Di Manakah Hodgson Akan Memasang Rooney?

Analisis

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Di Manakah Hodgson Akan Memasang Rooney?

Roy Hodgson, pelatih timnas Inggris, masih kebingungan. Ia masih bingung untuk menentukan starting line-up dalam ajang Piala Eropa 2016 nanti. Padahal, ajang Piala Eropa sudah di depan mata dan ia masih saja bingung untuk menentukan 11 pemain mana yang akan ia pilih sebagai pemain utama.

Inggris akan menjalani laga perdana mereka dalam ajang Piala Eropa melawan Rusia pada 11 Juni di Stade Velodrome. Harapan sekaligus keinginan Hodgson akan Inggris yang bermain indah dalam ajang Piala Eropa nanti masih harus melalui proses yang berliku.

Selain karena sulitnya Hodgson menentukan starting line-up, Hodgson juga masih saja dihujani pertanyaan yang sama saat pertama kali ia mengumumkan nama-nama pemain yang mengisi skuat Inggris dalam ajang Piala Eropa kali ini; akan dimainkan di mana seorang Wayne Rooney?

Tiga laga persahabatan berakhir dengan kemenangan. Namun, publik Inggris masih saja meragukan kesiapan skuat ini jelang turnamen yang akan dihelat di Prancis pada 10 Juni ini. Apalagi kemenangan-kemenangan yang diraih pun tidak dengan skor yang terlalu mencolok (lawan Turki 2-1, Australia 2-1, dan Portugal 1-0). Hal ini menandakan ada masalah dalam lini serang Inggris.

Kesulitan para penyerang Inggris dalam mencetak gol ini disoroti oleh media-media Inggris sebagai belum mampunya Hodgson untuk menentukan posisi Wayne Rooney di lapangan. Dalam laga persahabatan terakhir melawan Portugal, Rooney ditempatkan sebagai penyerang tengah dengan Jamie Vardy dan Harry Kane yang lebih melebar dalam formasi dasar 4-3-3.

Namun, tak jarang terlihat Rooney bermain seperti gelandang no.10. Ia lebih mundur dan menjadi pembagi bola. Hal ini menyebabkan Dele Alli yang biasanya bermain sebagai gelandang serang, lebih bermain melebar. Meski menang 1-0, penampilan Inggris belum sempurna.

Saat disinggung mengenai hal ini, Hodgson mengatakan bahwa ia tidak mungkin mengesampingkan seorang Wayne Rooney. "Di sini kita sedang membicarakan seorang pemain yang telah mengemas 111 caps bersama tim nasional Inggris dan sudah mencetak 52 gol. Bagaimana mungkin saya bisa mengesampingkan dia (Rooney)?" ujar Hodgson seperti dilansir Guardian.

Namun, justru dengan memaksakan Rooney seperti ini, para pemain lain malah jadi tidak berfungsi dengan baik. Vardy dan Kane menjadi jarang mendapatkan peluang karena terlalu bermain melebar. Pun dengan Dele Alli yang karena tidak ditempatkan di posisi yang seharusnya.

Meskipun Hodgson mengatakan bahwa pertandingan melawan Portugal itu bukanlah pertandingan "Wayne Rooney show", tetap saja terlihat bahwa memainkan Rooney lebih mundur dengan skema dua penyerang (di Manchester United satu penyerang) belum sepenuhnya efektif.

Sulitnya menentukan posisi Rooney inilah yang sebenarnya berdampak kepada sulitnya seorang Roy Hodgson menentukan starting line-up untuk tim nasional Inggris dalam ajang Piala Eropa nanti. Sebenarnya, kalau memang sebegitu inginnya seorang Hodgson memainkan Rooney, ada beberapa opsi yang bisa dipilih.

Tampaknya Hodgson harus kembali memasang Rooney sebagai penyerang. Namun memasang Rooney sebagai penyerang, bisa berarti mengorbankan Jamie Vardy atau Harry Kane, bahkan keduanya. Dan hal itu tampak mustahil mengingat Kane dan Vardy tengah dalam penampilan terbaiknya musim ini.

Memainkan Rooney sebagai pemain sayap bisa juga dipilih Hodgson. Namun pada posisi tersebut, terdapat Raheem Sterling atau Adam Lallana yang lebih ideal. Hanya saja, dengan Rooney bermain sebagai sayap, Kane dan Vardy tetap bisa diandalkan.

Ada juga opsi lain yang bisa Hodgson pilih (dan ini yang penulis setujui); menempatkan Rooney di bangku cadangan. Seperti dalam pertandingan melawan Jerman di Olympiastadion pada Maret 2016 lalu, Rooney tidak dimainkan dan Hodgson memberikan kepercayaan penuh kepada para pemain muda untuk berkreasi di depan. Hasilnya? Inggris menang 3-2 setelah sempat tertinggal lebih dahulu.

Inggris bermain dengan sangat cair dalam pertandingan tersebut. Pujian tentunya disematkan kepada beberapa pemain, termasuk Dele Alli yang menempati posisi gelandang serang no. 10 yang dapat menjadi pengalir bola sekaligus motor serangan yang baik bagi tim nasional Inggris.

Kecepatan Kane dan Vardy (masuk menggantikan Danny Welbeck) dalam mengacak-acak pertahanan Jerman begitu terasa dalam pertandingan tersebut. Itulah yang membuat permainan Inggris begitu lancar dan mengalir.

Jadi, jika Hodgson memang ingin tetap memaksakan seorang Wayne Rooney untuk tampil, itu tidak masalah baginya, karena mungkin ia memiliki preferensi lain yang membuat ia tetap bersikukuh memainkan Rooney (mungkin karena ia kapten). Tapi, kalau memang Hodgson ingin Inggris bermain indah, tidak ada salahnya untuk menepikan seorang Wayne Rooney.

foto: goal.com

Komentar