Era Baru Pertahanan Liverpool Bersama Alisson

Analisis

by redaksi

Era Baru Pertahanan Liverpool Bersama Alisson

Paradigma penjaga gawang Liverpool raja blunder adalah lagu lama. Saat ini Liverpool seperti mendapatkan sosok sempurna dalam diri Alisson Becker. Dia berperan penting dalam keberlanjutan langkah Liverpool di Liga Champions UEFA musim ini.

Pasalnya pada pertandingan penentuan melawan Napoli pada Rabu (12/12) dini hari WIB, Alisson beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang. Mungkin yang paling diingat adalah ketika dirinya sudah berhadapan satu lawan satu dengan Arkadiusz Milik di penghujung pertandingan dan dia terbang untuk menghindarkan Liverpool dari kekalahan.

Andai saja Alisson tidak melakukan penyelamatan tersebut, Liverpool hampir dipastikan terlempar ke “Liga Malam Jumat” kecuali di waktu yang tersisa Liverpool bisa mencetak dua gol lagi. Jügen Klopp selaku Pelatih Liverpool sampai tidak bisa berkomentar lebih lanjut terkait penyelamatan yang dilakukan oleh anak asuhnya.

“Terkait penyelamatan Alisson, aku tak punya kata yang tepat untuk mengomentari itu,” ujar Klopp selepas laga seperti dilansir laman resmi UEFA.

Saking tidak bisanya Klopp dalam menggambarkan betapa pentingnya penyelamatan tersebut, Klopp sempat menyatakan menyesal telah membeli Alisson dari AS Roma terlalu murah.

“Jika aku tahu Alisson akan sebagus ini, aku rela membayarnya dua kali lipat,” canda Klopp seperti dilansir dari The Guardian.

Perlu diketahui, Alisson didatangkan Liverpool musim ini dengan harga 57 juta paun. Hal tersebutlah yang membuat nama Alisson tercatat menjadi kiper termahal kedua di dunia setelah Kepa Arrizabalaga (Chelsea).

“Dia tidak hanya menyelamatkan kami satu kali. Dia melakukan banyak kotribusi tadi malam. Bagaimana dia dengan tenang menguasai bola, dan itu sangat membantu kami saat dalam situasi membangun serangan,” kata Klopp.

Milik yang seharusnya bisa menjadi pahlawan Napoli merasakan kekecewaan yang mendalam. Penyerang 24 tahun tersebut mengatakan: “Saya butuh melupakan dengan cepat penyelamatan Alisson. Inilah sepakbola, kami harus menyelesaikannya dengan baik, dan selalu lebih baik.”

Liverpool berhasil menang pada pertandingan tersebut melalui gol tunggal Mohamed Salah di menit ke-34. Pemain berpaspor Mesir itu berhasil merangsek masuk ke daerah kotak penalti Napoli melalui sisi kanan dan melakukan gerakan tipuan ketika melewati Kalidou Koulibaly. Tanpa usaha berlebih, dia hanya manaruh bola ke tiang jauh gawang yang dijaga David Ospina.

Beberapa kali Liverpool memiliki kesempatan untuk memperbesar keunggulan. Di menit ke-86, Giorginio Wijnaldum melepaskan umpan terobosan yang berhasil membelah lini pertahanan Napoli. Salah yang berhasil lepas dari kawalan pemain belakang Napoli memberikan umpan silang kepada Sadio Mane yang sudah berdiri bebas. Sayangnya sepakan Mane masih melambung di atas mistar gawang.

Kesempatan lainnya juga didapat Mane saat laga memasuki satu menit terakhir. Salah dengan cerdik memanfaatkan kesalahan antisipasi pemain belakang Napoli, lalu segera mengirimkan umpan ketika melihat Mane berlari ke daerah pertahanan Napoli. Mane memang berhasil menghindari tekel pemain Napoli, tetapi Mane belum berhasil mencetak gol. Tendangannya melebar.

Klopp memang bangga dengan penampilannya kesebelasannya pada malam tersebut. Namun Klopp menyadari bahwa laga tersebut sangat menyulitkan. “Ya, kami bisa mencetak gol lebih banyak. Periode tersulit adalah sesaat setelah skor berubah menjadi 1-0. Itu membuat pertandingan semakin intens,” kata Klopp.

Catatan Statistik Impresif Alisson

Bukan kali ini saja Alisson melakukan sesuatu yang spesial bagi Liverpool. Pada pertandingan persahabatan dengan Napoli beberapa waktu lalu, dia berhasil membuat operan sejauh 54 meter, langsung dari kotak penaltinya sendiri.

Alisson seakan menjadi seorang gelandang dengan kiriman umpan kunci ke Salah. Akan tetapi umpan apik tersebut gagal dikonversi menjadi gol untuk Liverpool.

Dari catatan 22 pertandingannya musim ini, dia sudah mencatatkan 12 nirbobol. Untuk catatan di Liga Champions, Liverpool sudah mencatatkan enam nirbobol dari delapan pertandingan.

Rasio penyelamaan Alisson pun meningkat tajam. Pemain berpaspor Brasil ini memiliki rasio penyelamatan sebesar 86% di Liga Primer Inggris. Ini merupakan catatan terbaik penjaga gawang Liverpool setelah sebelumnya Simon Mignolet dan Loris Karius hanya memiliki rasio sebesar 64%.

