Cara Guardiola Membuat De Bruyne Menjadi Salah Satu Gelandang Terbaik di Dunia

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Cara Guardiola Membuat De Bruyne Menjadi Salah Satu Gelandang Terbaik di Dunia

Pada musim ini, Josep "Pep" Guardiola, Manajer Manchester City, jelas mendapatkan lebih banyak manfaat dari Kevin de Bruyne. Gelandang andalannya itu baru mencetak gol yang memastikan City mendapatkan tiga poin saat bertandang ke Leicester City di Stadion King Power, Sabtu (18/11).

Gol De Bruyne pada menit 49` menggandakan skor kemenangan City menjadi 2-0 setelah bola yang diceploskan Gabriel Jesus pada menit 45`. "Kualitas dari Kevin itu spesial. Kami mencetak dua gol luar biasa," puji Pep tentang De Bruyne setelah pertandingan, seperti dikutip dari The Sun.

Kini, De Bruyne telah mencetak 16 gol dan 34 asis sejak bergabung dengan City pada Agustus 2015. Sementara sejauh musim ini ia telah mencetak tiga gol dan enam asis. Secara akumulatif, ia memproduksi 50 gol dari 76 penampilannya di Liga Primer Inggris bersama Chelsea (mantan kesebelasannya) dan City. Catatan itu menjadikannya gelandang tercepat dalam mengukir rekor di Liga Primer Inggris.

De Bruyne juga memiliki rasio 0,66 gol perlaga yang merupakan tertinggi dibandingkan gelandang Liga Primer Inggris lainnya. Sebetulnya, tiga gol yang dicetak De Bruyne sejauh Liga Primer Inggris musim ini masih lebih sedikit daripada dua tahun sebelumnya bersama City (tujuh gol musim perdana dan enam gol musim kedua). Hal itu tidak lepas dari instruksi Pep kepadanya agar bermain lebih dalam dibandingkan musim-musim sebelumnya.

Tapi De Bruyne bisa lebih leluasa mengatur tempo serangan bersama David Silva ketika bermain lebih dalam ke tengah. Pep menaruh De Bruyne lebih dalam bukan tanpa alasan, ia ingin kesebelasannya bisa mengendalikan lini tengah lapangan. Pengendalian itu memberikan kolektivitas permainan yang diinginkan Pep bersama City dari De Bruyne. Buktinya peran itu membuat De Bruyne menjadi pencipta umpan kunci terbanyak kedua (27 umpan kunci) di Liga Primer Inggris sejauh musim ini.

De Bruyne hanya kalah dari Cesc Fabregas dan Mesut Ozil yang sama-sama melepaskan 31 umpan kunci. Maka bukan tanpa alasan jika Pep terus ketagihan memainkan De Bruyne dalam peran lebih dalam di lapangan. Peran itu membuatnya lebih banyak terlibat dalam gol City, terutama ketika mengawali proses serangan yang berujung menjadi gol. Hal itu paling kentara ketika terjadinya gol Gabriel Jesus ketika mengalahkan Stoke City dengan skor 7-2 pada 14 Oktober lalu.

De Bruyne selalu menjadi daya tarik lawan untuk membuka ruang bagi rekannya. Ketika gol Jesus, keberadaan De Bruyne telah membuka ruang bagi Leroy Sane karena membuat sekitar empat pemain Stoke terfokus kepadanya. Kemudian tercipta sisi buta untuk Sane agar bisa berlari ke dalam kotak penalti. Sekilas, orang-orang akan menebak bahwa umpan akan diberikan kepada Silva atau Jesus yang lebih kelihatan.

Tapi umpan De Bruyne justru diberikan kepada Sane. Sane pun memberikan asis kepada Raheem Sterling dan De Bruyne menciptakan umpan kunci pada gol tersebut. Pada proses itu Sane hanya melakukan tatapan mata kepada De Bruyne seperti pasangan yang sedang jatuh cinta. Kerja sama mereka menunjukan keberhasilan dalam menciptakan lingkungan latihan yang tepat untuk permainan kesebelasannya.

