Kekuatan Karakter Guendouzi

Analisis

by Redaksi 16

Redaksi 16

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kekuatan Karakter Guendouzi

Arsenal saat ini memiliki banyak pilihan di posisi gelandang tengah. Mulai dari Aaron Ramsey, Mohamed Elneny, Lucas Torreira, dan Granit Xhaka. Namun dibanding nama-nama berpengalaman tersebut, Matteo Guendouzi lebih sering dipercaya. Pemain berusia 19 tahun ini sedang dipuja-puji.

Guendouzi, yang didatangkan dari Lorient Juli lalu, menunjukkan performa yang membuatnya layak dijadikan pemain utama. Guendouzi selalu dipercaya Emery di dua laga pembuka Liga Primer Inggris 2018/19.

Melawan Manchester City, karakter Guendouzi sebagai seorang gelandang pembagi bola terbukti. Kecenderungannya terlihat dengan menjemput bola ke wilayah sepertiga pertahanan sendiri dan mendistribusikan bola.

Pada pertandingan itu, Guendouzi tercatat sebagai outfield player dengan jumlah umpan terbanyak, 47 umpan. Hanya satu umpan lebih sedikit dari Petr Cech. Dari 47 umpan tersebut, 30 di antaranya dilakukan dari daerah permainan sendiri.

Bahkan jumlah sentuhan bola yang dilakukan Guendouzi merupakan yang terbanyak dengan 71 sentuhan, jauh melampaui Cech (56), Mustafi (57), dan Xhaka (55).

Ketika berhadapan dengan Chelsea pun, kualitas lain dirinya dalam membaca pertandingan sebagai gelandang bertahan juga terlihat. Guendouzi melakukan 5 intersepsi, terbanyak pada laga tersebut. Pada laga sebelumnya, melawan City, ia melakukan 4 intersepsi, terbanyak kedua di Arsenal setelah Hector Bellerin (5).

Kepercayaan yang diberikan Emery kepada Guendouzi dibalas dengan permainan apik.

“Ia [Guendouzi] memiliki kepribadian dan kualitas, dan ketika berada di lapangan ia belajar mampu belajar dengan cepat,” ucap Emery, dikutip dari Express.

Sebenarnya tidak perlu kaget dengan apa yang ditunjukkan oleh pemain yang mengawali karier profesional di klub Lorient itu. Kualitas dirinya sebagai gelandang dengan visi permainan yang jelas sudah terlihat sejak ia menjalani debut di Ligue 1 melawan Nantes pada 2016.

Musim pertama ketika Guendouzi dipromosikan ke tim utama, ia mencatatkan persentase umpan sukses 91,6%. Sesuatu yang akhirnya ia tunjukkan dengan menjadi pengatur irama permainan Arsenal dengan kemampuan umpan yang dimiliki.

“Gaya permainan yang banyak dilakukan oleh Lorient dan menjadi sejarah bagi klub adalah permainan mengandalkan umpan. Itu yang mengambarkan dirinya [Guendouzi],” ucap Loic Fery, presiden klub Lorient, dikutip dari Independent. “Ia selalu melakukan umpan yang tak terduga, umpan yang memberikan perbedaan,” sambung dirinya.

Kekuatan karakter Guendouzi sendiri merupakan sesuatu yang terjadi ‘alamiah’. Pernah mengenyam pengalaman bersama akademi Paris Saint-Germain, ia dilepas dan akhirnya bergabung dengan Lorient.

Dengan gaya rambutnya yang khas, Guendouzi menunjukkan karakter tersebut sejak usia muda. Sylvain Rippol yang merupakan salah satu pelatih yang pernah menangani dirinya ketika bermain bagi Lorient merasakan bagaimana kekuatan Guendouzi, baik dari teknik serta karakter yang dimiliki.

“Guendouzi memiliki kepribadian yang kuat, dan kepribadian tersebut yang jarang dimiliki oleh pemain muda seusianya,” ucap Ripoll, dikutip dari Independent. “Ia mencintai sepakbola, ia ‘makan’ dengan sepakbola, ia ‘minum` dengan sepakbola, ia ‘tidur’ dengan sepakbola,” Ripoll menambahkan.

Meski masih cukup muda untuk dijadikan starter di liga Primer Inggris, Guendouzi menunjukkan bahwa karakter yang ditunjukkan sudah cukup matang bagi pemain muda.

Karakter tersebut memang sangat dibutuhkan oleh Arsenal, mengingat sepeninggal Patrick Vieira, belum ada gelandang yang memiliki karakter yang kuat seperti dirinya.

Karakter itu belum dimiliki oleh Elneny, Xhaka, Torreira, bahkan Ramsey sekalipun. Setidaknya sampai sekarang, setelah kemunculan Guendouzi yang menimbulkan secercah harapan untuk memiliki gelandang yang memiliki kualitas teknik serta karakter yang sama baiknya.

“Saya pikir ia [Guendouzi] sangat berani. Ada beberapa hal yang tidak berjalan baik bagi dirinya. Namun ia menunjukkan energi, ia menunjukkan bahwa ia memiliki karakter yang dibutuhkan saat ini,” ujar Martin Keown, dikutip dari Mirror.

***

Potensi yang dimiliki oleh Guendouzi sangatlah besar, menjadikan dirinya sebagai salah satu andalan di lini tengah dalam dua laga awal The Gunners. Kualitas yang dimiliki dirinya cukup untuk menjadi andalan bagi Emery. Meskipun belum bisa menjadi patokan, dua laga awal telah menunjukkan apa saja yang dapat dilakukan oleh Guendouzi menjadi gelandang yang hebat.

Namun yang perlu diperhatikan adalah Guendouzi masih muda, masih akan terus berkembang. Arsenal tentunya tidak ingin kehilangan potensi besar tersebut hanya karena kepercayaan yang berlebihan terhadap dirinya. Apalagi bernasib seperti Denilson ataupun Fran Merida yang gagal bersinar setelah dicap sebagai gelandang yang memiliki potensi besar.

Kini, dengan karakter yang dimiliki oleh Guendouzi, dirinya mulai menunjukkan kemampuan sebagai gelandang andal. Hanya tinggal bagaimana kemampuan Emery mengembangkan karakter yang dimiliki Guendouzi agar berguana bagi keberhasilan Arsenal.

Komentar