Dari seluruh kiper Liga Primer yang bermain reguler, Alisson menjadi yang terbaik dengan hanya kebobolan 6 kali sampai pekan ke-16. Hal itu membuat Liverpool juga menjadi kesebelasan yang kebobolan paling sedikit.

Bukan hanya Alisson yang bermain gemilang, secara umum pertahanan Liverpool juga lebih baik di musim ini. Mereka hanya ditembak 132 kali (paling sedikit kedua setelah Manchester City) dengan 42 di antaranya on target (juga tersedikit kedua).

Kemudian The Reds yang terkenal blunder juga sebenarnya baru mencatatkan 5 kali error (paling sedikit bersama Chelsea, Crystal Palace, Huddersfield Town, dan Watford) yang hanya satu berbuah gol (terbaik ketiga setelah Wolverhampton Wanderers dan Man City dengan tanpa error led to goal).

Ini benar-benar membuktikan bahwa —sejauh ini— Liverpool yang gemar blunder dan kebobolan adalah lagu lama. Ini adalah era baru pertahanan Liverpool bersama Alisson, Virgil van Dijk, Joe Gomez, Andrew Robertson, Trent Alexander-Arnold, dkk.

Baca juga: Benarkah Pelatih Kiper Penyebab Blunder Kiper-kiper Liverpool?

Bahkan kiper legendaris Brasil dan AC Milan, Dida, sempat mengeluarkan komentar terkait permainan juniornya yang menjadi salah satu kiper terbaik di dunia saat ini. Menurutnya rasa percaya diri tinggi menjadi jawaban atas permainan Alisson selama ini.

Legenda Brasil yang juga mempunyai kesamaan posisi dengan Alisson, Claudio Taffarel, mengatakan bahwa Alisson adalah “Pele-nya penjaga gawang”.

“Alisson adalah kiper hebat, sangat kuat. Dia semakin berkembang akhir-akhir ini dan punya percaya diri serta keberanian. Aku harap dia bisa tampil dalam bentuk terbaiknya karena dia adalah teman baikku di dalam dan luar lapangan,” ujarnya seperti dikutip Corriere della Sera.

Harga tinggi Alisson saat didatangkan nampaknya sepadan dengan kualitas yang melekat pada dirinya. Musim lalu saat masih berseragam Roma, dia membukukan 17 nirbobol. Dalam catatan tersebut dia bahkan lebih unggul dari kiper Manchester United, David De Gea, yang hanya memiliki 14 catatan nirbobol.

Jika dibandingkan dengan dua kiper utama Liverpool sebelumnya, kiper asal Brasil tersebut mampu meninggalkan jauh mereka. Alisson sukses membuat 155 penyelamatan untuk Roma musim lalu. Sementara Karius dan Mignolet, terlepas dari laga yang lebih sedikit, hanya membukukan 58 dan 41 penyelamatan.

Menurut WhoScored, catatan umpan yang berhasil dikirimkan Alisson di Liga Primer mencapai 78,1% dari 16 laga. Di Piala Dunia 2018 pun dia sukses mencatatkan 84,2% keberhasilan mengirimkan umpan dari 450 menit laga.

Jumlah distribusi operan bola menjadi salah satu faktor penting di dalam sepakbola modern; kiper sudah berevolusi. Tugas kiper bukan lagi menjadi penyetop laju penyerang ketika hendak mencetak gol bola, tetapi juga mampu menjadi distributor bola yang baik sekaligus orang yang pertama kali memulai aliran serangan tim.

Untuk faktor ini, Allison memiliki catatan bagus. Jumlah distribusi bola yang dilakukan Allison mencapai 1082 kali.

Kiper Terbaik Dunia?

Pelatih Roma, Eusebio Di Francesco, dibuat terpana oleh Alisson di awal-awal kedatangannya ke Stadion Olimpico. Hal utama yang disoroti Di Francesco adalah ketenangan Alisson di bawah mistar gawang.

Pada Senin (03/12), Alisson juga terbang kembali ke Italia untuk mengikuti rangkaian acara Gran Gala del Calcio, yang merupakan acara penghargaan momen-momen terbaik sepakbola Italia setiap musimnya.

Pada saat namanya disebutkan sebagai peraih penghargaan, tidak lupa dirinya memuji siapa saja yang berjasa dalam perjalanan kariernya. “Terima kasih banyak kepada Roma karena telah membawaku ke level ini,” ujar Alisson.

“Senang berjumpa lagi dengan banyak teman malam ini (saat malam penghargaan). Aku selalu ingin mengambil kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pelatih kiper Roma, Marco Savorani, yang mambenatuku berkembang ke tempatku sekarang,” kata Alisson.

Jadi, apakah Liverpool sudah mendapatkan sosok penjaga gawang terbaik dalam diri Alisson? Waktu yang akan menjawabnya. Namun melihat semua yang terjadi sejauh ini, kisi-kisinya sudah kelihatan kalau Alisson bukan hanya kiper terbaik Liverpool (dalam beberapa tahun terakhir), tapi juga terbaik dunia.

(kim/dex)

Komentar