Prediksi Belgia vs Jepang: Belgia Unggul di Banyak Aspek

Analisis

by Redaksi 18

Redaksi 18

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Prediksi Belgia vs Jepang: Belgia Unggul di Banyak Aspek

Jepang boleh berbangga dengan menjadi satu-satunya wakil Asia yang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018. Akan tetapi mereka tak boleh berlama-lama larut dalam euforia, mengingat tim yang akan dihadapi oleh Samurai Biru di 16 besar adalah kandidat kuat juara, Belgia.

Belgia sangat meyakinkan selama tampil di fase grup. Tim asuhan Roberto Martinez itu menyapu bersih tiga pertandingan melawan Panama, Tunisia, dan Inggris dengan kemenangan. Produktivitas gol Belgia pun sangat tinggi selama berlaga di fase grup dengan sembila gol. Empat dari sembilan gol itu dibukukan oleh penyerang andalan mereka, Romelu Lukaku. Belgia pun melenggang mulus ke 16 besar dengan menjadi juara Grup G.

Di sisi lain, Jepang cukup kesulitan dalam bersaing bersama Kolombia, Senegal, dan Polandia di Grup H. Kepercayaan diri mereka sempat meninggi ketika di laga perdana fase grup, mereka berhasil menumbangkan tim kuda hitam di Piala Dunia 2014 lalu, Kolombia. Akan tetapi di pertandingan selanjutnya mereka justru dibuat kerepotan saat menghadapi Senegal. Jepang sempat tertinggal dua kali dari anak asuh Aliou Cisse itu, sebelum akhirnya Keisuke Honda mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-78 yang membuat pertandingan berakhir imbang.

Di pertandingan terakhir fase grup melawan Polandia, Jepang kalah dengan skor 1-0. Beruntung saingan terdekat mereka, Senegal, juga menderita kekalahan dari Kolombia dengan skor yang sama. Perolehan poin antara Senegal dan Jepang pun akhirnya sama yakni empat. Tidak hanya itu, selisih dan jumlah gol di antara keduanya juga sama, yakni memasukkan empat dan kemasukan empat. Alhasil diterapkanlah metode perhitungan poin fair play untuk menentukan siapa yang berhak lolos ke fase gugur. Jepang unggul karena mengoleksi kartu kuning lebih sedikit.

Berdasarkan rekam jejak kedua tim selama berlaga di fase grup itu, di atas kertas Belgia jauh lebih unggul dibandingkan Jepang. Namun bukan berarti peluang Jepang untuk memenangi pertandingan tidak ada sama sekali.

Pertahanan Belgia sangat kokoh selama menjalani fase grup. Dengan formasi awal 3-4-3 yang kerap berubah menjadi 5-3-2 saat bertahan, membuat lini belakang Belgia begitu sulit ditembus oleh lawan. Dua dari tiga pertandingan yang mereka jalani bahkan berhasil dilewati tanpa kebobolan. Hanya Tunisia yang mampu membobol gawang Thibaut Courtois dengan mencetak dua gol. Satu dari dua gol Tunisia dicetak melalui eksekusi bola mati.

Inilah celah yang juga bisa dimaksimalkan Jepang untuk mencetak gol ke gawang Belgia. Jepang cukup piawai dalam memanfaatkan bola mati selama berlaga di fase grup. Dari total empat gol yang mereka ciptakan, dua di antaranya lahir melalui eksekusi bola mati. Jepang pun punya banyak opsi pemain yang jago mengeksekusi bola mati: Shinji Kagawa, Keisuke Honda, hingga Takashi Inui.

Yang patut diwaspadai Jepang, kekuatan Belgia saat menyerang tidak hanya terletak di ketajaman Romelu Lukaku saja yang absen melawan Inggris karena cedera. Dua penyerang sayap mereka, Eden Hazard dan Dries Mertens, adalah motor serangan yang bakal menjadi ancaman serius bagi lini pertahanan Jepang. Sejauh ini Hazard sudah mencetak dua gol, sementara Mertens membukukan satu gol. Ini menunjukkan betapa meratanya kekuatan lini depan Belgia.

Belgia lebih aktif melakukan serangan lewat sisi kanan, area bermain Dries Mertens. Pemain Napoli tersebut memang sangat diandalkan oleh Belgia. Terbukti ketika Belgia menurunkan pemain lapis kedua di pertandingan menghadapi Inggris, Mertens tetap dimasukkan oleh Roberto Martinez pada menit ke-86. Hal ini tidak terjadi pada Eden Hazard dan Romelu Lukaku.

Ketika menghadapi Jepang nanti, kemungkinan besar Mertens akan tetap menjadi poros serangan Belgia di sisi kanan. Ia akan mendapatkan sokongan dari Thomas Meunier sehingga ia tak akan berjuang sendirian. Akan tetapi lawan yang akan dihadapinya di sektor tersebut tidaklah mudah. Bek kiri Jepang, Yuto Nagatomo, bermain apik dan posisinya tak tergantikan selama berlaga di fase grup.

Kokohnya pertahanan sebelah kiri Jepang yang dikawal Nagatomo ini terlihat dari tidak pernahnya Jepang kebobolan saat lawan melakukan serangan melalui sektor tersebut. Ketika gawang Jepang dua kali dibobol Senegal lewat situasi open play, ancaman mulanya datang dari sektor kanan pertahanan Jepang yang dikawal Hiroki Sakai. Sementara di dua pertandingan lainnya, Jepang kebobolan melalui eksekusi bola mati.

Namun Belgia punya banyak opsi untuk membongkar pertahanan lawan dengan meratanya kualitas pemain yang mereka miliki di hampir semua lini. Jika Mertens berhasil diredam Nagatomo, Belgia bisa melancarkan serangan melalui sektor dan cara lain dengan sama berbahayanya. Mengingat selama berlaga di fase grup pun, gol yang diciptakan Belgia lahir dari beragam proses—tidak melulu lewat penetrasi di sayap.

Dari total sembilan gol yang dicetak Belgia, dua di antaranya lahir dari proses serangan balik. Satu gol serangan balik saat melawan Panama diawali oleh kecepatan penetrasi Eden Hazard di tengah lapangan. Sementara satu gol serangan balik lain saat melawan Tunisia diawali oleh umpan panjang akurat yang dilepaskan Kevin de Bruyne.

Dalam riwayat pertemuan kedua tim, catatan Jepang lebih unggul dari Belgia. Dari lima pertemuan, Belgia hanya mampu menang sekali, kalah dua kali, dan imbang dua kali. Satu kemenangan yang diraih Belgia atas Jepang baru terjadi di pertandingan persahabatan pada bulan November 2017 lalu. Ketika itu Belgia menang dengan skor 1-0.

Namun yang bisa membuat rekam jejak pertemuan keduanya tak akan berarti banyak adalah tren positif Belgia. Belgia mampu meraih lima kali kemenangan dan satu hasil imbang di enam laga terakhir. Sementara Jepang meraih dua kemenangan, satu imbang, dan tiga kekalahan.

Dilihat dari segi materi pemain dan rekam jejak selama berlaga di fase grup itu, peluang Belgia untuk lolos ke perempatfinal tampaknya sangat besar. Tapi segala kemungkinan, sekecil apa pun itu, pasti akan selalu ada. Apalagi sebuah tim kerap tampil berbeda ketika sudah memasuki fase gugur yang menjadi laga hidup-mati.

Namun terlepas dari semua kemungkinan-kemungkinan itu, berdasarkan catatan-catatan yang telah dipaparkan, kami memprediksi bahwa pertandingan antara Belgia kontra Jepang di babak 16 besar akan berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan Belgia.

Komentar