Ukraina Kalah karena Pressing Ketat Irlandia Utara

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Ukraina Kalah karena Pressing Ketat Irlandia Utara

Stadion Parc OL menjadi saksi malam yang indah bagi Irlandia Utara. Sebab tim nasional (Timnas) itu berhasil mendapatkan kemenangan perdananya di kompetisi resmi antar negara sejak Piala Dunia 1982. Kemenangan perdana itu diraih setelah mengalahkan Ukraina dengan skor 2-0 pada laga lanjutan grup C Piala Eropa 2016, Rabu (16/6).

Dua gol Irlandia Utara dicetak Gareth McAuley pada menit ke-49, dan Niall McGinn jelang berakhirnya pertandingan. Kemenangan atas Ukraina itu mendongkrak posisi Irlandia ke peringkat dua klasemen sementara grup C. Kemenangan itu juga memastikan Ukraina gagal lolos ke fase gugur.

Ukraina sendiri tampil dengan pemain-pemain andalannya, yaitu Yevhen Konoplyanka dan Andriy Yarmolenko masing-masing sayapnya. Untuk meredam agresivitas sayap Ukraina, dua full-back Irlandia Utara tampil lebih bertahan. Maka dari itu Jonny Evans yang posisinya sebagai bek tengah dijadikan full-back kiri.

Tapi atas perannya itulah Jonny Evans bermain cukup baik. Ia bertahan cukup baik untuk meredam Yarmolenko yang menjadi winger kanan Ukraina. Jonny Evans hanya maju sampai setengah lapangan saja. Tapi ia pun tampil baik untuk membantu Stuart Dallas, winger kiri Irlandia Utara, menyerang dari belakang.

Kecenderungan serangan dari sisi kiri sering membuahkan peluang. Apalagi Dallas sering memaksa lawan-lawannya yang bermain lambat agar berlari. Bahkan gol pertama Irlandia Utara berawal dari tendangan bebas yang didapatkan dari pelanggaran yang terjadi di sisi kiri.

Selain pertahanan solid di lini belakang, aksi bertahan Irlandia Utara sudah merepotkan Ukraina di lini depan dan tengah. Cara pressing ketat Irlandia sudah merepotkan penguasaan bola Ukraina dari lini belakang. Hal tersebut membuat Ukraina yang bermain dengan tempo lambat, dengan operan-operan pendek, sering kehilangan bola dari kesalahan-kesalahan individual.

Maka dari itu aliran bola Ukraina sering dikembalikan ke lini belakang oleh gelandang bertahan yang diperani Taras Stepanenko. Dari Sepanenko kepada dua bek tengah, kemudian di alirkan ke full-back kiri yang diperankan Viacheslav Shevchuk. Dan umpan-umpan panjang dari belakang sering diperagakan Sepanenko, Shevchuk, maupun bek tengah yang diperankan Yaroslav Rakitsky.

Umpan-umpan panjang itu sebagai alternatif lain dari permainan Ukraina. Sebetulnya mereka bermain dengan tempo lambat dengan umpan-umpan pendek. Hanya ketika sampai di sepertiga akhir lawan saja tempo menjadi lebih cepat. Namun seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa serangan sayap Ukraina hanya unggul di sebelah kiri. Sebab Konoplyanka sulit ditandingi Aaron Hughes, full-back kanan Irlandia Utara. Sementara Yarmolenko sulit menaklukan Jonny Evans.

Sementara usaha mereka di kotak penalti pun sulit memecah kebuntuan. Sebab Yevhen Seleznyov tidak bisa menaklukan penjagaan dua bek tengah Irlandia Utara. Selain itu, Viktor Kovalenko yang menjadi gelandang serang pun terlalu bergerak melebar. Dan ia juga sulit menaklukan gelandang bertahan Irlandia Utara. Maka dari itu Kovalenko beberapa kali sulit masuk ke dalam kotak penalti lawan.

Komentar