain Chelsea itu. Ia lebih fokus pada Rafael Toloi, bek tengah yang membantu serangan hingga kotak penalti PSG.

Atalanta langsung membuka area permainan ketika transisi. Dua bek sayap yakni Robin Gosens dan Hateboer berperan penting dalam progresi serangan Atalanta melalui sisi sayap. Sementara Gomez sangat vital dalam memberi superioritas jumlah pada kedua sisi. Gomez membantu pemain Atalanta pada kedua sisi untuk membentuk diamond. Hal ini sangat berguna untuk melakukan progresi serangan.

Ketika bertahan, Atalanta melakukan pressing dengan sistem man-to-man. Duvan Zapata, Pasalic, dan Gomez akan membentuk segitiga di lini pertama pressing untuk menutup opsi umpan ke dua bek tengah dan gelandang bertahan. Cara ini membuat Keylor Navas lebih sering melepaskan umpang lambung.

Gosens dan Hateboer melakukan penjagaan terhadap fullback PSG, Juan Bernat dan Thilo Kehrer. Dua gelandang Atalanta akan menutup jalur umpan ke Gueye dan Herrera. Pada lini belakang, keberadaan tiga bek tengah membuat Mauro Icardi terisolasi di kotak penalti Atalanta.

Solusi PSG menghadapi penjagaan man-to-man Atalanta adalah kecenderungan Neymar untuk turun meminta bola di area yang lebih rendah. Kecepatan Neymar menyulitkan bek tengah Atalanta untuk menjaga penyerang 28 tahun itu.

Progresi serangan PSG pada babak pertama sangat mengandalkan aksi Neymar dari area yang rendah. Begitu pula dengan proses produksi peluang. Total empat tembakan PSG pada babak pertama dihasilkan oleh Neymar seorang. Tiga gelandang PSG tidak ada yang bertipe teknikal sehingga Neymar berperan sebagai inisiator serangan sekaligus pembuat peluang.

Pada babak kedua, permainan PSG berkembang setelah beberapa pergantian pemain. Mbappe masuk pada menit 60 menggantikan Sarabia. Tuchel juga memainkan Julian Draxler dan Leandro Paredes pada menit 72. Pemain-pemain tersebut sangat meringankan tugas Neymar babak pertama.

Keberadaan Draxler dan Paredes membuat progresi serangan tak hanya mengandalkan Neymar. Eks pemain Barcelona itu tak perlu selalu turun untuk menjemput bola. Namun ketika ia turun, Neymar memiliki opsi umpan yang lebih baik yaitu Mbappe. Gaya man-to-man Atalanta membuat pemain mereka kerap meninggalkan posisi. Contohnya pada momen ini ketika Toloi tertarik jauh ke tengah lapangan karena Neymar.

Toloi meninggalkan ruang yang sangat besar di belakang lini. Setelah menerima umpan dari Bernat, Paredes memanfaatkan situasi ini dengan melepaskan umpan terobosan cantik ke Mbappe tak lama setelah ia masuk meski gagal diselesaikan dengan baik.

Ketika PSG berkembang, Atalanta justru menurun. Gomez yang ditarik keluar pada menit 59 membuat serangan Atalanta tidak selancar babak pertama. Ruslan Malinovskyi yang menggantikan Gomez tampil di bawah standar. Ia tidak mampu membuat satu pun tembakan, umpan kunci, dan dribel. Akurasi umpan pemain Ukraina itu juga hanya 50%. Dari segi pertahanan, kemampuan Atalanta mengeksekusi prinsip-prinsip pertahanan juga menurun.

Pada menit 79, Tuchel mengganti Icardi dengan Eric Maxim Choupo-Moting, striker yang dibeli gratis oleh PSG dari Stoke City pada 2018 lalu. Meski secara keseluruhan kualitasnya di bawah Icardi, Choupo-Moting kerap melebar sehingga memberi warna bagi serangan PSG.

Gol penyeimbang yang dicetak oleh Marquinhos berawal dari Choupo-Moting. Striker asal Kamerun itu melebar dan melakukan cut inside. Ia melepaskan umpan silang ke tiang jauh ke Neymar yang tidak terkawal dengan baik. Neymar meneruskan bola ke Marquinhos, PSG berhasil menyamakan kedudukan.

Tak lama berselang, Neymar memberi umpan terobosan cantik ke Mbappe di sisi kiri serangan PSG. Mbappe bermain simpel dengan langsung melepaskan umpan silang. Choupo-Moting yang semula berada di blind side Toloi berhasil memaksimalkan umpan silang Mbappe. PSG berhasil membalikkan keadaan.

Neymar keluar sebagai pemain terbaik pertandingan meski ia akhirnya memberikan gelar tersebut ke Choupo-Moting. Kontribusi Neymar sangat luar biasa pada pertandingan ini. Ia terlibat dalam dua gol PSG, salah satunya sebagai pemberi asis. 15 dribel sepanjang pertandingan sangat menyulitkan Atalanta yang terpaksa membuat pelanggaran untuk meredam Neymar. Total Neymar dilanggar sebanyak sembilan kali sepanjang pertandingan.

*

Pergantian pemain dan performa impresif Neymar menjadi kunci kemenangan PSG. Babak pertama mereka hanya mengandalkan Neymar untuk progresi serangan hingga membuat peluang. Setelah Mbappe, Paredes, dan Draxler masuk, Neymar memiliki opsi yang lebih baik ketika membangun serangan dan bisa lebih fokus berada di area yang lebih tinggi.


Untuk menambah keseruan menonton pertandingan, Anda bisa seru-seruan dengan bermain MPL Fantasy. Aplikasi MPL menyediakan permainan fantasy football yang memberikan Anda kesempatan untuk memenangkan GoPay dan LinkAja. Satu berlian yang Anda dapatkan dalam permainan MPL Fantasy dapat Anda tukarkan langsung dengan Rp100 rupiah saldo GoPay dan LinkAja. Download aplikasi MPL pada link berikut melalui ponsel android Anda.

[Download aplikasi MPL]

Komentar