Menanti Gol Sergio van Dijk yang Sebenarnya

AFF

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Menanti Gol Sergio van Dijk yang Sebenarnya

Saat tim nasional Indonesa akan menjajal Piala AFF 2014, hal yang paling ditunggu-tunggu publik Indonesia adalah gol Sergio van Dijk. Hingga saat ini, pemain naturalisasi kelahiran Belanda tersebut belum mencetak gol bagi timnas pada ajang resmi.

Sebenarnya, Van Dijk menyumbang satu gol saat Indonesia mengalahkan Timor Leste dengan skor 4-0. Namun sayangnya, laga ini tak dihitung sebagai laga resmi karena pertandingan ini menggunakan wasit asal Indonesia.

Dengan pengalamannya bermain di beberapa klub Belanda dan Australia serta jumlah gol yang ia lesakkan untuk tim yang ia bela, maka sudah sewajarnya publik Indonesia menaruh harapan besar Van Dijk bisa melakukan hal yang sama ketika berbaju timnas. Ya, Van Dijk diharapkan menggelontorkan banyak gol seperti ia bermain di level klub.

Sergio van Dijk menjadi buah bibir di Indonesia sejak hijrah dari Adelaide United ke Persib Bandung pada awal tahun 2013. Bukan tanpa alasan, pemain kelahiran kota Assen ini memiliki kemampuan mengolah si kulit bundar di atas rata-rata.

Awal karir Van Dijk sendiri dimulai bersama FC Groningen, yang saat itu bermain di divisi dua liga Belanda. Saat Groningen promosi ke Eredivisie, Van Dijk kalah bersaing dengan pemain lainnya. Ia pun tak bermain sekalipun selama dua musim di Eredivisie bersama Groningen.

Van Dijk mulai banyak mendapatkan menit bermain saat membela klub divisi dua Belanda, Helmond Sport (2002-2005) dan Emmen (2005-2008). Total 192 pertandingan Van Dijk membela dua tim tersebut. Namun gol yang diciptakannya hanya 53 gol.

Karirinya  mulai menanjak saat pemain yang kini berusia 32 tahun ini memutuskan untuk berkiprah di Australia. Klub pertamanya di Australia saat itu adalah Brisbane Roar. Menurut data Wikipedia, Van Dijk berhasil mencetak 25 gol dan 10 asissts dari 50 pertandingannya bersama klub kota Brisbane tersebut.

Bermain dua musim untuk Brisbane Roar, Van Dijk kemudian direkrut Adelaide United. Di tim inilah Van Dijk mencapai puncak karirnya. Di musim pertamanya bersaa Adelaide, Van Dijk mencetak 17 gol dari 30 pertandingan yang menjadikannya top skorer Liga Australia pada musim 2010-2011.

Torehan golnya menurun pada musim berikutnya. Bermain selama 1.870 menit pada 22 pertandingan, Van Dijk hanya mencetak 8 gol. Di mana jika ini dipersentasekan, Van Dijk membutuhkan hampir 3 pertandingan untuk mencetak satu gol.

Meskipun begitu, hal tersebut tak mengurangi niat Persib Bandung untuk merekrutnya. Belum lagi dengan statusnya yang memiliki keturunan Indonesia dari neneknya ini bisa membuat Van Dijk menjadi pemain berstatus lokal yang tentu saja akan sangat menguntungkan bagi Persib.

Penampilannya di Liga Super Indonesia bersama Persib pun semakin menunjukkan bahwa Van Dijk bukanlah pemain sembarangan. Pada laga debutnya melawan Persisam Samarinda, di mana ia masuk sebagai pemain pengganti, Van Dijk langsung menyumbang satu gol, meski akhirnya Persib tetap menerima kekalahan.

Setelah mencetak enam gol dari enam pertandingan pertamanya bersama Persib, akhirnya Van Dijk memperoleh paspor Indonesia yang membuatnya bisa membela timnas Indonesia. Dan ia pun menjalani debutnya  bersama timnas pada Maret 2013 kala Indonesia dikalahkan Arab Saudi dengan skor 1-2 pada babak kualifikasi Piala Asia.

Van Dijk kembali membela timnas Indonesia pada laga resmi ketika Indonesia beruji coba dengan timnas Belanda tiga bulan setelah pemain berkepala plontos ini menjalani debutnya. Namun pada laga ini, Van Dijk kembali gagal mencetak.

Van Dijk tak lagi dipanggil timnas ketika ia memutuskan untuk hengkang dari Persib Bandung pada akhir musim 2013. Setelah mencetak 21 gol dari 29 penampilannya bersama Persib, Van Dijk memutuskan untuk terbang ke Iran untuk bergabung dengan Sepahan FC.

Di Iran Van Dijk jarang mendapatkan kesempatan bermain. Hanya bermain selama 417 menit dari 6 pertandingan dalam semusim, Van Dijk hanya mencetak satu gol. Ia pun lantas mencoba peruntungannya dengan hijrah ke Thailand dengan bergabung bersama Suphanburi.

Di Suphanburi, 10 pertandingan telah ia jalani. Ia telah mencetak tiga gol bagi klub asal Thailand tersebut. Meskipun begitu, kemampuannya masih dinilai layak untuk masuk skuat timnas Indonesia di mata pelatih asal Austria, Alfred Riedl.

Setelah mencetak gol ke gawang Timor Leste, Van Dijk gagal mencetak gol saat Indonesia menjalani laga persahabatan resmi melawan Syria. Dengan begitu, kita masih menantikan gol-gol Van Dijk yang ‘sebenarnya’ bagi timnas Indonesia.

Apakah Piala AFF 2014 akan menjadi ajang bagi Van Dijk menuai gol demi gol bagi timnas Indonesia? Melihat lawan-lawan Indonesia pada grup A dan juga peran Van Dijk yang tampaknya akan sangat diandalkan Riedl, sudah selayaknya Van Dijk bisa mewujudkannya. Dan melawan Vietnam malam nanti (22/11), akan menjadi ujian berikutnya bagi Van Dijk untuk menciptakan gol perdananya bagi timnas Indonesia pada laga resmi. Mampukah, Van Dijk?

Komentar