PSG vs Chelsea: Situasi Tim Tamu yang Menguntungkan Tuan Rumah

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

PSG vs Chelsea: Situasi Tim Tamu yang Menguntungkan Tuan Rumah

Babak 16 besar Liga Champions 2015/2016 mulai digelar per 16 Februari 2016. Di Stadion Parc des Princes, tuan rumah Paris Saint-Germain akan menghadapi tamu dari Liga Primer Inggris, Chelsea. Pertemuan antara dua kesebelasan ibu kota ini selalu menyajikan pertandingan yang ketat, khususnya setelah PSG menjadi salah satu kesebelasan top Eropa.

Pada tujuh pertemuan terakhir keduanya, empat hasil imbang terjadi, dengan Chelsea meraih dua kemenangan. Namun yang perlu dicatat, satu kemenangan Chelsea diraih pada 2004, atau ketika PSG belum dihuni pemain-pemain bintang seperti sekarang ini.

Namun untuk kali ini, PSG akan lebih diunggulkan untuk meraih kemenangan. Terdapat sejumlah situasi yang menguntungkan dari skuat asuhan Laurent Blanc tersebut dibanding skuat Chelsea yang akan berstatus sebagai tamu.

Chelsea Krisis di Lini Pertahanan

Kubu tamu datang dengan pincang. Dipastikan lima pemain tak akan tampil pada laga ini. Mereka adalah Radamel Falcao, Kurt Zouma, John Terry, Nemanja Matic, dan Alexandre Pato. Tiga nama pertama absen karena cedera, sementara Matic menjalani suspensi. Pato masih bermasalah soal kebugaran.

Kehilangan Zouma dan Terry jelas mereduksi kekuatan di lini pertahanan Chelsea. Kedua bek ini merupakan andalan Manajer Chelsea saat ini, Guus Hiddink. Zouma menderita cedera parah saat menghadapi Manchester United, sementara Terry baru mengalami cedera pada akhir pekan lalu ketika Chelsea menumbangkan Newcastle United.

Chelsea memang masih memiliki Matt Miazga dan Gary Cahill untuk pos bek tengah. Namun tampaknya hanya Cahill yang otomatis bermain sebagai bek tengah pada laga ini. Untuk tandemnya, mungkin Hiddink akan lebih memilih Branislav Ivanovic.

Bergesernya Ivanovic ke tengah memang lebih menjanjikan ketimbang memasang Miazga yang belum berpengalaman di Liga Champions. Di kanan, Chelsea bisa menempatkan Cesar Azpilicueta, bek kanan yang selama ini selalu dipasang di bek kiri. Sementara untuk pos bek kiri, masih ada nama Baba Rahman.

Sementara itu, tak seperti Chelsea, skuat PSG relatif lebih lengkap. Hanya Serge Aurier dan Ezequiel Lavezzi yang tampaknya tak akan diturunkan pada laga ini.

Serge Aurier absen karena mendapatkan hukuman larangan bertanding dari klub terkait hinaan yang dilakukannya terhadap Blanc dan juga beberapa rekan setim seperti Zlatan Ibrahimovic, Van der Wiel, dan Slavatore Sirigu. Sedangkan Lavezzi diisukan sudah bersiap untuk hijrah ke Liga Tiongkok.

Namun absennya kedua pemain tersebut bisa jadi bukan suatu masalah besar bagi PSG. Di posisi Aurier masih ada bek kanan asal Belanda, Gregory Van der Wiel. Sementara Lavezzi bukan lagi pemain utama semenjak kehadiran Angel Di Maria dan konsistennya permainan Lucas Moura.

baca juga: Kedalaman Skuat yang Menjaga Superioritas PSG

Selain itu, Blanc juga sudah mengistirahatkan beberapa pemainnya untuk laga ini. Maxwell, Thiago Silva, dan Zlatan Ibrahimovic tak berlaga pada laga Ligue 1 akhir pekan lalu melawan Lille. Marco Verratti dan Lucas Moura pun baru masuk pada babak kedua.

Absennya Nemanja Matic Cukup Krusial

PSG begitu perkasa di Ligue 1 saat ini. Dari 26 laga, kesebelasan berjuluk Les Parisiens ini berhasil mencetak 63 gol dan hanya kebobolan 12 kali. Sementara di Liga Champions, tergabung bersama Real Madrid di Grup A, anak asuh Blanc tersebut berhasil mencetak 12 gol dan hanya kebobolan satu kali dari enam laga.

Untuk menghindari banyak gol dari PSG, Chelsea harus mewaspadai pergerakan trio lini depan PSG yang biasanya dihuni Cavani, Ibrahimovic, dan Di Maria. Ketiganya begitu cair di lini depan sehingga melepaskan posisi default mereka ketika PSG melancarkan serangan. Ketiganya tak akan hanya menempati areanya masing-masing, tapi mereka sering bertukar posisi.

