Analisa Pertandingan: Al Qadsia vs Persipura Jayapura

Analisis

by Redaksi 47

Redaksi 47

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Analisa Pertandingan: Al Qadsia vs Persipura Jayapura

Persipura harus mengakui keunggulan Al Qadsia pada laga leg pertama pertandingan semifinal AFC Cup 2014. Bertandang ke Stadion Al-Sadaqua Walsalam, Kuwait City, Persipura sempat unggul 2-1 hingga babak pertama usai. Namun kemudian Al Qadsia berhasil membalikan keadaan di babak kedua menjadi 4-2.

Persipura memainkan formasi 4-4-2 dengan mengandalkan duet Titus Bonai dan Boaz Solossa di depan. Cederanya bek andalan mereka, Bio Paulin, membuat Jacksen F. Tiago harus memainkan Fandry Imbiri sebagai bek tengah bersama Yohanis Tjoe. Di tengah Robertino Pugliara, Lim Joon-Sik, Imanuel Wanggai, dan Gerald Pangkali sebagai empat gelandang yang berdiri sejajar di tengah.

Sementara itu di pihak tuan rumah memainkan formasi 4-3-3. Mereka menempatkan satu striker asal Swiss, Danijel Subotic, sendiri di depan untuk berhadapan dengan bek-bek persipura. Sementara itu di tengah ketiga gelandang Al Qadsia berdiri rapat untuk menguasai wilayah tengah lapangan.

squad

Rapatnya ketiga gelandang Al Qadsia di tengah menyebabkan Imanuel Wanggai dan Lim Joon-Sik yang mengisi lini tengah Persipura kesulitan. Dalam kondisi kalah jumlah, kedua pemain ini tidak bisa berbuat banyak untuk menutup aliran bola Al-Qadsia di tengah.

Menghadapi ini, Jackson F. Tiago mengantisipasinya dengan menarik mundur kedua penyerangnya. Tibo dan Boaz berdiri hingga di daerah pertahanan sendiri, untuk menambah jumlah pemain di lapanga tengah. Dengan begini, aliran bola Al Qadsia di tengah menjadi terhambat akibat 3 gelandang mereka yang dihadang oleh 4 pemain Persipura.

Namun hal ini juga memiliki efek samping bagi Persipura, tidak adanya pemain yang berada di depan membuat mereka sulit untuk keluar dari tekanan. Persipura yang mengandalkan permainan cepat dengan umpan-umpan panjang, menjadi kebingungan setelah mereka berhasil merebut bola karena belum ada pemain yang bisa diberikan umpan di depan.

Al Qadsia yang terus memegang penguasaan bola terus meningkatkan serangan. Kedua fullback mereka mulai ikut menyerang untuk membuka serangan dari sayap. Kini penyerang sayap Al Qadsia tidak lagi seorang diri untuk menembus pertahanan Persipura dari sisi sayap.

Hasilnya, penyerang sayap kiri mereka berhasil menarik keluar bek kanan Persipura, Yustinus Pae, sehingga tercipta ruang di sisi kanan pertahanan Persipura. Seorang gelandang Al Qadsia dengan cerdik berlari ke ruang tersebut sebelum kemudian dengan leluasa mengirimkan umpan silang kepada Danijel Sibotic di tengah. Sundulan Subotic tidak mampu dibendung oleh Yoo Jae-Hoon dan mengubah skor menjadi 1-0.

Tertinggal 1-0, Persipura mulai menunjukan kualitasnya. Mereka mulai menaikan garis pertahanannya. Tibo dan Boaz kini lebih cepat naik untuk membuka serangan. Ditambah dengan pressing dari pemain Al Qadsia yang sedikit dilonggarkan setelah unggul satu gol, Persipura mulai bisa menunjukan kreasi serangannya untuk menciptakan peluang.

Persipura memainkan serangan cepat yang langsung menuju gawang Al Qadsia. Sekilas terkesan Persipura terburu-buru dalam melakukan serangan. Banyak bola terlepas begitu saja ketika pemain Persipura terlalu cepat melepasnya ke wilayah pertahanan Al Qadsia.

Namun ternyata, cara ini cukup efektif untuk membuat pertahanan Al Qadsia kewalahan. Mereka mulai tidak bisa mengimbangi kecepatan para pemain Persipura. Hasilnya, lagi-lahi melalu satu proses serangan cepat. Tibo yang dalam kondisi bebas menerima bola di sisi kiri pertahanan Al Qadsia mampu melepaskan satu tendangan terarah ke pojok gawang. Hanya sekitar 30 detik waktu yang dibutuhkan dari tendangan gawang Yoo Jae-Hoon hingga bola sampai di kaki Tibo dan Dilepaskan ke gawang.

Dengan satu serangan cepat ini pula, Persipura berhasil menambah keunggulan. Kali ini Persipura memperagakan umpan satu dua yang cantik. Lagi-lagi, hanya membutuhkan waktu 20 detik sejak bola direbut oleh pemain Persipura, sampai bola masuk ke dalam gawang akibat bunuh diri pemain Al Qadsia.

Tertinggal di babak pertama di kandang sendiri, Al Qadsia tidak mau dipermalukan begitu saja. Harga diri mereka kemudian dipertaruhkan pada babak kedua. Melihat kecepatan para pemain Persipura yang berhasil menyebabkan mereka tertinggal di babak pertama, Al Qadsia justru tidak mundur dan malah menantang Persipura untuk memainkan permainan cepat.

Al Qadsia meningkatkan tempo permainan di babak kedua. Mereka tidak lagi memainkan ball possesion yang lama seperti yang diperagakan pada babak pertama. Serangan-serangan langsung ke jantung pertahanan Persipura dilancarkan untuk membuka peluang.

Pilihan pelatih Al Qadsia di babak kedua ini ternyata sangat tepat. Terus diajak bermain cepat, para pemain Persipura mulai kehabisan tenaga. Langkah mereka mulai tertinggal oleh pemain-pemain Al Qadsia. Hal ini membuat Persipura tidak mampu melancarkan serangan balasan meski Al Qadsia memainkan permainan yang terbuka.

Habisnya tenaga juga membuat lubang di pertahanan Persipura sedikit demi sedikit mulai terbuka. Hal ini tentu tidak disia-siakan oleh para penyerang Al Qadsia untuk membalikan keadaan. Al- Qadsia berhasil membalikan keadaan menjadi  4-2 dengan tiga gol tambahan yang dicetak oleh Saif Al Hasan, Bader Al Mutawa, dan Danijel Subotic.

Cuplikan Pertandingan Al Qadsia vs Persipura

Dengan hasil ini Persipura harus kembali mampu menampilkan performa yang gemilang di kandang sendiri seperti saat mereka menyingkirkan wakil Kuwait lainnya, Kuwait SC. Dengan modal dua gol tandang yang sudah mereka raih seharusnya memudahkan mereka untuk bisa unggul dengan selisih dua gol di leg kedua nanti. Dengan begitu Persipura mampu lolos dan menjadi wakil Indonesia yang mampu lolos ke final AFC Cup.

Komentar