Venezuela Berjuang di Tengah Kendala

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Venezuela Berjuang di Tengah Kendala

Hal apa yang paling diingat dari Venezuela? Jawabannya adalah perempuan. Sebab negara tersebut diharumkan oleh beberapa kaum hawa di ajang Miss Universe. Venezuela adalah negara yang paling banyak melahirkan Miss Universe setelah Amerika Serikat.

Namun jika berbicara tentang sepakbola di Venezuela, sepakbola masih kalah pamor dari bisbol dan basket. Kendati demikian, perempuan di sana rela melakukan sesuatu yang menarik perhatian, entah itu dianggap sebagai hiburan atau kontroversial, untuk sepakbola Venezuela. Salah satunya adalah pengorbanan delapan perempuan yang rela berpose tanpa busana untuk memotivasi timnas sepakbola Venezuela ketika mengikuti Copa America 2015.

Logikanya, tidak mungkin mereka melakukan hal ekstrim itu tanpa sebab. Alasan itu dimaksudkan untuk memotivasi Venezuela yang sedang terpuruk di fase grup Copa America 2015. Setidaknya delapan perempuan itu merindukan Venezuela yang lebih manis di Copa America 2011. Yang saat itu mereka dengan gigihnya menjadi juara empat di ajang tersebut. Bahkan sempat menahan imbang Brasil dan menyingkirkan Cile dari quarter final Copa America 2011.

Tapi sepakbola Venezuela kembali kritis dalam beberapa waktu terakhir ini. Contohnya bisa dilihat dari rentetan kekalahan dalam beberapa waktu terakhir. Tomas Rincon dkk. belum pernah menang dari enam laga internasional terakhir sejak akhir Maret lalu. Bahkan sebelumnya, sebanyak 15 pemain mereka sempat mengancam boikot akibat masalah internal yang memanas pada Desember 2015 lalu. Para pemain itu tidak terima dengan tuduhan Presiden Federasi Sepakbola Venezuela (FVF) yang menuduh konspirasi pemecatan pelatih Noel Sanvicente.

Catatan kekalahan dan konflik internal itulah yang harus bisa dihadapi oleh pelatihnya saat ini, Rafael Dudamel. Ia pun sudah tidak bisa mengandalkan Fernando Amorebieta dan Juan Arango yang sudah pensiun dari Timnas. Padahal dua pemain itu adalah sosok panutan dalam skuat Venezuela selama ini.

Tapi kehilangan Amorebieta di lini belakang, tidak terlalu mengkhawatirkan. Sebab masih ada Oswaldo Vizcarrondo yang tidak kalah pengalaman. Bek 32 tahun itu akan dibantu Alexander Gonzales, Mikel Villanueva, Jose Manuel Velzazquez dan Rolf Feltscher, di lini belakang. Hanya saja Alain Baroja tidak dipanggil untuk menjaga gawang mereka. Begitu juga Gabirel Cichero dan Grenddy Perozo yang bisa dibilang cukup bisa memperkuat lini belakang Venezuela.

Meskipun begitu, pertahanan timnas berjuluk Los Llaneros selama ini cukup diperhitungkan. Hal itu tidak lepas dari permainan bertahan lalu mengandalkan serangan balik. Maka dari itu mayoritas kemenangan Venezuela hanya unggul satu gol saja. Tapi para pemain tengah mereka kurang memberikan dukungan yang baik untuk melancarkan serangan balik. Sekarang pun Rincon harus bekerja sendirian selepas pensiunnya Arango dan tidak dipanggilnya Jhon Murillo, Franco Signorelli dan Ronald Vargas.

Namun setidaknya Venezuela mencetak gelandang masa depan dari sosok Juan Pablo Anor dan Adalberto Penaranda yang masih muda. Kendati demikian, dua pemain tersebut mesti bersaing dengan gelandang lain seperti Romulo Otero, Luis Manuel Seijas dan Alejandro Guerra, yang lebih sering dipakai dalam beberapa laga terakhir.

Siapapun gelandang yang akan dipakai, yang jelas Rincon tidak bisa bekerja sendirian. Apalagi sektor penyerang yang ditempati Salomon Rondon dan Josef Martinez membutuhkan suplai yang baik untuk mencetak gol. Kedua penyerang itu pun bukanlah pemain sembarangan. Rondon dan Martinez adalah penyerang andalan kesebelasannya masing-masing. Baik Rondon bersama West Bromwich Albion, maupun Martinez bersama Torino.

Apalagi Rondon adalah salah satu pemain yang berjasa mengantarkan Venezuela menjadi juara empat di Copa America 2011 silam. Ia juga merupakan pencetak gol terbanyak di skuat Venezuela saat ini. Total ia mengemas 16 gol dari 49 laga internasional yang diresmikan FIFA. Selain mengandalkan motor serangan Rincon dan ketajaman Rondon, yang bisa menjadi keunggulan Venezuela adalah situasi bola-bola mati. Dari situasi itulah Vizcarrondo yang berposisi bek tengah bisa mencetak delapan gol dari 73 penampilannya.

Tapi rasanya percuma jika ketajaman Rondon serta Martinez tidak diselaraskan dengan dukungan dari serangan balik yang efektif. Strategi serangan balik mereka harus bisa lebih memanjakan Rondon dan Martinez untuk mencetak gol. Sebab percuma gaya bermain bertahan yang kuat namun serangan balik mereka begitu mudah dikandaskan. Yang ada malah membuat Vizcarrondo dkk kelelahan menjaga pertahanan sehingga gawang mereka jebol lagi dan lagi. Meskipun sempat unggul. Apalagi Venezuela tergabung bersama Uruguay dan Meksiko yang memiliki penyerang tajam seperti Luis Suarez atau Javier "Chicharito" Hernandez di grup C.

Komentar