Manchester United Tidak Tampil Buruk Meski Hanya Menang Tipis Atas Copenhagen

Analisis

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Manchester United Tidak Tampil Buruk Meski Hanya Menang Tipis Atas Copenhagen

Manchester United sukses melaju ke semifinal Europa League usai mengalahkan Copenhagen dengan skor 1-0. Pada laga yang dihelat di Stadion RheinEnergie ini, gol tunggal dicetak oleh Bruno Fernandes lewat titik putih pada perpanjangan waktu.

Ole Gunnar Solskjaer menggunakan formasi 4-3-3 dengan duet Paul Pogba dan Fred di lini tengah. Sementara empat pemain depan Manchester United diisi oleh pemain terbaik mereka yaitu Bruno, Mason Greenwood, Anthony Martial, dan Marcus Rashford.

Manchester United mendominasi pertandingan dan membuat banyak peluang. Total 26 tembakan dibuat Manchester United sepanjang pertandingan. Kiper Copenhagen, Karl-Johan Johnsson, bermain impresif dengan menghalau 13 tembakan tepat sasaran. Meski akhirnya ia tetap kebobolan lewat penalti Bruno.

VIDEO: Berita terkini Manchester United



Babak pertama sebenarnya tidak berjalan baik bagi Manchester United. Mereka kesulitan membangun serangan dari bawah. Fred tidak dapat mengemban tugas Nemanja Matic dengan baik sebagai gelandang bertahan yang membantu dua bek tengah dalam membangun serangan. Gelandang Brasil itu membuat blunder yang hampir berbuah gol bagi Copenhagen.

Copenhagen tampil dengan formasi 4-4-2 dengan shape rapat sehingga bek Manchester United kesulitan melakukan progresi ke area sentral untuk mengakses Bruno. Selain Fred, Aaron-Wan Bissaka tampil kurang impresif dengan akurasi umpan yang buruk. Sepanjang babak pertama, bek kanan asal Inggris tersebut hanya membuat 68% umpan sukses. Ia juga membuat blunder yang cukup fatal meski gagal dimanfaatkan oleh Copenhagen.

Kesulitan Manchester United dalam membangun serangan pada babak pertama terlihat dari catatan tembakan mereka. Empat dari lima tembakan berasal dari luar kotak penalti. Manchester United tidak dapat membuat peluang dengan xG yang besar.

Pada babak kedua, Manchester United bermain dengan sirkulasi bola lebih cepat. Terlebih setelah Matic masuk menggantikan Fred pada menit ke-70. Manchester United menggerakkan bola dengan cepat sehingga sedikit demi sedikit pertahanan Copenhagen akan terbuka.

Manchester United mampu melakukan progresi lebih banyak pada babak kedua melalui area sayap. Pertahanan Copenhagen yang fokus pada area tengah membuat ruang otomatis tercipta di sayap. Hal ini yang dimanfaatkan Harry Maguire dengan mengirim umpan lambung ke Brandon Williams atau Wan-Bissaka.

Setelah berhasil melewati lini tengah Copenhagen, Manchester United memanfaatkan kombinasi pendek dan kemampuan individu trio lini depan. Martial membuat lima dribel sukses dan Rashford membuat empat dribel sukses. Greenwood sempat mencetak gol meski dianulir karena offside. Ia juga membuat sepakan yang membentur mistar gawang. Tidak ada gol tercipta pada waktu normal sehingga pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu

Manchester United kerap melakukan kombinasi pendek di lini depan Manchester United sangat dipengaruhi oleh Martial yang turun. Ia melakukan give and go, mengumpan lalu bergerak untuk mencari ruang. Penetrasi dari area yang rendah menyulitkan lawan dalam mengantisipasi. Pada awal babak perpanjangan waktu, umpan satu dua antara Martial dan Rashford menghasilkan peluang emas meski gagal dikonversi menjadi gol.

Manchester United tetap mendominasi laga. Terlebih setelah Juan Mata masuk menggantikan Greenwood. Mata menambah kreativitas di lini depan. Kelemahan Mata yaitu kecepatan tidak terekspos karena intensitas pertandingan menurun pada babak perpanjangan waktu.

Mata bahkan berperan pada pelanggaran Martial yang berbuah penalti bagi Manchester United. Ia berhasil menemukan ruang di dalam kotak penalti Copenhagen untuk menerima umpan dari Rashford. Dengan sentuhan pertama yang baik, gelandang 32 tahun itu memberikan bola ke Martial sebelum Martial dijatuhkan.

Manchester United tidak tampil buruk meski hanya menang dengan satu gol menghadapi wakil Denmark itu. Kemenangan ini mengantarkan Manchester United ke semifinal Europa League, berhadapan dengan Sevilla pada Minggu (16/8) waktu setempat. Pertandingan akan kembali berlangsung di markas Coln, Stadion RhieEnergie dengan sistem satu leg.

Komentar