[Short Analysis] Barcelona - Atletico Madrid

Analisis

by redaksi

[Short Analysis] Barcelona - Atletico Madrid

Barcelona gagal mempertahankan trofi La Liga mereka musim lalu. Kini, trofi tersebut berpindah tangan ke dalam genggaman Atletico Madrid.

Gol Alexis Sanchez pada menit ke-33 tak mampu menyelamatkan muka Barcelona di depan publiknya. Diego Godin menjadi pahlawan Atletico dengan menyetak gol penyama kedudukan lewat sundulannya pada menit ke-49. Skor 1-1 cukup bagi Atletico untuk mengulang kenangan manis tahun 1996.

Statistik Pertandingan









































Barcelona



Statistik



Atletico Madrid



64%



Penguasaan Bola (%)



36%



11



Total Tendangan



12



4



Tendangan ke Gawang



3



11



Pelanggaran



14



4



Tendangan Pojok



8



1



Offside



0




Data: whoscored.com

Susunan Pemain

Barcelona (4-3-3): Pinto; Alves, Pique, Mascherano, Adriano; Fabregas (Xavi 77’), Busquets (Song 57’), Iniesta; Sanchez, Messi, Pedro (Neymar 62’)

Atletico Madrid (4-4-2): Courtois; Juanfran, Miranda, Godin, Luis; Turan (Garcia 23’), Gabi, Tiago, Koke; Villa, Costa (Adrian 16’) (Sosa 72’)

Performa Barcelona

Barca langsung tampil dominan karena mereka membutuhkan kemenangan. Pada awal babak pertama, Lionel Messi diinstruksikan untuk rajin menjemput bola dan membuat peluang. Pertahanan Atletico yang rapat membuat Messi tak mampu masuk ke dalam lini tengah pertahanan Atletico. Hasilnya, Barca harus melakukan crossing dan tendangan spekulatif agar bisa mengancam gawang Atletico.

Performa Messi berhasil ditutup oleh marking ketat Tiago dan Gabi. Barca menjadi kesulitan untuk masuk ke dalam kotak penalti Atletico dan memilih melakukan early crossing. Sayangnya, Pedro dan Sanchez tidak menyembut bola dengan mudah. Lini belakang Atletico pun bisa mengantisipasi pola serangan itu dengan mudah.

Kesabaran Barca dalam menyerang akhirnya berbuah manis. Filipe Luis sempat lengah dalam mengawal Sanchez dan membuatnya bergerak bebas. Umpan silang Fabregas berhasil dikontrol oleh Messi. Karena ditekan oleh Messi, barisan bek Atletico terlalu memberikan ruang bagi Sanchez. Sanchez akhirnya dapat menceploskan bola dengan tendangan voli. Selepas gol tersebut, Barca lebih fokus bertahan secara agresif untuk menghalau serangan balik Atletico.

Ketika babak kedua dimulai, Barca sempat kehilangan dominasi sehingga mereka kecolongan satu gol. Gol Godin terjadi karena buruknya covering dari Mascherano sehingga Godin dapat menyundul dengan bebas. Selepas gol, Atletico masih bernafsu untuk terus menyerang. Barca baru bisa menyerang kembali dan mencoba melakukan cutting inside mulai menit ke-55.

Tak mau kebobolan lagi, Song dimasukkan dan menjadi lapisan pertahanan tambahan Barca. Demi mencetak gol, Pique sering melakukan overlap untuk menjadi penyerang tambahan. Sayangnya, tak ada umpan silang yang bisa menciptakan peluang gol. Rapatnya pertahanan Atletico membuat Barca tak bisa menambah gol.

Performa Atletico Madrid

Atletico harus kehilangan Costa dan Turan di babak pertama dan membuat pola serangan mereka berantakan. Pola serangan mereka cenderung hanya mengandalkan umpan jarak jauh dari serangan balik. Di sisi pertahanan, mereka bisa mengantisipasi dominasi Barca dengan bertahan secara sabar dan disiplin. Meski sering dihujani crossing, Miranda dan Godin bisa menetralisir serangan Barca.

Namun, satu kesalahan mereka harus dibayar mahal dengan sebuah gol untuk Barca. Messi akhirnya mampu mencari celah di antara bek tengah Atletico. Ditambah lagi, fullback Atletico pun tidak melakukan tekanan dan intercept sehingga terlalu memudahkan Fabregas melakukan umpan silang. Terlalu fokus kepada Messi membuat Sanchez tidak terkawal dan menciptakan gol.

Pada awal babak kedua, Atletico berinisiatif melakukan serangan cepat lewat through pass ke tengah pertahanan Barca. Tercatat, dua peluang Atletico sukses mengancam gawang Barca sebelum akhirnya Godin berhasil mencetak gol. Gabi melepaskan umpan tendangan pojok kepada Godin secara akurat. Godin yang bergerak bebas bisa menyundul bola ke gawang Pinto. Selepas itu, Atletico memilih bertahan dan menurunkan lini pertahanan mereka.

Selepas menit ke-75, Atletico mencoba variasi pertahanan dengan melakukan pressing ketat di daerah pertahanan Barca. Hasilnya, Messi harus menjemput bola sejak awal serangan. Gabi pun kembali berhasil menutup pergerakan Messi dengan baik. Messi yang tertutup harus mengoper bola ke sayap Barca. Untungnya, Luis dan Godin bermain lebih disiplin di babak kedua dalam menjaga sayap kanan Atletico.

Menjelang akhir pertandingan, Atletico digempur oleh 9 pemain Barca yang menumpuk di pertahanan mereka. Lini pertahanan mereka yang dalam membuat Barca melakukan crossing dan tendangan dari luar kotak penalti. Meski fokus bertahan, Atletico berusaha melakukan counter attack dengan long pass. Performa mereka yang solid akhirnya berhasil memenangkan gelar La Liga.

Pemain Terbaik

Gabi bermain apik kala menjadi poros ganda di lini tengah Atletico bersama Tiago. Satu perannya yang penting adalah menutup pergerakan dari Lionel Messi dengan baik. Dengan begitu, Barca tak punya banyak kesempatan untuk menekan lewat tengah.

Satu assist­-nya untuk gol Godin juga menjadi alasan mengapa performa Gabi patut diapresiasi. Selain itu, 4 key passes juga dilakukan oleh pemain asal Spanyol ini di laga semalam. Keseimbangannya dalam bertahan dan menyerang pantas diberi acungan jempol.

Momen Krusial

Awal babak kedua menjadi titik balik Atletico bisa menahan Barca. Simeone enggan untuk bertahan walau tanpa Costa dan Turan yang keluar karena cedera. Awal paruh kedua diisi dengan dominasi Atletico demi menyamakan kedudukan.

Barcelona terlihat kewalahan dengan derasnya serangan dari Atletico. Tendangan Villa yang berhasil menghantam gawang Pinto adalah pertanda adanya lubang di pertahanan Barca. Alhasil, kerja keras serangan cepat Atletico terbayar dengan gol Godin.

Performa Wasit

Antonio Mateu memimpin pertandingan dengan cukup baik. Tak ada keputusan kontroversial yang terjadi selama pertandingan. Pertandingan memang berlangsung keras sehingga wajar bila Mateu memberi 9 kartu kuning untuk kedua tim.

Keputusannya untuk tidak mengesahkan gol dari Messi juga dianggap benar karena Messi memang berada di posisi offside. Mateu terbilang sukses mengawal pertandingan yang menentukan seperti ini.

 Analisa selengkapnya

Foto: sports.ndtv.com

(rd)

Komentar