Namun yang perlu dicermati, biasanya pemain depan yang bermain lebih ke dalam untuk mencari bola adalah Ibrahimovic dan Di Maria. Bisa dibilang, hanya Cavani yang selalu menjadi pemain terdepan PSG.

Meskipun begitu, bukan hanya Cavani yang menjadi penyelesai akhir serangan. Karena pada akhirnya Di Maria, Ibrahimovic, dan gelandang yang naik seperti Blaise Matuidi atau Javier Pastore, akan berada di kotak penalti untuk menyelesaikan serangan, khususnya ketika bola digulirkan ke sayap.

Pergerakan-pergerakan trio lini depan ini yang bisa membuat penjagaan di lini pertahanan Chelsea kebingungan. Sialnya di lini tengah Chelsea tak akan ada Nemanja Matic yang biasanya menjadi pembendung lini tengah serangan lawan. Praktis hanya John Obi Mikel yang bisa diandalkan untuk memotong setiap serangan PSG. Cesc Fabregas yang kemungkinan menjadi tandem Mikel sebagai double pivot, tak memiliki aksi defensif sebaik Matic ataupun Mikel.

Peran gelandang bertahan menjadi penting untuk membendung serangan PSG. Selain karena aliran bola ke sepertiga akhir PSG akan didistribusikan oleh Verratti dan Thiago Motta (atau Pastore), Ibrahimovic pun sering bermain lebih ke dalam mendekati area tengah untuk memancing bek tengah lawan keluar dari sarangnya. Pergerakan Ibra inilah yang kerap menimbulkan celah di lini pertahanan lawan, di mana kemudian celah tersebut dimanfaatkan Di Maria ataupun Cavani.

Pedro Bisa Kembali Bersinar

Ketika Chelsea mengalahkan Newcastle United dengan berhasil mencetak lima gol, Pedro Rodriguez berhasil mencetak dua gol pada laga ini. Pada laga melawan PSG nanti, jika ia kembali diturunkan, bisa jadi ia akan menjadi pemain yang akan merepotkan lini pertahanan PSG.

PSG memainkan garis pertahanan tinggi untuk menguasai dan mendominasi jalannya pertandingan. Dua bek tengah PSG biasanya naik hingga mendekati area tengah lapangan untuk mempersempit jarak antar lini PSG di area pertahanan lawan.

Inilah yang bisa dimanfaatkan Pedro. Pada laga melawan Newcastle, dapat terlihat bagaimana gelandang asal Spanyol tersebut menunjukkan kecepatannya untuk menghasilkan gol. Dimulai dari ia mencuri bola yang kemudian menjadi gol kedua Chelsea ke gawang Newcastle, atau gol keduanya ke gawang Newcastle yang memanfaatkan long pass Cesc Fabregas.

Tapi sebenarnya laga melawan Newcastle menunjukkan bahwa Chelsea cukup bisa memanfaatkan serangan balik ketika lawan menggunakan garis pertahanan tinggi. Selain Pedro, masih ada Diego Costa dan Willian yang juga turut berperan besar atas pesta gol di Stamford Bridge akhir pekan lalu. Belum lagi jika Eden Hazard ternyata kembali pada top formnya pada laga ini.

Kesimpulan

Laga ini tampaknya akan kembali berjalan seru meski sejumlah pemain cedera akan mereduksi kekuatan Chelsea. Namun bukan berarti Chelsea tanpa kans mencuri hasil positif, apalagi mereka belum terkalahkan sejak ditangani Guus Hiddink.

PSG sendiri sebelum menghadapi Chelsea kali ini hanya bermain imbang melawan Lille dengan skor 0-0. Hanya saja hal tersebut bukan patokan utama mengingat Blanc memang tak menurunkan skuat terbaiknya pada laga tersebut.

Yang perlu menjadi catatan, meski Chelsea tak terkalahkan di 12 laga terakhirnya, PSG memiliki catatan yang lebih impresif. Mereka tak terkalahkan di 22 laga terakhir mereka di seluruh kompetisi dengan menorehkan 20 kemenangan.

PSG terakhir kalah terjadi pada awal November 2015 lalu ketika ditaklukkan Real Madrid dengan skor tipis 1-0. Dan kekalahan tersebut merupakan satu-satunya kekalahan yang mereka alami sepanjang musim ini di kompetisi resmi.

Perkiraan formasi PSG vs Chelsea
Perkiraan formasi PSG vs Chelsea (via: sharemytactics.com)

Komentar