Seberapa Menakutkan Chelsea Musim Depan?

Analisis

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Seberapa Menakutkan Chelsea Musim Depan?

Chelsea memberi kejutan akhir-akhir ini lewat pergerakan transfer yang cukup agresif. Media-media besar memberitakan Chelsea tengah berupaya mendatangkan dua pemain untuk musim depan yaitu Timo Werner dan Ben Chilwell, menyusul Hakim Ziyech yang sudah sepakat bergabung pada Februari lalu. Jurnalis Sky Sports, Fabrizio Romano bahkan mengatakan Werner akan segera bergabung dengan Chelsea, sementara Chilwell masih dalam proses.

Musim ini Chelsea tampil tidak buruk mengingat mereka kembali memiliki pelatih baru. Topskor sepanjang masa sekaligus legenda hidup The Blues, Frank Lampard ditunjuk sebagai pelatih meski minim pengalaman dalam mengarsiteki sebuah tim. Tantangan bertambah dengan larangan transfer pada musim panas lalu dan hengkangnya Eden Hazard dari Stamford Bridge. Lampard menjawab tantangan tersebut dengan memberi kepercayaan bagi pemain muda yang juga dapat diandalkan meski baru menjalani musim pertama di tim utama Chelsea.

Berbekal pemain muda yang tengah berkembang seperti Tammy Abraham, Mason Mount, Callum Hudson-Odoi, dan Christian Pulisic di lini depan, Chelsea berada di posisi empat, tertinggal lima poin dari Leicester di peringkat tiga. Jika seluruh target transfer sukses didatangkan, apa saja opsi bagi Lampard dalam membuat susunan pemain dan seberapa menakutkan Chelsea musim depan?

Timo Werner

Meski gencar diberitakan akan memperkuat Liverpool musim depan, kini Werner lebih condong untuk bergabung dengan Chelsea. Liverpool dikabarkan keberatan untuk memenuhi klausul pelepasan Werner seharga €60 juta di tengah krisis karena pandemi Covid-19. Sementara itu, Maria Granovskaia, selaku direktur Chelsea akan segera menyelesaikan proses bisnis dan Lampard sudah berbicara dengan Werner dari segi teknis.

Musim ini, pemain asal Jerman itu sukses mencetak 31 gol dan 13 asis dari 41 pertandingan di semua kompetisi. Werner mayoritas bermain sebagai striker dalam formasi dua striker yang diusung Julian Naglesmann di RB Leipzig, menemani Yussuf Poulsen. Namun heatmaps Werner di bawah ini menunjukkan ia diberi kebebasan untuk bergerak, terutama ke sisi kiri. Werner dapat menggunakan kecepatan dan akselerasi tinggi untuk mengalahkan lawan di sayap untuk kemudian menyerang area sentral lewat kemampuan dribel yang baik.

Heatmaps Timo Werner musim 2019/20 (hingga 12 Juni 2020)

Poulsen merupakan striker berpostur 193 cm yang berperan untuk menahan bola dan memenangkan duel udara, perpaduan yang tepat untuk Werner yang lebih mengandalkan kecepatan. Kombinasi serupa dapat digunakan Lampard dengan tetap menggunakan Abraham untuk memberikan physical presence di lini depan, sementara Werner akan mengacak pertahanan lawan dari sisi kiri sebagai inside forward.

Werner yang masih berusia 24 tahun itu akan memberikan energi baru di posisi sayap Chelsea yang diisi oleh pemain tua seperti Willian dan Pedro, serta memberikan kompetisi internal bagi Pulisic. Mengenai kompetisi internal, hal ini bisa menjadi stimulus untuk pemain supaya menjadi lebih baik. Salah satunya ketika Didier Drogba sukses mencetak 20 gol untuk pertama kalinya di Premier League setelah kedatangan Andriy Shevchenko. Jika Lampard akan memainkan Werner sebagai striker utama, ia juga bisa memberikan kompetisi untuk Abraham.

Ben Chilwell

Posisi bek kiri menjadi masalah bagi Chelsea sejak musim lalu. Tipikal Marcos Alonso ialah wingback pada formasi tiga bek karena ia mampu membantu serangan dengan baik, namun kesulitan dari segi pertahanan pada formasi empat bek. Sementara Emerson masih kurang konsisten dan tidak mampu mengangkat performa tim. Performa apik Chilwell bersama Leicester diharapkan mampu mengisi kekurangan Chelsea pada posisi tersebut meski sisa kontrak empat tahun membuat pemain Inggris tersebut dibanderol mahal, yaitu mencapai 60 juta paun.

Terlepas dari harga selangit, pemain berusia 23 tahun itu mampu bertahan dan menyerang sama baiknya. Usia yang masih muda juga membuat ia memiliki banyak waktu untuk meningkatkan kualitas. Chilwell juga tak asing dengan kompetisi Premier League, plus ia tentu mengenal beberapa pemain Chelsea yang sama-sama bermain di timnas Inggris.

Jika Werner bermain di kiri dan melakukan banyak pergerakan ke area sentral, Chelsea akan membutuhkan pemain yang bisa memperlebar area permainan. Chilwell dapat mengemban peran ini lebih baik dari Alonso dan Emerson. Dari aspek pertahanan, energi yang ia miliki dapat membantu Chelsea ketika terkena serangan balik.

