Musim 2009/2010 adalah musim keemasan bagi Internazionale Milano atau lebih akrab disapa Inter Milan. Pasalnya pada musim itu mereka berhasil menyabet Treble Winners; juara Liga Champions, juara Serie-A, dan juga juara Coppa Italia. Ya, tak ada yang menyangka jika pada musim itu I Nerazzurri akan memenangi tiga kompetisi sekaligus dalam kurun waktu satu musim.
Namun, bukan Mou namanya, jika tak bisa mengubah yang biasa menjadi luar biasa.  Di bawah asuhan Mou, pemain-pemain yang, sebenarnya, tak lagi muda itu bisa tetap tampil prima. Bersama Javier Zanetti, Samuel, Sneijder, Diego Milito, ataupun Stankovic, Inter berhasil mengulangi masa kejayaannya seperti pada tahun 1960-an. Tak heran, jika skuat La Beneamata tahun 2010 itu mendapat predikat La  Modern Grande Inter. Titisan dari para pendahulunya,  La Grande Inter.
Ya, bersama Javier Zanetti, Samuel, Sneijder, Diego Milito, ataupun Stankovic, Inter berhasil mengulangi masa kejayaannya seperti pada tahun 1960-an. Tak heran, jika skuat La Beneamata tahun 2010 itu mendapat predikat La  Modern Grande Inter. Titisan dari para pendahulunya,  La Grande Inter.
Namun, lambat laun, sebagian pemain-pemain itu dimakan usia juga. Sebagian lagi memilih untuk hengkang dari Giuseppe Meazza. Hingga akhirnya, pada musim lalu, hanya tinggal 5 pemain saja yang masih berkostum biru-hitam. Mereka adalah Javier Zanetti, Cristian Chivu, Diego Milito, Esteban Cambiasso dan Walter Samuel.
Sayang,  untuk musim depan, tak ada lagi nama tersisa dari skuat La  Modern Grande Inter. Pasalnya, Zanetti, Chivu, dan Samuel telah memutuskan untuk pensiun akhir musim ini. Sedangkan Cambiaso dan Milito, âterpaksaâ hengkang lantaran kontraknya tak diperpanjang oleh petinggi klub.
Memang, musim depan, semua skuat La Modern Grande Inter telah meninggalkan Giuseppe Meazza. Namun, kenangan kegemilangan  Treble Winners itu akan tetap tersimpan di hati Interisti. Sebuah prestasi yang belum bisa ditandingi oleh klub asal Italia manapun.
Grazie!!
(vzm)
Komentar