Padahal gelandang asal Belgia itu baru bermain bersama selama 14 bulan bersama Sane. Sebetulnya De Bruyne sudah bermain lebih dalam sejak Pep pertama kali menangani City pada musim 2016/2017. Saat itu, ia bermain menjadi salah satu dari empat gelandang pada formasi 4-1-4-1 yang dirancang Pep. Sementara pada musim ini, De Bruyne mengalami sedikit peralihan karena formasi berubah menjadi 4-3-3.

Bersama Silva ia mengapit Fernandinho yang ditugaskan lebih bertahan. Tapi berubahnya formasi tidaklah masalah bagi peran De Bruyne karena ia adalah gelandang yang pintar. "Dia hanya membutuhkan satu instruksi untuk tahu apa yang harus dilakukan. Dia menghasilkan sejumlah besar umpan dan asis. Dia melihat ruang lebih baik dengan cepat dari siapapun. Dia bagus ketika bola di kakinya. Dia pemain yang lengkap," ujar Pep seperti dikutip dari The Guardian.

Pada musim perdana De Bruyne di City, ia dioperasikan di belakang penyerang pada formasi 4-2-3-1. Saat itu ia dibiarkan bermain lebih bebas di sepertiga akhir lawan, salah satunya bergerak lebar ke sisi lapangan. Area permainannya yang lebih banyak di sepertiga akhir pertahanan lawan itu membuatnya bisa mencetak tujuh gol. Jumlah paling banyak di antara tiga musimnya bersama City, tapi kontribusi asisnya lebih sedikit (sembilan asis), hanya setengahnya dari musim keduanya (18 asis).

Tapi sejak perannya berubahlah ia bermain lebih seimbang dalam menyumbangkan umpan kunci, asis dan gol. Terutama 33 asis yang sudah disumbangkannya sejak memperkuat City pada September 2015, masih belum ditandingi pemain Liga Primer Inggris mana pun. Jika dihitung sejak musim 2012/2013, De Bruyne merupakan pencetak asis terbanyak di antara lima liga besar Eropa dengan 69 kali yang sama dengan Lionel Messi.

"Terkadang saya lebih mendapatkan banyak kebahagiaan dari asis, seperti yang saya rasakan saat ini. Mencetak gol itu menyenangkan, tapi saya jarang mendapatkan posisi seperti itu dalam beberapa waktu (terakhi). Saya menikmati sepakbola dan gol akan datang. Selama kami menang, saya tidak peduli," tutur gelandang 26 tahun tersebut, seperti dikutip dari Daily Mail.

Di sisi lain, De Bruyne diberikan sedikit pekerjaan bertahan dan menjadi gelandang pertama yang meluncurkan serangan ketika memenangkan bola sejak bermain lebih dalam. Instruksinya itu membuat De Bruyne beberapa kali melakukan pekerjaan kotor dengan terlibat dalam perebutan bola kepada lawan. Maka dari itu rasio tekel bersihnya semakin meningkat dari setiap musimnya. Jumlah 1,8 tekel bersih perlaga dari 12 pertandingan Liga Primer Inggris musim ini lebih banyak daripada dua musim sebelumnya (1,1 musim pertama, 1,4 musim kedua).

Catatan bertahan tersebut semakin membuat mantan pemain VfL Wolfsburg itu menjadi gelandang yang komplet. Tapi hal paling penting dari perannya adalah mendikte kedalaman dan irama permainan di dalam tim yang dipenuhi pemain-pemain kreatif. Jika dalam sebuah pertunjukan wayang, De Bruyne adalah dalangnya. Ia memastikan para wayang-wayangnya menunjukan tontonan yang menarik.

Tugas barunya itu memang dilakukannya lebih tidak tidak sederhana, tapi bisa memberikan peran yang jauh lebih holistik kepadanya. Kepada inisiatif Pep dan bertanggung jawabnya De Bruyne membuat kita perlu angkat topi kepada keduanya. Sekarang, kita tinggal menunggu Pep yang sudah siap menempatkan De Bruyne sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia.

Sumber lain: BBC, Independent.

Komentar