Ziyech

Ziyech dapat memberikan warna bagi lini depan Chelsea sebagai pemain kidal yang beroperasi di sisi kanan, sementara Reece James dapat memperlebar area permainan dan melakukan umpan silang dari sisi sayap. Performa apik Ziyech membuktikan ia bisa bermain di level yang lebih tinggi dari Eredivisie, meski kualitasnya juga terbukti di level Eropa ketika mampu membawa Ajax ke semi final Liga Champions musim lalu. Pengalaman pemain 27 tahun itu akan menjadi perpaduan yang bagus dengan skuat muda Chelsea.

Meski tidak memiliki kecepatan seperti seluruh sayap Chelsea, kreativitas Ziyech akan memperkuat Chelsea di sepertiga akhir lapangan. Ia sukses mencetak 21 asis dari 35 pertandingan di semua ajang musim ini. Pemain Maroko tersebut mampu membuat 3,7 umpan kunci per pertandingan, hampir dua kali lipat dari Pedro yang berada di urutan pertama pemain Chelsea soal umpan kunci dengan catatan 1,9 umpan kunci per pertandingan.

Kaki kiri dominan membuat Ziyech akan sering membawa bola ke area sentral untuk mendistribusikan bola, mengubah arah serangan, atau membuat umpan silang langsung ke kotak penalti lawan. Umpan silang dari sisi kanan Ziyech dapat dimanfaatkan oleh Abraham sebagai striker, Werner sebagai inside forward yang dapat menyerang kotak penalti lawan, atau bahkan Chilwell yang melakukan overlap.

Umpan silang Hakim Ziyech dari sisi kanan yang berbuah asis

Formasi

Lampard tidak perlu mengubah formasi untuk mengubah gaya bermain Chelsea. Perbedaan tipe pemain dan instruksi yang memanfaatkan kekuatan pemain baru bisa dilakukan untuk memperkuat skuat Chelsea musim depan. Formasi 4-2-3-1 dan 4-3-3 yang kerap ia gunakan musim ini tetap dapat digunakan. Werner memberikan kecepatan di sayap kiri dan Ziyech memberikan kreativitas di sayap kanan. Kecenderungan keduanya untuk bergerak ke half space memberikan ruang untuk bek sayap enerjik dalam diri Chilwell dan James dalam melakukan overlap.

Prediksi susunan pemain Chelsea musim 2020/21

Jika ingin bermain menyerang, 4-2-3-1 dapat menjadi opsi dengan menggunakan Mason Mount sebagai penyerang lubang, sementara N`Golo Kante dan Mateo Kovacic memberi keseimbangan bagi permainan Chelsea. Kante dapat dipasang di sisi kiri untuk mengantisipasi ruang yang ditinggalkan oleh Werner. Daya jelajah Mount membuat ia dapat membantu sisi kiri dan sisi kanan serta melakukan pressing tinggi seperti yang ia lakukan musim ini. Ketika menghadapi lawan yang sangat kuat, 4-3-3 dapat digunakan untuk memberi stabilitas di lini tengah.

*

Kedatangan pemain dengan profil tinggi tentu akan memperkuat tim yang terakhir menjuarai Premier League pada musim 2016-17 itu. Lampard akan membentuk fondasi yang kuat jika Chelsea mendapatkan seluruh target transfer mereka. Chelsea bisa mengganggu Liverpool dan Manchester City pada perebutan gelar juara Premier League, namun dominasi keduanya masih sulit diruntuhkan musim depan. Jika tidak ada kejutan luar biasa, Chelsea masih membutuhkan waktu untuk meraih gelar juara. Perubahan yang akan dilakukan Manchester United dan Tottenham Hotspurs juga tidak boleh dilupakan.

Pekerjaan Jurgen Klopp dan Pep Guardiola dalam membangun tim bukan pekerjaan semalam. Klopp menemukan kepingan puzzle sedikit demi sedikit hingga akhirnya Virgil Van Dijk dan Alisson Becker melengkapi skuat Liverpool. Kebersamaan tim dan etos kerja yang dibangun Klopp juga membutuhkan waktu sehingga Liverpool bisa sekuat sekarang. Begitu pula dengan Pep, adaptasi prinsip bermain Pep dengan tuntutan Premier League juga membutuhkan proses.

Kedatangan pemain baru juga tidak akan terasa jika pemain lama tidak meningkatkan performa. Mereka harus terus meningkatkan kualitas sehingga mampu membawa Chelsea ke level yang lebih tinggi. Lampard juga harus meneruskan pembangunan tim seperti mencari bek tengah kelas dunia, memunculkan pemimpin di ruang ganti seiring dengan usia dan menit bermain Cesar Azpilicueta yang tak lagi ideal, dan membentuk kebersamaan tim yang kuat.

Lampard juga harus bisa memberikan hasil agar tetap dipercaya manajemen klub sebagai pelatih dan dapat meneruskan fondasi yang sudah dibuat. Ia tentu paham betul bagaimana kejamnya Chelsea di era Roman Abramovich. Total terdapat sembilan pelatih pada 13 tahun karir Lampard sebagai pemain Chelsea. Tapi jika Werner dan Chilwell sukses didatangkan, Chelsea berada dalam arah yang benar.

Komentar